Keberadaan karoten atau lemak dalam sampel dapat mempengaruhi hasil analisis vitamin E menggunakan metode HPLC (High Performance Liquid Chromatography). Berikut adalah beberapa efek yang mungkin terjadi:
Pengaruh Karoten:
Karoten, yang merupakan senyawa lipofilik (larut dalam lemak), dapat tumpang tindih dengan puncak kromatografi vitamin E karena keduanya memiliki sifat kimia yang mirip, seperti kelarutan dalam lemak dan spektrum UV yang serupa. Ini bisa menyebabkan interferensi pada deteksi dan pemisahan vitamin E dalam sampel.
Pada deteksi UV, karoten memiliki puncak serupa dengan vitamin E, sehingga dapat menyebabkan hasil yang lebih tinggi atau tumpang tindih dalam area puncak pada kromatogram.
Pengaruh Lemak:
Lemak dalam sampel dapat mempengaruhi pemisahan vitamin E pada kolom HPLC, terutama jika terdapat sejumlah besar lipoprotein atau matriks lemak. Ini dapat menyebabkan kolom menjadi "terlalu terisi" atau memberikan retensi yang lebih lama, yang berpotensi mengurangi efisiensi pemisahan.
Lemak juga dapat meningkatkan viskositas sampel, yang pada gilirannya mempengaruhi aliran pelarut dan efisiensi pemisahan dalam kolom HPLC.
Untuk mengurangi efek ini, sering kali digunakan metode preparatif seperti ekstraksi atau pemisahan awal (misalnya dengan kromatografi cair atau padatan) untuk mengurangi matriks interferensi, serta menggunakan pelarut atau fase gerak yang dapat memisahkan vitamin E dengan lebih baik dari komponen lain dalam sampel.