Berdasarkan kasus tersebut, mari saya analisis performanceemungkinan performance kemampuan bahasa A akan mengalami tantangan signifikan karena beberapa faktor:
1. Tingkat Ketunarunguan
- 110 dB termasuk kategori tunarungu sangat berat (profound hearing loss)
- Pada level ini, A tidak dapat mendengar hampir semua suara termasuk suara keras
- Bahkan dengan alat bantu dengar, suara tetap sulit didengar dengan jelas
2. Onset Sejak Lahir
- Karena tunarungu terjadi sejak lahir (prelingual), A tidak memiliki pengalaman mendengar bahasa pada masa kritis perkembangan bahasa (0-3 tahun)
- Tidak ada input auditori untuk pembelajaran bahasa secara natural
- Kehilangan kesempatan memperoleh bahasa secara alami melalui pendengaran
3. Dampak pada Kemampuan Bahasa
- Perkembangan bahasa verbal kemungkinan sangat terhambat
- Kesulitan dalam memahami konsep fonetik dan fonologi bahasa
- Tantangan besar dalam mengembangkan kemampuan berbicara
- Kemungkinan mengalami keterlambatan dalam perkembangan kosakata
- Struktur gramatikal bahasa bisa berbeda dari orang tanpa gangguan pendengaran
4. Alternatif Komunikasi
- A kemungkinan besar akan lebih mengandalkan bahasa isyarat sebagai bahasa utama
- Kemampuan membaca gerak bibir mungkin akan berkembang sebagai strategi kompensasi
- Komunikasi tertulis bisa menjadi alternatif penting
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi:
- Waktu diagnosis dan intervensi dini
- Akses terhadap pendidikan khusus dan terapi wicara
- Dukungan keluarga dalam pembelajaran bahasa
- Penggunaan alat bantu dengar atau implan koklea
- Paparan terhadap komunitas tunarungu dan bahasa isyarat