6.2. Forum Diskusi

PENGELOLAAN KEUANGAN

PENGELOLAAN KEUANGAN

oleh HISTIANI YULIANA -
Jumlah balasan: 0
  1. Konsep dasar manajemen keuangan
    1. Manajemen keuangan adalah proses pengaturan kegiatan keuangan dalam sebuah organisasi, yang meliputi perencanaan, analisis, dan pengendalian. Konsep dasar manajemen keuangan dapat dijelaskan kepada tim manajemen PT ABC dengan beberapa hal berikut:
  • Memulai dengan tujuan bisnis

Manajemen keuangan yang baik adalah fondasi bagi pencapaian tujuan bisnis. Sama seperti seorang arsitek merancang bangunan yang kokoh, kita juga perlu merancang keuangan perusahaan agar bisa menopang pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis. Misalnya, jika tujuan kita adalah meningkatkan pangsa pasar, maka kita perlu mengalokasikan dana yang cukup untuk kegiatan pemasaran dan pengembangan produk baru.

Manajemen keuangan perusahaan itu seperti mengelola keuangan rumah tangga. Kita perlu mengatur pendapatan (pendapatan perusahaan), pengeluaran (biaya operasional), dan tabungan (investasi) agar keuangan tetap sehat.

  • Menjelaskan fungsi utama manajemen keuangan

Penganggaran: Penganggaran adalah proses perencanaan keuangan yang membantu dalam menentukan berapa banyak uang yang akan di terima dan belanjakan dalam periode tertentu.

Analisis: Analisis keuangan membantu dalam mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan dan mengidentifikasi area yang perlu perbaikan.

Pengendalian: Pengendalian keuangan memastikan bahwa kita tetap berada di jalur yang benar dan tidak melebihi anggaran yang telah ditetapkan.

  • Menjelaskan manfaat manajemen keuangan

Pengambilan keputusan yang lebih baik: Dengan pemahaman yang baik tentang keuangan perusahaan, kita dapat membuat keputusan yang lebih baik, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Mencegah risiko keuangan: Manajemen keuangan yang baik membantu kita mengidentifikasi dan mengelola risiko keuangan, sehingga kita dapat menghindari kerugian yang tidak perlu.

Meningkatkan profitabilitas: Dengan mengoptimalkan penggunaan dana, kita dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan.

  • Menjelaskan prinsip-prinsip dasar

Likuiditas: Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya secara tepat waktu.

Profitabilitas: Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan.

Efisiensi: Efisiensi adalah kemampuan perusahaan untuk memaksimalkan hasil dengan menggunakan sumber daya yang minimal.

  1. Prioritas Utama dalam Manajemen Keuangan Perusahaan

Manajemen keuangan yang efektif adalah kunci keberlangsungan dan pertumbuhan sebuah perusahaan. Ada beberapa prioritas utama yang perlu diperhatikan, di antaranya:

Likuiditas:

Menjaga arus kas: Memastikan aliran uang masuk (pendapatan) lebih besar atau setidaknya seimbang dengan aliran uang keluar (pengeluaran) untuk memenuhi kewajiban jangka pendek seperti gaji karyawan, pembayaran supplier, dan tagihan lainnya.

Mengelola piutang: Mempercepat proses penagihan piutang untuk mempercepat perputaran uang.

Mengoptimalkan persediaan: Menghindari kelebihan atau kekurangan persediaan agar tidak mengikat terlalu banyak modal kerja.

Profitabilitas:

Meningkatkan pendapatan: Mencari peluang untuk meningkatkan penjualan, baik melalui ekspansi pasar, pengembangan produk baru, atau peningkatan efisiensi produksi.

Mengurangi biaya: Mengidentifikasi dan mengurangi biaya yang tidak perlu, seperti biaya operasional, biaya produksi, atau biaya pemasaran.

Meningkatkan marjin keuntungan: Memperbesar selisih antara pendapatan dan biaya.

Solvabilitas:

Mengelola utang: Memastikan perusahaan mampu membayar utang jangka panjang dan menjaga rasio utang terhadap ekuitas pada tingkat yang sehat.

Memperkuat struktur modal: Menyeimbangkan antara modal sendiri (ekuitas) dan modal pinjaman (utang) untuk menjaga stabilitas keuangan perusahaan.

Pertumbuhan:

Investasi: Memanfaatkan dana yang tersedia untuk melakukan investasi yang menguntungkan, seperti pengembangan produk baru, perluasan pasar, atau akuisisi perusahaan lain.

