Dampak pengaruh ekonomi dalam pergerakan nasional Indonesia sangat signifikan dalam membentuk kesadaran politik dan nasionalisme, di antaranya:
1. Ketimpangan Ekonomi dan Ketidakadilan Sosial:
Di bawah pemerintahan kolonial Belanda, terjadi eksploitasi besar-besaran terhadap sumber daya alam Indonesia dan pekerja pribumi yang diperlakukan secara diskriminatif. Hal ini menimbulkan rasa ketidakpuasan dan kekecewaan terhadap sistem ekonomi kolonial yang menguntungkan pihak penjajah, sementara rakyat Indonesia tetap berada dalam kemiskinan dan keterbelakangan. Ketimpangan ini mendorong kesadaran nasional untuk memperjuangkan kemerdekaan dan kesejahteraan bersama
2. Pertumbuhan Kelas Menengah Pribumi:
Seiring berjalannya waktu, muncul kelas menengah pribumi yang terdidik dan memiliki akses terhadap pendidikan modern. Mereka mulai menyadari pentingnya pendidikan, ekonomi, dan hak-hak sosial sebagai bagian dari kemerdekaan nasional. Kelompok ini menjadi motor penggerak pergerakan nasional dan turut memperjuangkan kedaulatan Indonesia.
3. Eksploitasi Ekonomi oleh Pemerintah Kolonial:
Belanda menguasai sektor-sektor penting ekonomi, seperti pertanian (terutama perkebunan) dan perdagangan, yang berfokus pada kepentingan kolonial. Pajak tinggi dan kerja paksa menjadi beban berat bagi rakyat Indonesia, memperburuk kondisi ekonomi mereka. Keadaan ini memperkuat gerakan perlawanan terhadap kolonialisme dan memperkuat nasionalisme Indonesia.
4. Perkembangan Industri dan Infrastruktur:
Pada awal abad ke-20, Belanda juga mulai membangun infrastruktur seperti jalan kereta api dan pelabuhan untuk mendukung ekonomi kolonial. Namun, infrastruktur ini juga memberikan dampak positif bagi pergerakan nasional, seperti mempermudah komunikasi dan mobilisasi massa dalam kegiatan politik dan organisasi perjuangan.
5. Penyebaran Ide-ide Sosialisme dan Kapitalisme:
Pada masa ini, ide-ide tentang kapitalisme, sosialisme, dan ekonomi merdeka mulai berkembang melalui pendidikan dan hubungan internasional. Ini memengaruhi gerakan pergerakan nasional Indonesia yang menginginkan perubahan ekonomi yang lebih adil dan berdaulat, serta kemerdekaan yang memungkinkan Indonesia menentukan kebijakan ekonomi sendiri.