Penggunaan etika dalam penelitian yang melibatkan hewan coba, seperti mencit atau tikus putih, sangat penting untuk memastikan perlindungan terhadap kesejahteraan hewan dan meminimalkan penderitaan mereka. Etika penelitian hewan bertujuan untuk memastikan bahwa eksperimen dilakukan hanya jika ada manfaat yang jelas bagi manusia atau hewan itu sendiri, dan bahwa prosedur tersebut dilakukan dengan cara yang paling manusiawi dan minim risiko bagi hewan tersebut. Mencit sering dipilih karena memiliki siklus hidup pendek, kemiripan genetik dengan manusia, dan mudah ditangani. Meskipun mencit adalah pilihan umum, hewan lain seperti kelinci atau ikan zebra juga dapat digunakan sebagai alternatif, tergantung pada tujuan penelitian dan karakteristik biologis yang dibutuhkan. Kelinci memiliki sistem kekebalan yang lebih mirip dengan manusia dibandingkan mencit, sehingga dapat memberikan wawasan lebih dalam terhadap respons imun. Ikan zebra sering digunakan dalam penelitian bioteknologi, terutama dalam studi perkembangan, pengobatan kanker, dan genetika. Keuntungan utama ikan zebra adalah kemampuan untuk berkembang biak dalam waktu singkat dan transparansi tubuh pada embrio, yang memungkinkan pengamatan langsung terhadap perkembangan organ dan sistem tubuh.