Diversifikasi: Membangun portofolio bisnis yang beragam untuk mengurangi risiko dan meningkatkan peluang pertumbuhan.

Compliance:

Kepatuhan terhadap peraturan: Memastikan perusahaan mematuhi semua peraturan perpajakan, akuntansi, dan regulasi lainnya yang berlaku.

Transparansi: Menyajikan laporan keuangan yang akurat dan transparan kepada pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prioritas.

Prioritas dalam manajemen keuangan perusahaan dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor, seperti:

  • Tahap pertumbuhan perusahaan: Perusahaan startup mungkin lebih memprioritaskan pertumbuhan, sedangkan perusahaan yang sudah mapan mungkin lebih fokus pada profitabilitas dan solvabilitas.
  • Kondisi industri: Kondisi ekonomi dan persaingan industri juga dapat mempengaruhi prioritas keuangan.
  • Tujuan perusahaan: Setiap perusahaan memiliki tujuan yang berbeda, sehingga prioritas keuangannya pun akan berbeda.
  1. Untuk menilai kesehatan keuangan PT ABC, kita dapat melihatnya dari hasil laporan keuangannya:

Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT ABC selama periode 2020-2022 memiliki rasio likuiditas yang tinggi berada di atas rata-rata industri yang berarti kinerja keuangan perusahaan dalam kondisi baik. Berdasarkan pengukuran rasio solvabilitas, terdapat rasio yang tinggi berada di atas rata-rata industri pada rasio utang terhadap aset dan rasio utang terhadap ekuitas yang menunjukkan kinerja keuangan perusahaan tidak baik. Dilihat dari rasio profitabilitas, terdapat peningkatan pada rasio pengembalian atas aset dan modal pada tahun 2021-2022 yang menunjukkan kinerja keuangan perusahaan berangsur membaik namun masih tidak cukup baik dikarenakan rasio masih berada di bawah rata-rata industri.

Pada ketiga periode(2020-2022) Laporan Neraca PT ABC menunjukkan nilai yang berfluktuasi contohnya pada nilai Kas, Piutang Usaha dan Persediaan Barang Dagangan, hal ini menandakan bahwa PT ABC telah beroperasi setelah adanya pandemi. Terdapat peningkatan pada nilai Piutang Usaha dan Persediaan Barang Dagangan, kemudian penurunan pada nilai Kas dan Bank, yang mengindikasikan terdapat besar penjualan kredit.

Tanpa dilakukannya analisis laporan keuangan, maka jika dilihat secara sekilas kinerja keuangan PT ABC dinilai buruk karena mengalami kerugian selama 2 periode meski telah terdapat penjualan setelah pandemi berakhir. Menilai kinerja keuangan sebuah perusahaan tidak hanya dilihat dari apakah perusahaan tersebut mengalami laba ataupun rugi, perlu dilakukannya analisis laporan keuangan seperti salah satunya memperhatikan rasio-rasio yang telah disinggung sebelumnya, rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio profitabilitas.

  1. Analisis keuangan
    1. Jika dilihat dari rasio likuiditasnya, Current Ratio (rasio lancar) pada tahun 2020, 2021 dan 2022 yang persentasenya berada di atas rata-rata industri, kondisi keuangan dapat dikatakan baik (likuid) karena aktiva lancar mengalami keadaan yang baik-baik saja. Untuk Quick Ratio (rasio cepat) pada tahun 2020, 2021 dan 2022 juga berada di atas rata-rata industri karena aktiva lancar meningkat sehingga perusahaan dianggap dalam keadaan baik. Namun, terdapat faktor-faktor yang perlu diperhitungkan karena nilai likuiditas yang begitu tinggi, adanya indikasi penggunaan aset yang tidak efisien serta perusahaan menghadapi kesulitan dalam mengalokasikan dana dengan efisien karena besarnya nilai Utang Jangka Panjang.

