Sistem ekonomi sosialis menekankan kepemilikan bersama dan peran negara dalam memastikan pemerataan akses terhadap kebutuhan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan. Di negara-negara seperti Uni Soviet dan Kuba, sistem ini awalnya berhasil mengurangi kemiskinan dan memberikan layanan publik yang lebih merata. Namun, masalah seperti pemerintahan yang terlalu rumit, kurangnya efisiensi, dan minimnya inovasi menyebabkan pertumbuhan ekonomi yang lambat dan kualitas hidup yang menurun. Meskipun sosialisme murni kurang fleksibel, prinsip-prinsipnya seperti keadilan sosial tetap relevan dalam ekonomi campuran yang menggabungkan peran negara dengan pasar bebas.