Tikus putih (Rattus norvegicus) atau mencit sering digunakan sebagai hewan uji coba dalam bioteknologi karena beberapa alasan:
# Alasan Utama
1. Biaya yang relatif murah: Mencit relatif mudah dipelihara dan memiliki biaya perawatan yang rendah.
2. Siklus hidup singkat: Mencit memiliki siklus hidup sekitar 2-3 tahun, sehingga memungkinkan penelitian jangka panjang.
3. Kemudahan manipulasi genetik: Mencit memiliki genom yang relatif sederhana dan mudah dimanipulasi.
4. Kemiripan dengan manusia: Mencit memiliki sistem biologis yang mirip dengan manusia, terutama dalam hal metabolisme dan respons imun.
5. Ketersediaan: Mencit mudah diperoleh dan memiliki populasi yang besar.
# Alternatif Hewan Uji
Beberapa hewan lain yang dapat digunakan sebagai alternatif mencit:
1. Marmut (Mus musculus): Lebih kecil dan lebih mudah dipelihara daripada mencit.
2. Kelinci (Oryctolagus cuniculus): Digunakan untuk uji coba vaksin dan obat-obatan.
3. Anjing (Canis lupus familiaris): Digunakan untuk uji coba obat-obatan dan terapi gen.
4. Kucing (Felis catus): Digunakan untuk uji coba vaksin dan obat-obatan.
5. Zebrafish (Danio rerio): Digunakan untuk uji coba toksikologi dan biomedis.
6. C. elegans (Caenorhabditis elegans): Digunakan untuk uji coba genetik dan biologi.
# Alasan Pemilihan Alternatif
1. Kemiripan dengan manusia: Anjing dan kucing memiliki sistem biologis yang lebih mirip dengan manusia.
2. Kemudahan manipulasi genetik: Zebrafish dan C. elegans memiliki genom yang sederhana.
3. Biaya yang relatif murah: Marmut dan zebrafish memiliki biaya perawatan yang rendah.
4. Ketersediaan: Kelinci dan anjing mudah diperoleh.
Namun, perlu diingat bahwa setiap hewan memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai model uji coba. Pemilihan hewan uji harus disesuaikan dengan tujuan penelitian dan etika.