Berdasarkan rasio solvabilitas dilihat dari Debt to Total Assets Ratio pada tahun 2020 sampai dengan 2022 menunjukkan persentase yang berada di atas nilai rata-rata industri, hal ini menunjukkan kinerja keuangan perusahaan tidak cukup baik (insolvable). Pertumbuhan nilai utang lebih besar dibandingkan pertumbuhan nilai aset. Kemudian dilihat dari Debt to Equity Ratio pada tahun 2020 sampai dengan 2022 yang persentasenya berada di atas nilai rata-rata industri menunjukkan kinerja keuangan perusahaan yang tidak cukup baik (insolvable). Besarnya rasio solvabilitas menunjukkan perusahaan memiliki ketergantungan yang besar pada utang, tingkat utang yang tinggi dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk melakukan investasi baru, ekspansi, atau mengambil peluang bisnis. Pembayaran bunga yang tinggi juga dapat membatasi fleksibilitas keuangan dan pengambilan keputusan.

Berdasarkan rasio profitabilitas dilihat dari Return On Assets pada tahun 2020 sampai dengan 2022 mengalami kenaikan yang diakibatkan karena adanya peningkatan laba yang diperoleh. Hal ini menunjukkan kinerja keuangan yang baik, namun tidak cukup baik dikarenakan persentase yang masih di bawah rata-rata industri. Kemudian untuk Return On Equity Ratio pada tahun 2020 sampai dengan 2022 juga menunjukkan peningkatan yang menunjukkan kinerja keuangan yang baik, namun tidak cukup baik dikarenakan persentase yang masih di bawah rata-rata industri. Rasio profitabilitas perusahaan yang rendah menunjukkan bahwa perusahaan unprofitable, adanya masalah keuangan, hal ini termasuk tingginya beban bunga yang membayangi laba bersih, hutang yang terlalu besar, dan masalah lainya yang menghambat kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba yang sehat.

  1. Rasio keuangan adalah alat yang sangat berguna untuk mengukur dan mengevaluasi kinerja keuangan suatu perusahaan. Dengan membandingkan berbagai angka dalam laporan keuangan, kita bisa mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang kesehatan finansial perusahaan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Jenis-jenis Rasio Keuangan yang Relevan

Secara umum, rasio keuangan dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori, yaitu:

Rasio Likuiditas:

Current Ratio: Mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar utang jangka pendek dengan aset lancar.

Quick Ratio (Acid Test): Versi yang lebih konservatif dari current ratio, tidak memasukkan persediaan dalam perhitungan.

Cash Ratio: Menunjukkan kemampuan perusahaan membayar utang jangka pendek hanya dengan kas dan setara kas.

Rasio Solvabilitas:

Debt to Equity Ratio: Menunjukkan proporsi pendanaan perusahaan yang berasal dari utang dibandingkan dengan modal sendiri.

Debt to Asset Ratio: Menunjukkan proporsi total aset perusahaan yang dibiayai oleh utang.

Interest Coverage Ratio: Mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar beban bunga.

Rasio Aktivitas:

Inventory Turnover: Mengukur seberapa cepat perusahaan menjual persediaannya.

Accounts Receivable Turnover: Mengukur seberapa efisien perusahaan dalam mengelola piutang dagang.

Total Asset Turnover: Mengukur efisiensi penggunaan aset dalam menghasilkan penjualan.

Rasio Profitabilitas:

Gross Profit Margin: Mengukur persentase laba kotor terhadap penjualan.

Net Profit Margin: Mengukur persentase laba bersih terhadap penjualan.

Return on Assets (ROA): Mengukur tingkat pengembalian atas total aset.

Return on Equity (ROE): Mengukur tingkat pengembalian atas modal sendiri.

  1. Dalam dunia bisnis, pemahaman yang mendalam tentang laporan keuangan sangat penting untuk membuat keputusan yang tepat dan strategis. Laporan keuangan menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan, memahami posisi keuangan, dan merencanakan masa depan.
  • Analisis Keuangan untuk Pengambilan Keputusan

Analisis keuangan melibatkan penggunaan laporan keuangan untuk menilai kinerja dan kesehatan keuangan perusahaan.

  • Analisis Tren

Analisis tren melibatkan pemeriksaan laporan keuangan dari beberapa periode untuk mengidentifikasi pola dan tren kinerja keuangan. Ini dapat membantu dalam memahami bagaimana kinerja perusahaan berubah dari waktu ke waktu dan mengidentifikasi area yang memerlukan perhatian atau perbaikan.

  • Analisis Perbandingan

Analisis perbandingan melibatkan perbandingan kinerja keuangan perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama. Ini dapat memberikan wawasan tentang posisi kompetitif perusahaan dan area di mana perusahaan mungkin perlu meningkatkan kinerja.

