Mengonsumsi vitamin dalam jumlah lebih dari kebutuhan harian dengan harapan tubuh menyimpannya sebagai cadangan tidak selalu efektif dan justru bisa berbahaya dalam jangka panjang. Vitamin larut air, seperti vitamin C dan vitamin B kompleks, tidak disimpan dalam tubuh secara signifikan; kelebihannya akan dikeluarkan melalui urin, sehingga konsumsi berlebihan tidak memberikan manfaat tambahan dan hanya membebani ginjal. Sementara itu, vitamin larut lemak, seperti vitamin A, D, E, dan K, dapat disimpan dalam lemak tubuh dan hati. Jika dikonsumsi secara berlebihan, vitamin ini dapat menumpuk dan menjadi toksik, yang berisiko menyebabkan gangguan kesehatan seperti kerusakan hati atau masalah kalsifikasi jaringan. Oleh karena itu, cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral adalah dengan mengonsumsi makanan seimbang yang kaya akan sayuran, buah-buahan, dan sumber protein. Misalnya, menu sehat untuk seminggu ke depan bisa mencakup variasi berikut: Senin dengan sarapan oatmeal dan pisang, makan siang dada ayam panggang dengan brokoli, serta makan malam sup tahu dan bayam. Selasa dapat diisi dengan smoothie bayam dan alpukat untuk sarapan, salmon panggang dan quinoa untuk makan siang, serta tempe bacem dengan sayur lodeh saat makan malam. Dengan variasi makanan seperti ini, tubuh akan mendapatkan asupan nutrisi yang cukup tanpa risiko kelebihan vitamin, sehingga fungsi tubuh tetap optimal dan kesehatan tetap terjaga.