DISKUSI PERTEMUAN KE 5

Diskusi pertemuan ke 5

Diskusi pertemuan ke 5

by FITRIANI ABDULLAH -
Number of replies: 0

Mengapa Database Disebut Seperti Lemari?

Pernahkah Anda mengamati bagaimana kita mengorganisir barang-barang di lemari? Kita mengelompokkan pakaian berdasarkan jenis, warna, atau acara tertentu. Setiap pakaian memiliki tempatnya sendiri agar mudah ditemukan ketika kita membutuhkannya.

Konsep yang sama berlaku untuk database:

Data sebagai Barang: Setiap data (misalnya, nama pelanggan, alamat, riwayat pembelian) adalah seperti sebuah barang yang perlu disimpan.
Tabel sebagai Laci: Tabel dalam database berfungsi seperti laci-laci dalam lemari. Setiap laci berisi data yang memiliki jenis dan struktur yang sama.
Kolom sebagai Rak: Kolom dalam tabel adalah seperti rak-rak di dalam laci, di mana setiap rak menyimpan jenis data tertentu (misalnya, nama, alamat, nomor telepon).
Baris sebagai Benda: Setiap baris dalam tabel mewakili satu unit data lengkap (misalnya, data lengkap tentang satu pelanggan).
Dengan demikian, database adalah sebuah lemari digital yang terorganisir dengan baik untuk menyimpan dan mengelola data secara efisien.

Perbedaan Database Tradisional dengan Sistem Database Saat Ini

Database tradisional dan sistem database saat ini memiliki perbedaan yang signifikan, terutama dalam hal:

Struktur Data:
Tradisional: Lebih kaku dan terstruktur, seringkali menggunakan model relasional dengan tabel yang tetap.
Saat ini: Lebih fleksibel dan dapat menampung berbagai jenis data, termasuk data tidak terstruktur (teks, gambar, video) dan data semi-terstruktur (JSON).
Skalabilitas:
Tradisional: Sulit untuk ditingkatkan kapasitasnya secara cepat.
Saat ini: Mudah diskalakan secara horizontal (menambah lebih banyak server) atau vertikal (meningkatkan spesifikasi server).
Konsistensi dan Ketersediaan:
Tradisional: Lebih memprioritaskan konsistensi data.
Saat ini: Lebih menekankan ketersediaan data, bahkan jika ada sedikit inkonsistensi sementara.
Jenis Data dan Penggunaannya:
Tradisional: Terutama digunakan untuk menyimpan data numerik dan teks.
Saat ini: Dapat menangani berbagai jenis data, termasuk data besar (big data) untuk analisis dan pembelajaran mesin.
Pengelolaan Transaksi:
Tradisional: Lebih kompleks dan seringkali membutuhkan waktu yang lebih lama.
Saat ini: Lebih cepat dan efisien, seringkali menggunakan teknologi NoSQL.
Keamanan dan Pengelolaan Akses:
Tradisional: Mekanisme keamanan yang lebih sederhana.
Saat ini: Lebih canggih dengan enkripsi, otentikasi, dan otorisasi yang kuat.
Penerapan Cloud dan DevOps:
Tradisional: Jarang diimplementasikan di cloud.
Saat ini: Banyak yang berbasis cloud dan memanfaatkan praktik DevOps untuk pengembangan dan pengelolaan yang lebih cepat.
Ringkasnya, database tradisional lebih cocok untuk aplikasi yang membutuhkan struktur data yang ketat dan konsisten, sedangkan sistem database saat ini lebih fleksibel dan dapat mengakomodasi berbagai kebutuhan aplikasi modern yang kompleks.