Memahami dan menganalisis laporan keuangan adalah keterampilan penting bagi manajer dan pemimpin bisnis. Dengan menggunakan teknik analisis keuangan, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih baik, mengidentifikasi peluang dan ancaman, serta merencanakan masa depan dengan lebih percaya diri. Mempelajari komponen utama laporan keuangan dan menerapkan analisis rasio, analisis tren, dan analisis perbandingan dapat memberikan wawasan berharga untuk meningkatkan kinerja dan profitabilitas perusahaan.

  1. Manajemen modal dan pengembalian keputusan investasi
    1. PT. ABC harus dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas yang telah ada serta melakukan standardisasi pemasaran guna menghambat dan mengantisipasi laju pertumbuhan para perusahaan pesaing sejenis ini. Strategi alternatif yang dapat diterapkan bagi PT. ABC adalah Strategi Pengembangan Pasar (Market Development Strategy) yang bertujuan untuk mencari distributor hingga ke daerah-daerah pelosok. Serta memperbaiki sistem pemasaran sehingga dapat diketahui dengan jelas arah dan tujuan pemasaran secara pasti. Pemberian target pemasaran dan alokasi biaya pemasaran serta promosi. Selain itu, PT. ABC juga dapat melakukan investasi sehingga usaha yang ada sekarang dapat berkembang lebih besar. Berdasarkan analisa yang telah dijabarkan diatas, PT. ABC sebaiknya melakukan investasi usaha agar bisnis manufaktur papan gypsum dapat lebih berkembang dan dapat memperluas daerah pemasaran. Hal ini dilakukan karena usaha manufaktur papan gypsum membutuhkan modal yang sangat besar.

Strategi alternatif yang sesuai untuk kondisi PT. ABC adalah strategi pengembangan pasar yang bertujuan untuk menjangkau distributor hingga ke pelosok-pelosok daerah. Serta memperbaiki sistem pemasaran sehingga dapat diketahui dengan jelas arah dan tujuan pemasaran secara pasti. Pemberian target pemasaran dan alokasi biaya pemasaran serta promosi. Selain itu, PT. ABC juga dapat melakukan investasi sehingga usaha yang ada sekarang dapat berkembanga lebih besar.

  1. Keputusan investasi merupakan langkah strategis yang sangat penting bagi perusahaan, sehingga perlu dilakukan dengan cermat dan mempertimbangkan berbagai aspek.

Faktor-faktor yang Perlu Dipertimbangkan PT ABC dalam Pengambilan Keputusan Investasi:

1. Faktor Internal Perusahaan:

Tujuan Investasi: Apa tujuan utama dari investasi ini? Apakah untuk meningkatkan profitabilitas, ekspansi pasar, diversifikasi bisnis, atau tujuan lainnya?

Profil Risiko Perusahaan: Seberapa besar risiko yang dapat ditoleransi oleh perusahaan? Profil risiko perusahaan akan mempengaruhi jenis investasi yang cocok.

Sumber Dana: Apakah dana investasi berasal dari internal perusahaan (laba ditahan) atau eksternal (pinjaman, penerbitan saham)? Sumber dana akan mempengaruhi biaya modal dan struktur keuangan perusahaan.

Keahlian dan Sumber Daya: Apakah perusahaan memiliki keahlian dan sumber daya yang cukup untuk mengelola investasi baru?

Struktur Organisasi: Apakah struktur organisasi perusahaan sudah mendukung pelaksanaan investasi baru?

2. Faktor Eksternal:

Kondisi Ekonomi Makro: Bagaimana kondisi ekonomi secara umum? Tingkat inflasi, suku bunga, pertumbuhan ekonomi, dan kebijakan pemerintah akan mempengaruhi daya beli konsumen dan kinerja investasi.

Kondisi Industri: Bagaimana kondisi industri tempat perusahaan beroperasi? Pertumbuhan industri, persaingan, regulasi pemerintah, dan tren pasar akan mempengaruhi daya tarik investasi.

Peluang Investasi: Adakah peluang investasi baru yang menarik dan relevan dengan bisnis perusahaan?

Risiko Pasar: Apa saja risiko pasar yang mungkin dihadapi, seperti fluktuasi harga, perubahan preferensi konsumen, dan munculnya teknologi baru?

3. Analisis Investasi:

Net Present Value (NPV): Apakah nilai sekarang bersih dari proyek investasi positif?

Internal Rate of Return (IRR): Apakah tingkat pengembalian internal proyek lebih tinggi dari biaya modal?

