Mikoremediasi dan fitoremediasi merupakan metode yang digunakan untuk untuk mengatasi pencemaran logam berat dengan menggunakan organisme hidup seperti tanaman air dan bakteri. Mikroremediasi sendiri merupakan teknik bioremediasi yang menggunakan jamur untuk membersihkan lingkungan dari senyawa beracun. mikoremediasi dapat dilakukan pada air, lumpur dan tanah dengan menggunakan mikroorganisme seperti bakteri dan jamur untuk membersihkan lingkungan. Sedangkan, Fitoremediasi merupakan teknik yang menggunakan tanaman untuk membersihkan lingkumgan dari polutan dengan menggunakan tanaman dan bagian-bagiannya untuk menyerap polutan.
mikoremediasi dan fitoremediasi kedua teknik tersebut dapat digunakan untuk mengatasi pencemaran logam berat karena dapat menurunkan kadar logam berat yang diserap oleh mikroorganisme maupun tanaman yang digunakan.
tanaman yang dapat digunakan untuk fitoremediasi selain menggunakan enceng gondok dan semanggi air juga dapat menggunakan tanaman lain seperti bayam, kangkung air, akar wangi, kiambang, lidah mertua, melati air, sambang dara, lipen dan aglonema merah. tanaman yang digunakan dalam fitoremediasi disebut dengan tanaman hiperakumulator, karena tanaman ini memiliki kemampuan untuk mengakumulasi zat kontaminan dibagian akar, batang maupun daun.