Bagaimana cara mengatur konflik yang tepat? mohon ilmunya teman teman
Sebagai balasan GIMA FAUZAN HILMASRANDI
Re: (Question)Manajemen konflik di kelompok kerja
oleh DINDA AYU SOLIKHANINGSIH -
1. melakukan konfrontasi
2. konsultasi dengan orang lain
3. koreksi dan perubahan perilaku
2. konsultasi dengan orang lain
3. koreksi dan perubahan perilaku
Sebagai balasan GIMA FAUZAN HILMASRANDI
Re: (Question)Manajemen konflik di kelompok kerja
oleh Nurma Dwi Sadini Putri -
Dalam manajemen konflik komunikasi menjadi faktor yang sangat penting. Perlu ada diskusi antar anggota organisasi/kelompok. Selain itu terdapat 3 strategi penggelolaan konflik yaitu
1. Lose-win solution
2. Win-lose solution
3. Win-win solution
Ketiga pengelolaan konflik tersebut menggunakan proses negosisasi dalam prosesnya. Yang membedakan ketiganya adalah hasil diskusi/negosiasi yang dicapai.
1. Lose-win solution
2. Win-lose solution
3. Win-win solution
Ketiga pengelolaan konflik tersebut menggunakan proses negosisasi dalam prosesnya. Yang membedakan ketiganya adalah hasil diskusi/negosiasi yang dicapai.
Sebagai balasan GIMA FAUZAN HILMASRANDI
Re: (Question)Manajemen konflik di kelompok kerja
oleh Anis Dwi Lestari -
Sebagaimana dalam perspektif sosiologi, konflik tidak melulu memberikan dampak yang buruk. Justru dengan adanya konflik maka akan terciptanya tatanan norma baru dalam masyarakat. Seperti halnya konflik dalam sebuah kelompok justru akan meningkatkan solidaritas antar anggota dan suasana yang baru. Bagaiamana cara mengatur konflik? lakukanlah diskusi dengan pihak yang bersangkutan, ingatkan kembali tujuan tujuan yang perlu dicapai dalam sebuah kelompok.
Sebagai balasan GIMA FAUZAN HILMASRANDI
Re: (Question)Manajemen konflik di kelompok kerja
oleh SENTYA AGUS SAVITRI -
Libatkan diri dalam proses penyelesaian.
Memisahkan pihak-pihak yang memiliki potensi konflik, agar kemungkinan timbulnya konflik dapat dikurangi.
Mendengarkan dengan seksama semua pihak yang terlibat konflik.
Menjelaskan dengan rinci inti konflik, tanpa terkesan bertele-tele.
Memisahkan pihak-pihak yang memiliki potensi konflik, agar kemungkinan timbulnya konflik dapat dikurangi.
Mendengarkan dengan seksama semua pihak yang terlibat konflik.
Menjelaskan dengan rinci inti konflik, tanpa terkesan bertele-tele.