ANALISIS KEBIJAKAN PROGRAM BANYUWANGI REBOUND DALAM PEMULIHAN EKONOMI PASCA PANDEMI COVID - 19
A. Latar belakang
COVID-19 mengurangi jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia. Ini juga berdampak pada industri yang mendukung pariwisata, seperti restoran, hotel, dan pemilik bisnis retail. Operasi hotel telah terganggu oleh penurunan profitabilitas hotel sebesar 40%, dan pendapatan rumah makan, yang pelanggannya lebih banyak adalah wisatawan asing, juga terancam. Bupati Banyuwangi, Ibu Ipuk Fiestiandani Azwar Anas meluncurkan program “Banyuwangi Rebound” untuk mengatasinya Bupati Banyuwangi Ibu Ipuk Fiestiandani Azwar Anas membangun program Banyuwangi Rebound, yang mempercepat penanganan wabah di wilayah tersebut program Banyuwangi Rebound hanya berlaku di Banyuwangi dan tidak berlaku di kota atau kabupaten lain di Indonesia. Gerakan Banyuwangi Rebound didasarkan pada tiga pilar dan dua pondasi utama menghadapi pandemi, mengembalikan ekonomi, dan menciptakan keharmonisan. Sebaliknya, pelayanan publik yang unggul dan partisipasi publik yang aktif adalah dasar. Program Banyuwangi Rebound bermula dari situasi sulit dan optimis. Terlepas dari peningkatan angka kemiskinan selama pandemi COVID – 19
B. Perumusan Kebijakan
Banyuwangi Rebound adalah program yang diluncurkan untuk membangkitkan kembali semua sektor yang terdampak oleh pandemi Covid-19. Program ini memiliki tiga pilar utamaTangani Pandemi Fokus pada penanganan kesehatan masyarakat dan peningkatan layanan kesehatan. Pulihkan Ekonomi: Mendorong pemulihan ekonomi melalui pengembangan UMKM, infrastruktur, dan sektor pariwisata. Membangun solidaritas sosial antar elemen masyarakat.
C. Implementasi Kebijakan
Implementasi kebijakan dilakukan melalui kolaborasi antara berbagai instansi pemerintah, seperti Dinas Kesehatan, Setda, dan Bakesbangpol. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program ini berjalan efektif, dengan indikator keberhasilan seperti peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), persentase vaksinasi, dan penurunan tingkat kemiskinan. Faktor Pendukung dan Penghambat Faktor Pendukung Kerjasama antara semua elemen masyarakat,Dukungan dari pemerintah daerah dalam bentuk kebijakan dan program yang terintegrasi, Faktor Penghambat: Luas wilayah Kabupaten Banyuwangi yang mempersulit distribusi layanan. Tantangan alam dan faktor eksternal yang dapat mengganggu pelaksanaan program
D. Monitoring Kebijakan
Monitoring kebijakan program Banyuwangi Rebound dilakukan untuk memastikan bahwa setiap pilar dari program ini berjalan efektif dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan Pilar Tangani Pandemi Terjadi peningkatan signifikan dalam vaksinasi dan penanganan stunting, serta kepuasan masyarakat terhadap layanan kesehatan. Pilar Pulihkan Ekonomi: Pertumbuhan ekonomi meningkat dari -3,58% pada tahun 2020 menjadi 4,08% pada tahun 2021, serta pendapatan per kapita yang juga mengalami kenaikan.
E. Evaluasi Kebijakan
Evaluasi kebijakan program Banyuwangi Rebound bertujuan untuk menilai efektivitas dan dampak dari program yang diluncurkan untuk memulihkan sektor-sektor yang terdampak oleh pandemi Covid-19
Dampak positif : rogram Banyuwangi Rebrand berhasil meningkatkan citra Banyuwangi sebagai destinasi wisata yang menarik dan ramah. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Banyuwangi. Peningkatan jumlah wisatawan berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat, khususnya yang bergerak di sektor pariwisata. Peningkatan jumlah wisatawan berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat, khususnya yang bergerak di sektor pariwisata.
Dampak negative : Peningkatan jumlah wisatawan dapat berdampak negatif pada lingkungan, seperti pencemaran dan kerusakan ekosistem. Program ini mungkin tidak merata dalam memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat Banyuwangi. Hal ini dapat menyebabkan ketimpangan sosial dan ekonomi. Program ini membutuhkan sumber daya yang besar, baik finansial maupun sumber daya manusia. Keterbatasan sumber daya dapat menghambat keberlanjutan program.
F. Kesimpulan
Program ini telah berhasil dilaksanakan dengan baik, terbukti dari peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), persentase vaksinasi, dan penanganan stunting. Selain itu, kepuasan masyarakat terhadap layanan publik juga menunjukkan hasil positif Pilar Pulihkan Ekonomi menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang signifikan, dengan peningkatan pendapatan per kapita dan penurunan tingkat kemiskinan. Pertumbuhan ekonomi Banyuwangi meningkat dari -3,58% pada tahun 2020 menjadi 4,08% pada tahun 2021. Keberhasilan program ini didukung oleh kerjasama semua elemen masyarakat. Namun, terdapat beberapa faktor penghambat seperti luas wilayah, kondisi alam, dan tantangan dari pihak luar yang perlu diatasi untuk meningkatkan efektivitas program