Diskusi Sesi Ke-4

Menjawab pertanyaan diskusi sesi 4

Re: Menjawab pertanyaan diskusi sesi 4

by NURHIKMAH NURHIKMAH -
Number of replies: 0
Hallo kak Eri, ijin menambahkan jawaban kakak diatas 🙏

1. Pendekatan Pembelajaran Kontekstual
* Dari segi pengembangan keterampilan berbahasa:
- Komunikasi: Dengan materi yang diajarkan sesuai dengan kondisi nyata siswa, siswa akan lebih mudah memahami dan mengingat materi yang disampaikan oleh guru dan disini siswa dilatih untuk berkomunikasi secara efektif dengan teman sebaya dan guru dalam berbagai situasi.
* Dari segi pengembangan karakter:
- Siswa lebih aktif dan mandiri: Siswa tidak hanya menerima menerima informasi, tetapi juga berperan aktif dalam proses pembelajaran.
- Meningkatkan kemampuan sosial: Siswa belajar untuk berinteraksi dengan orang lain, bekerja sama, dan menghargai perbedaan.

Jadi kesimpulannya adalah, pendekatan kontekstual merupakan salah satu cara yang efektif untuk mengembangkan keterampilan berbahasa dan karakter siswa, karena dengan menghubungkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata, siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan, tetapi juga mengembangkan berbagai keterampilan dan nilai-nilai yang berguna untuk masa depan mereka.

2. Pendekatan Pembelajaran Komunikatif
* Dari segi pengembangan keterampilan berbahasa:
Bahasa sebagai alat komunikasi, siswa diajak untuk untuk menggunakan bahasa dalam situasi yang autentik seperti percakapan sehari-hari, diskusi kelompok, atau presentasi. Hal ini membuat pembelajaran bahasa menjadi lebih bermakna dan relevan.
* Dari Segi Pengembangan Karakter:
- Kerja sama: Melalui kegiatan kelompok, siswa belajar bekerja sama dan saling menghargai pendapat orang lain.
- Kepercayaan diri: Ketika siswa berani berbicara di depan kelas atau teman sebaya, kepercayaan dirinya akan meningkat.
- Kreativitas: Pendekatan komunikatif mendorong siswa untuk berpikir kritis dan kreatif dalam menggunakan bahasa.

3. Pendekatan Pembelajaran Humanistik
* Dari segi Pengembangan keterampilan berbahasa:
Pada pembelajaran humanistik memungkinkan siswa untuk lebih aktif dalam proses belajar. Guru berperan sebagai fasilitator, sementara siswa didorong untuk mengemukakan pendapat, berbagai cerita, dan terlibat dalam diskusi kelompok. Hal ini dapat meningkatkan keterampilan berbicara, mendengar, dan berargumentasi secara efektif.

* Dari segi pengembangan karakter:
Siswa dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan, yang mengajarkan nilai-nilai seperti tanggung jawab, kerja sama dan empati.

4. Pendekatan Pembelajaran Integratif
* Dari segi pengembangan keterampilan berbahasa:
Siswa dapat berkomunikasi secara efektif dalam berbagai situasi, karena tidak hanya mendengarkan tetapi juga terlibat dalam berbagai aktivitas seperti berdiskusi, bermain peran dan proyek kelompok.

* Dari segi pengembangan karakter:
Dalam menghadapi dunia nyata, siswa memiliki keterampilan yang dibutuhkan di masa depan dan siswa juga menjadi lebih percaya diri, kreatif dan bertanggung jawab.

Jadi intinya, pendekatan integratif memberikan pengalaman belajar yang kaya dan bermakna bagi siswa SD, sehingga mereka tidak hanya menguasai bahasa tetapi juga tumbuh menjadi individu yang holistik.

5. Strategi pembelajaran berbasis proyek
*Dari segi Pengembangan ketrampilan berbahasa:
- Komunikasi: siswa berlatih menyampaikan ide serta gagasan, berdiskusi dan
mempresentasikan hasil proyek mereka. Hal ini dapat meningkatkan kemampuan berbicara
dan mendengarkan siswa.
- Membaca dan menulis: Untuk menyelesaikan proyek mereka, siswa perlu mencari informasi,
membuat laporan dari hasil carian dan menyusun presentasi. Hal ini melatih keterampilan
membaca dan menulis.

* Dari segi Pengembangan Karakter:
-Kerja sama: pembelajaran berbasis proyek mendorong siswa bekerja dalam kelompok,
sehingga mereka belajar berkolaborasi, berbagi tugas dan menghargai pendapat orang lain.
-Tanggung jawab: Siswa bertanggung jawab atas keberhasilan proyek mereka. Hal ini
menumbuhkan rasa kepemilikan dan tanggung jawab.
-Inisiatif: Siswa didorong untuk mengambil inisiatif dan mencari solusi sendiri. Hal ini
meningkatkan kepercayaan diri dan kemandirian.

Jadi, pembelajaran berbasis proyek adalah pembelajaran yang sangat efektif untuk
mengembangkan keterampilan berbahasa dan karakter siswa SD. Dengan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran, pembelajaran
berbasis proyek juga dapat membantu siswa menjadi pembelajar yang mandiri, kreatif, dan
siap menghadapi tantangan di masa depan.

6.pembelajaran berbasis masalah:
*Pengembangan ketrampilan berbasis masalah:
-Komunikasi: Dalam pembelajaran berbasis masalah, siswa berdiskusi, bertukar pikiran dan ide, serta mempresentasikan hasil kerja mereka. Kegiatan ini melatih mereka untuk berkomunikasi secara efektif, baik lisan maupun tulisan.
-Keterampilan menulis: Untuk menyelesaikan tugas pembelajaran berbasis masalah, siswa sering kali diminta untuk menulis laporan dari hasil kerja mereka.

