Tugas 1: Kaitkan materi Pengertian Paradigma Pendidikan: UNESCO (Learning to: know, do, be, live together), Higher Order Thingking (HOT), dan Abad 21 dengan kehidupan sehari-hari!
Berikut adalah beberapa kaitannya:
1. Paradigma Pendidikan: UNESCO (Learning to: know, do, be, live together):
- Belajar untuk tahu (know): Dalam kehidupan sehari-hari, kita terus belajar dan mencari pengetahuan baru. Misalnya, kita bisa membaca buku, mengikuti kursus, atau mencari informasi melalui internet untuk meningkatkan pengetahuan kita tentang berbagai topik.
2. Higher Order Thinking (HOT):
- Berpikir kritis: Dalam kehidupan sehari-hari, kita dihadapkan pada berbagai masalah dan keputusan yang perlu diambil. Berpikir kritis membantu kita dalam menganalisis informasi, mengevaluasi argumen, dan membuat keputusan yang rasional.
3. Abad 21:
- Keterampilan digital: Dalam era teknologi informasi, keterampilan digital menjadi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, kemampuan menggunakan perangkat elektronik, mengelola informasi digital, atau berkomunikasi melalui media sosial.
Dengan menerapkan paradigma pendidikan UNESCO, HOT, dan keterampilan yang relevan dengan Abad 21 dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan kita untuk menghadapi tantangan dan mencapai kesuksesan.
Tugas 2: Kaitkan materi Pengertian Paradigma Pendidikan: UNESCO (Learning to: know, do, be, live together), Higher Order Thingking (HOT), dan Abad 21 dengan agama!
Berikut adalah beberapa kaitannya:
1. Paradigma Pendidikan: UNESCO (Learning to: know, do, be, live together):
- Belajar untuk tahu (know): Al-Quran mendorong umat Muslim untuk mencari pengetahuan dan mempelajari ayat-ayat-Nya. Dalam Surah Al-Baqarah ayat 269, Allah berfirman, "Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya." Oleh karena itu, dalam agama Islam, belajar untuk tahu adalah penting untuk memahami ajaran agama dan mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang Allah dan kehendak-Nya.
2. Higher Order Thinking (HOT):
- Berpikir kritis: Al-Quran mendorong umat Muslim untuk merenungkan ayat-ayat-Nya dan memahami maknanya dengan mendalam. Dalam Surah Al-Baqarah ayat 197, Allah berfirman, "Dan janganlah kamu membuang-buang harta (di jalan Allah) dengan membuangnya ke tempat yang buruk dan janganlah kamu membiarkan orang lain membuang-buang harta dengan membuangnya ke tempat yang buruk, padahal kamu sendiri tidak mau membelanjakan harta kamu melainkan kamu menutup rapat-rapat (kemaluan) kamu." Oleh karena itu, berpikir kritis dalam konteks Al-Quran melibatkan kemampuan untuk menganalisis dan memahami ayat-ayat-Nya dengan cermat.