Forum Diskusi Pertemuan ke-10

HAIFA THUFAIL AFIANTI_1822600016

HAIFA THUFAIL AFIANTI_1822600016

oleh HAIFA THUFAIL AFIANTI -
Jumlah balasan: 0

Mikoremediasi adalah suatu proses pendegradasian atau penghilangan toksik dari lingkungan yang tercemar dengan menggunakan fungi (Asiriuwa et al. 2013). Aktivitas degradasi atau deteriorasi yang dilakuan oleh fungi dikenal juga dengan istilah mikodegradasi atau mikodeteriorasi (Gupta dan Shrivastava 2014). Sementara itu, fitoremediasi merupakan upaya menyerap polutan yang dimediasi oleh tumbuhan. Untuk memilih tumbuhan sebagai fitoremediasi, dilakukan dengan menentukan senyawa pencemarnya terlebih dahulu. Tumbuh dengan kemampuan hidup di kawasan tercemar senyawa hidrokarbon yang dinyatakan dapat hidup di lingkungan ekstrem. Penelitian ini memilih upaya fitoremediasi dengan memanfaatkan tumbuhan yang dapat mengambil logam berat. Kemampuan tumbuhan mangrove dalam menyerap logam berat dari lingkungan menunjukkan sebagai agen fitoremediator kawasan tercemar logam. Namun, lebih baik jika memanfaatkan lima spesies tumbuhan dalam yang berbeda seperti tumbuhan merambat, tumbuhan perdu, dan tumbuhan berkayu. “Tujuannya, perbedaan akar tumbuhan tersebut dapat menjangkau area yang tercemar dan pertumbuhan konsorsium bakteri yang sesuai dapat meningkatkan efektivitas hasil remediasi,” beber Harmin. Selain eceng gondok dan semanggi adapun tanaman lain yang dapat dijadikan sebagai fitoremediasi antara lainnya kangkung, lidah mertua, dll. 

 

Daftar Pustaka : 

* Ahmad, Rizza Zainuddin. (2018). _Mikoremediasi Menghilangkan Polusi Logam Berat pada Lahan Bekas Tambang untuk Lahan Peternakan_

* Itsgan. (2024). _Pulihkan Lingkungan, Profesor ITS Gagas Teknologi Bioremediasi dan Fitoremediasi_