Forum Diskusi

Dita Mufit (Univet bantara)

Re: Dita Mufit (Univet bantara)

by RINI UMIYATI -
Number of replies: 0
Hubungan Oksidasi dan Perubahan Warna

Oksidasi adalah reaksi kimia di mana suatu zat kehilangan elektron. Dalam konteks bahan pangan, terutama yang mengandung lemak atau pigmen tertentu, oksidasi seringkali memicu perubahan warna.

Oksidasi lemak: Ketika lemak dalam bahan pangan terpapar oksigen, terjadi proses oksidasi yang menghasilkan senyawa-senyawa baru. Senyawa ini seringkali memiliki warna yang berbeda dari lemak segar, misalnya menjadi tengik atau berwarna kuning.
Oksidasi pigmen: Pigmen alami dalam bahan pangan, seperti klorofil (hijau), karotenoid (kuning, oranye, merah), dan antosianin (merah, ungu), sangat sensitif terhadap oksidasi. Ketika teroksidasi, struktur molekul pigmen berubah, sehingga warna yang dihasilkan pun berubah. Misalnya, klorofil akan berubah menjadi warna kecoklatan.
Mengapa Warna Dianggap sebagai Indikator Utama Kesegaran?

Warna merupakan salah satu karakteristik visual yang paling mudah diamati pada bahan pangan. Perubahan warna seringkali menjadi tanda awal terjadinya kerusakan atau penurunan kualitas. Berikut beberapa alasan mengapa warna dianggap sebagai indikator utama kesegaran:

Korelasi dengan proses pembusukan: Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, perubahan warna seringkali terkait dengan proses oksidasi atau reaksi kimia lain yang terjadi selama pembusukan.
Mudah diamati: Perubahan warna mudah dilihat oleh konsumen, sehingga mereka dapat dengan cepat menilai kesegaran suatu produk.
Standar kualitas: Banyak konsumen telah memiliki persepsi tertentu tentang warna yang ideal untuk berbagai jenis bahan pangan. Misalnya, daging segar diharapkan berwarna merah cerah, sedangkan buah-buahan yang matang sempurna biasanya memiliki warna yang khas.
Contoh Perubahan Warna Akibat Oksidasi:

Daging: Daging segar memiliki warna merah cerah karena adanya pigmen mioglobin. Ketika terpapar udara, mioglobin bereaksi dengan oksigen membentuk metmioglobin yang berwarna coklat kehitaman.
Buah: Apel yang dipotong akan berubah menjadi kecoklatan karena enzim polifenol oksidase mengoksidasi senyawa fenolik dalam apel.
Sayuran: Sayuran berdaun hijau akan kehilangan warna hijau segarnya dan menjadi lebih kuning atau coklat ketika disimpan terlalu lama atau terkena panas berlebih.
Faktor Lain yang Mempengaruhi Perubahan Warna:

Selain oksidasi, faktor lain yang dapat mempengaruhi perubahan warna pada bahan pangan antara lain:

pH: Perubahan pH dapat mengubah warna pigmen alami.
Suhu: Suhu yang tinggi dapat mempercepat reaksi oksidasi.
Cahaya: Cahaya dapat mempercepat degradasi pigmen.
Enzim: Enzim tertentu dapat memicu reaksi yang mengubah warna.