*Pengembangan Karakter:
-Kerja sama: Pembelajaran berbasis masalah mendorong siswa untuk bekerja sama dalam kelompok. Melalui kerja sama, siswa belajar untuk menghargai pendapat orang lain, berbagi tanggung jawab dan menyelesaikan tugas bersama.
-Mandiri: siswa didorong untuk mencari informasi dan solusi sendiri. Hal ini menumbuhkan sikap mandiri dan rasa percaya diri.
-Tanggung jawab: Siswa bertanggung jawab atas hasil hasil kerja kelompoknya. Mereka belajar untuk berkomitmen dan menyelesaikan tugas yang diberikan.
-Kreativitas: Pembelajaran berbasis masalah mendorong siswa untuk berpikir kreatif dan mencari solusi yang inovatif. Hal ini merangsang perkembangan kreativitas siswa.
Jadi, pembelajaran berbasis masalah adalah strategi Pembelajaran yang efektif untuk mengembangkan keterampilan berbahasa dan karakter siswa. Dengan pembelajaran berbasis masalah, siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan, tetapi juga keterampilan yang berguna untuk kehidupan mereka di masa depan.

7. Strategi pembelajaran kooperatif:Interaksi Sosial:
* Dari segi pengembangan keterampilan berbahasa:
- Siswa belajar berbahasa dengan berinteraksi satu sama lain, yang meningkatkan kemampuan berbicara dan mendengarkan.
- Pembelajaran Aktif: Dengan bekerja dalam kelompok, siswa terlibat aktif dalam proses belajar, memperkuat pemahaman bahasa melalui praktik langsung.
*Dari segi pengembangan karakter
-Kerja Sama: Siswa belajar untuk bekerja sama dalam kelompok, yang meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan menghargai pendapat orang lain.
-Tanggung Jawab: Setiap anggota kelompok memiliki peran, sehingga siswa belajar untuk bertanggung jawab terhadap tugas dan kontribusi mereka.
- Empati dan Toleransi: Interaksi dalam kelompok mendorong siswa untuk memahami perasaan dan perspektif teman-teman mereka, mengembangkan empati dan toleransi.

8. Strategi
pembelajaran reflektif
* Dari segi pengembangan keterampilan berbahasa -Peningkatan Kesadaran Diri: Siswa diajak untuk merenungkan pengalaman belajar mereka, sehingga mereka lebih sadar akan kekuatan dan kelemahan dalam berbahasa.
- Pembelajaran Berbasis Pengalaman: Dengan mengaitkan materi bahasa dengan pengalaman pribadi, siswa lebih mudah memahami dan mengingat kosakata serta struktur bahasa.
-Diskusi dan Kolaborasi: Siswa dapat berdiskusi dalam kelompok, berbagi pemikiran dan pengalaman, yang dapat meningkatkan kemampuan berbicara dan mendengarkan.

*Dari segi pengembangan karakter:
-Pengembangan Empati: Refleksi terhadap pengalaman pribadi dan pengalaman orang lain dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk memahami dan menghargai perspektif orang lain.
- Pembelajaran dari Pengalaman: Siswa diajak untuk merenungkan pengalaman mereka, baik yang positif maupun negatif. Hal ini mendorong mereka untuk belajar dari kesalahan dan menemukan solusi.
-Penguatan Nilai-nilai Positif: Dalam proses refleksi, siswa dapat mendiskusikan nilai-nilai seperti kejujuran, kerja keras, dan tanggung jawab, serta bagaimana menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

9. Strategi pembelajaran berbasis cerita
Pembelajaran berbasis cerita merupakan metode yang efektif untuk mengembangkan keterampilan berbahasa dan karakter siswa SD. Dengan menyajikan materi pembelajaran dalam bentuk cerita, siswa akan lebih mudah memahami konsep, termotivasi untuk belajar, dan terhubung secara emosional dengan materi pelajaran.
* Dari segi pengembangan Keterampilan Berbahasa:
-Memperkaya kosakata: Melalui cerita, siswa akan terpapar dengan berbagai kosakata baru yang sesuai dengan konteks cerita.
-Meningkatkan kemampuan membaca: Cerita yang menarik dapat memotivasi siswa untuk lebih sering membaca dan memahami teks.
-Melatih kemampuan menulis: Siswa dapat diajak untuk membuat cerita sendiri atau menulis ulang cerita yang telah didengar.
- Meningkatkan kemampuan berbicara: Melalui diskusi atau presentasi tentang cerita, siswa berlatih menyampaikan ide dengan jelas dan runtut.
- Mengembangkan kemampuan mendengarkan: Siswa melatih kemampuan mendengarkan dengan cermat saat cerita dibaca atau diceritakan.

* Dari segi Pengembangan Karakter:
-Menumbuhkan nilai-nilai moral: Cerita dapat mengajarkan nilai-nilai seperti kejujuran, keberanian, kerja sama, dan sopan santun.
-Meningkatkan empati: Dengan mengikuti tokoh cerita, siswa dapat belajar untuk memahami perasaan orang lain.
-Membentuk karakter yang kuat: Cerita tentang tokoh-tokoh yang menghadapi tantangan dapat menginspirasi siswa untuk menjadi pribadi yang lebih kuat.

jadi, dengan pembelajaran berbasis cerita, siswa akan belajar dengan lebih menyenangkan dan bermakna. Materi pelajaran yang abstrak akan menjadi lebih konkret dan mudah dipahami. Selain itu nilai-nilai moral yang terkandung dalam cerita akan membentuk karakter siswa menjadi lebih baik.