Nama : PUTU AYU STEVANI
NIM : 223020212076
ROMBEL B/2022
Ya, saya pernah mendengar istilah"Ganti Materi,Ganti Kurikulum".
Ya, saya pernah merasakan pergantian kurikulum pada saat jenjang sekolah.
1. Perubahan kurikulum dapat menimbulkan perasaan yang berbeda-beda. Pada saat kurikulum berubah, saya ada perasaan khawatir karena harus belajar hal-hal baru dengan cara belajar yang berbeda karena setiap kebijakan kurikulum itu pastinya berbeda-beda. Satu sisi saya merasa senang karena kegiatan pembelajaran juga jadi lebih menarik. disisi lain juga merasa bingung, karna sudah terbiasa dan nyaman dengan proses pembelajaran dengan cara lama. Setiap siswa merasakan perubahan itu tergantung pada seberapa baik mereka menyesuaikan diri dan bagaimana lingkungan sekolah serta gurunya mengaplikasikan setiap kurikulum yang berlaku.
2. Menurut saya, perubahan kurikulum bisa dianggap baik tergantung pada bagaimana perubahan itu dilakukan dan dampaknya pada siswa. Disatu sisi, perubahan diperlukan untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan dunia yang terus-menerus berubah. Dengan kurikulum baru, siswa bisa belajar tentang hal-hal yang lebih relevan dan mendapatkan keterampilan dimasa-depan. Namun perubahan kurikulum ini juga bisa membawa tantangan, siswa yang sudah terbiasa dengan cara belajar yang lama akan merasa kesulitan untuk beradaptasi, ada rasa cemas dan kebingungan saat menghadapi materi dan metode yang baru. Dengan demikian, penting bagi sekolah dan guru untuk memberikan dukungan yang memadai selama proses pergantian kurikulum.Dengan bimbingan yang baik, siswa bisa lebih mudah menyesuaikan diri dan mendapatkan manfaat dari kurikulum yang lebih modern. Akhirnya, jika pergantian kurikulum dilakukan dengan perhatian dan perencanaan yang matang, maka itu bisa menjadi langkah yang postif yang membantu siswa berkembang dan mempersiapkan mereka untuk dimasa depan
3. Jika kurikulum berubah lagi, menurut saya ada beberapa hal yang bisa diperbaiki untuk membuatnya lebih efektif yaitu:
1)Harus melibatkan siswa, guru, dan orang tua dalam proses perencanaannya. Pendapat mereka bisa memberikan wawasan berharga tentang apa yang sebenarnya dibutuhkan menyesuaikan dengan kondisi yang ada disekolah
2) Kurikulum harus lebih fleksibel, maksudnya harus memberikan ruang pada guru untuk menyesuaikan metode pengajaran sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa.
3) integrasi teknologi juga harus diperkuat. Dengan kemajuan teknologi, penggunaan alat digital dalam pembelajaran dapat membuat proses belajar lebih interaktif dan menarik bagi siswa. Dengan catatan semua sekolah sudah mampu menerapkan teknologi dengan baik bukan hanya sekolah yang berada di pusat kota saja.
4) Evaluasi dan umpan balik dari siswa dan guru itu penting. Dengan terus mendengarkan mereka, kurikulum dapat disesuaikan dan ditingkatkan agar tetap relevan dan efektik.