1. Mengapa penting untuk mengintegrasikan kearifan lokal dalam pendidikan kewarganegaraan di era globalisasi ini?
Mengintegrasikan kearifan lokal dalam pendidikan kewarganegaraan di era globalisasi sangat penting karena dapat memperkuat identitas nasional dan menjaga keberagaman budaya Indonesia. Kearifan lokal mengajarkan nilai-nilai moral, sosial, dan budaya yang relevan dengan konteks kehidupan masyarakat Indonesia, sekaligus menjaga keselarasan antara globalisasi dan identitas budaya lokal. Hal ini juga membantu generasi muda memahami dan menghargai warisan budaya, sambil mempersiapkan mereka untuk beradaptasi dengan tantangan global. Dengan demikian, pendidikan kewarganegaraan yang mengintegrasikan kearifan lokal dapat membentuk warga negara yang tidak hanya berpikir global tetapi juga berakar kuat pada nilai-nilai kebangsaan dan budaya bangsa.
2. Apa tantangan terbesar dalam mengimplementasikan proyek citizenship berbasis kearifan lokal?
Tantangan terbesar dalam mengimplementasikan proyek citizenship berbasis kearifan lokal adalah kesulitan dalam mengintegrasikan nilai-nilai tradisional dengan tuntutan globalisasi dan modernisasi yang sering kali mengabaikan atau meremehkan nilai-nilai lokal. Selain itu, terdapat tantangan dalam mengkomunikasikan dan mentransformasikan kearifan lokal kepada generasi muda yang semakin terpapar budaya global melalui teknologi dan media sosial. Keterbatasan dalam sistem pendidikan yang tidak selalu memberikan ruang untuk pengajaran tentang kearifan lokal serta perbedaan persepsi antar daerah mengenai nilai-nilai tersebut juga menjadi hambatan. Masyarakat dan pemerintah perlu bekerja sama untuk menjaga keseimbangan antara melestarikan kearifan lokal dan memenuhi kebutuhan global yang terus berkembang.