1. Menurut saya proyek ini dapat dihubungkan dengan materi pendidikan kewarganegaraan dengan menekankan pentingnya kesadaran dan partisipasi aktif warga negara dalam pelestarian kearifan lokal. Pendidikan kewarganegaraan mengajarkan nilai-nilai seperti tanggung jawab sosial, keadilan, dan kepedulian terhadap lingkungan, yang dapat diterapkan dalam proyek ini dengan mendorong warga untuk berperan serta dalam menjaga dan melestarikan budaya serta tradisi lokal. Melalui proyek ini, warga negara dapat dilibatkan dalam upaya bersama untuk menjaga identitas bangsa, yang juga sejalan dengan nilai kebersamaan dan solidaritas yang diajarkan dalam pendidikan kewarganegaraan.
2. Pelestarian kearifan lokal membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak. Dimulai dengan mengidentifikasi seluruh pemangku kepentingan, dari masyarakat adat sebagai pewaris utama, pemerintah sebagai regulator, akademisi sebagai peneliti, LSM sebagai fasilitator, swasta melalui CSR, hingga media sebagai penyebar informasi. Keterlibatan aktif semua pihak sangat penting, dimulai dari perencanaan melalui musyawarah dan dialog, pelaksanaan kegiatan budaya seperti festival dan pameran, hingga pendokumentasian pengetahuan tradisional. Riset dan kajian ilmiah oleh akademisi memperkuat dasar pelestarian, sementara pemerintah mendukung melalui kebijakan dan anggaran. Sektor swasta berkontribusi melalui program CSR, dan media mempromosikan kearifan lokal ke khalayak luas. Pelatihan dan pendampingan bagi masyarakat, khususnya generasi muda, memastikan transfer pengetahuan, dan komunikasi yang baik antar pihak menjaga koordinasi. Pemberian insentif bagi pelaku kearifan lokal dan integrasi materi kearifan lokal ke kurikulum pendidikan turut mendukung keberlanjutan. Pemanfaatan platform digital dan evaluasi berkala melengkapi upaya pelestarian. Intinya, pelestarian kearifan lokal adalah kerja bersama yang membutuhkan partisipasi aktif dan sinergi dari seluruh pemangku kepentingan.
3. Proyek pelestarian kearifan lokal sangat relevan dengan pendidikan kewarganegaraan karena memperkuat identitas bangsa dan menanamkan nilai-nilai luhur. Proyek ini melatih partisipasi aktif warga negara dalam menjaga warisan budaya, sejalan dengan tujuan pendidikan kewarganegaraan untuk menumbuhkan rasa nasionalisme. Nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong, musyawarah, dan toleransi dapat diimplementasikan dalam setiap tahapan proyek, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan. Dengan demikian, proyek ini tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga membentuk karakter siswa sebagai warga negara yang baik dan bertanggung jawab.