Payback Period: Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memulihkan investasi awal?

Analisis Sensitivitas: Bagaimana kinerja proyek jika terjadi perubahan pada asumsi-asumsi yang digunakan?

4. Faktor Lainnya:

Lingkungan Sosial: Bagaimana dampak investasi terhadap lingkungan sosial dan masyarakat sekitar?

Governance: Apakah keputusan investasi sudah sesuai dengan prinsip-prinsip good governance?

Teknologi: Bagaimana perkembangan teknologi dapat mempengaruhi proyek investasi?

Pengambilan keputusan investasi merupakan proses yang kompleks dan membutuhkan pertimbangan yang matang. PT ABC perlu melakukan analisis yang komprehensif terhadap semua faktor yang relevan sebelum mengambil keputusan. Dengan mempertimbangkan semua faktor di atas, PT ABC dapat meminimalkan risiko dan memaksimalkan potensi keuntungan dari investasi yang dilakukan.

  1. Berdasarkan hasil penelitian, pada PT. ABC saya merekomendasikan proyek papan gypsum karena proyek ini di produksi untuk menjawab kebutuhan masyarakat global akan kebutuhan bahan bangunan khususnya papan gypsum, yang memiliki nilai lebih dalam keramahan terhadap lingkungan. Papan Gipsum IGP adalah bahan pelapis interior yang dapat digunakan untuk dinding partisi ataupun plafond. Papan Gipsum IGP terbuat dari inti gypsum yang dilapisi oleh kertas pada bagian bagian atas dan bawah. Selain kuat dan ringan, Papan Gipsum IGP dapat memberikan tampak finishing yang dapat memberikan nilai lebih bagi konsumen.

Analisis SWOT PT. ABC adalah sebagai berikut:

  1. Kekuatan. Kekuatan yang dimiliki oleh PT. ABC adalah memiliki kualitas produk yang baik karena didukung oleh pemilihan dan pengolahan bahan baku yang baik pula. Papan gypsum IGP hasil produksi PT. ABC juga dikontrol dengan baik kualitasnya selain itu, bahan baku terbuat dari bahan yang ramah lingkungan serta mudah dalam pengaplikasian. Beberapa keunggulan produk yang dimiliki oleh papan gypsum IGP antara lain adalah: tahan goncangan, mudah didekorasi, mudah dipasang, tidak mudah terbakar, kedap suara, ramah lingkungan, bebas zat berbahaya, hemat biaya.
  2. Kelemahan (Weakness) PT. ABC merupakan perusahaaan manufaktur papan gypsum yang tergolong baru, sehingga masih kalah bersaing dengan merek-merek dari luar yang telah ada di Indonesia. Selain itu, PT. ABC hanya memiliki satu supplier bahan baku sehingga tidak bisa melakukan perbandingan harga bahan baku dengan supplier lain. Perusahaan belum memiliki standar pemasaran yang baku dan rencana pemasaran yang matang.
  3. Peluang (Opportunities) Peluang yang bisa dimanfaatkan oleh PT. ABC adalah masih belum adanya produk pengganti untuk papan gypsum. Karena yang ada hanya papan gypsum merupakan produk pengganti triplek, bukan triplek sebagai produk pengganti papan gypsum. Selain itu, peluang yang dimiliki oleh PT. ABC adalah hambatan masuknya pendatang baru yang cukup besar, dikarenakan untuk memulai bisnis tersebut harus memiliki modal yang cukup besar, dan juga cukup banyak perusahaan yang telah ada serta sudah dikenal oleh masyarakat luas dan sudah lama beridri. Serta, peluang lainnya yang dimiliki oleh PT. ABC adalah memiliki banyak distributor yaitu Jumlah total distributor dan toko yang bekerjasama dengan PT. ABC ada sebanyak 12 distributor dan 44 toko yang tersebar seluruh Indonesia.
  4. Ancaman (Threats) Ancaman PT. ABC adalah adanya perusahaan pesaing sejenis yang didukung oleh modal asing. Biasanya merek-merek baru atau pesain baru ini memiliki keunggulan produk yang lebih baik, harga yang kompetitif serta penetrasi pasar maupun memiliki kegiatan pemasaran yang terarah. Dengan demikian, PT. ABC harus dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas yang telah ada serta melakukan standardisasi pemasaran guna menghambat dan mengantisipasi laju pertumbuhan para perusahaan pesaing sejenis ini.