Fenomena Job Hopping Kaum Millennials, Masih Ada Stigma?

Fenomena Job Hopping Kaum Millennials, Masih Ada Stigma?

Jumlah balasan: 29

ada fenomena yang sedang terjadi pada generasi Millennials mengenai motivasi kerja, yaitu JOB HOPPING

Job hopping adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku seseorang yang sering berpindah dari satu tempat kerja ke tempat kerja lainnya dalam rentang waktu yang relatif singkat, biasanya kurang dari dua tahun. Fenomena ini menjadi semakin umum dalam dunia kerja modern, terutama di kalangan generasi muda/millennials yang lebih fleksibel dalam mengejar peluang karier.

Cuplikan%20layar%202024-12-07%20083133.png

Lantas, menurut anda, apa yang menyebakan terjadinya fenomena JOB HOPPING ini?

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Fenomena Job Hopping Kaum Millennials, Masih Ada Stigma?

oleh KANISIA NATALIA TURE -
menurut saya penyebab terjadinya fenomena JOB HOPPING karena ada beberapa faktor antara lain :

1. Pencarian pengembangan karir : Banyak karyawan mencari peluang untuk berkembang dan meningkatkan keterampilan mereka. Jika perusahaan saat ini tidak menawarkan kesempatan untuk belajar atau naik jabatan, mereka mungkin memilih untuk pindah.

2. Keseimbangan Kerja-Hidup : Banyak orang kini lebih menghargai keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan. Pindah ke pekerjaan yang menawarkan fleksibilitas atau lingkungan kerja yang lebih baik menjadi sangat menarik.

3. Budaya perusahaan yang tidak sesuai : Jika karyawan merasa tidak cocok dengan budaya perusahaan atau lingkungan kerja yang ada, mereka mungkin memilih untuk mencari tempat yang lebih sesuai dengan nilai-nilai dan harapan mereka.

4.Krisis ekonomi atau perubahaan industri : Perubahan dalam ekonomi atau industri tertentu dapat memaksa karyawan untuk mencari pekerjaan baru jika perusahaan mereka tidak stabil.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Fenomena Job Hopping Kaum Millennials, Masih Ada Stigma?

oleh FIKRA ADILLA -
Menurut saya, ada 2 penyebab bisa terjadi Job Hopping;
1. penyebab dari diri kita sendiri yaitu tertarik/keinginan mendapat gaji yang lebih besar, untuk mendapatkan pengalaman dan pengetahuan yang lebih bagus atau bisa jadi karena lokasi tempat kerja yang terlalu jauh.
2. Penyebab dari luar diri kita sendiri yaitu lingkungan kerja yang buruk atau tidak nyaman, kurangnya apresiasi dan dukungan dari perusahaan atau kondisi perusahaan yang tidak stabil.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Fenomena Job Hopping Kaum Millennials, Masih Ada Stigma?

oleh JIHAN FAZANUHAA -
Menurut saya, fenomena Job Hopping yang terjadi pada generasi millennials ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti kurangnya motivasi kerja, penghasilan, lokasi tempat kerja, lingkungan pekerjaan, tekanan dalam pekerjaan, dan lain sebagainya. Faktor-faktor tersebut yang mungkin menjadi penyebab terjadinya fenomena Job Hopping ini sendiri dan dalam konteks ini memungkinkan masih adanya stigma di beberapa tempat, dimana stigma disini bisa berarti pandangan negatif bahwa seseorang yang sering berganti pekerjaan dianggap tidak setia, tidak memiliki komitmen, atau tidak cukup kompeten untuk bertahan di satu pekerjaan dalam jangka panjang. Padahal dalam kenyataannya, fenomena ini bisa jadi hanya mencerminkan kebutuhan untuk perkembangan karir atau perbaikan kualitas hidup mereka.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Fenomena Job Hopping Kaum Millennials, Masih Ada Stigma?

oleh SUCI CAHYATI -
menurut saya ada 3 faktor penyebab terjadinya fenomena HOB HOPPING ada beberapa faktor antara lain:
1.Ketidakpuasan terhadap Budaya Perusahaan, Banyak Millennials yang lebih menghargai budaya perusahaan yang terbuka, dan mendukung kesejahteraan karyawan.
2.Pengaruh Sosial Media dan Jaringan Profesional, Dengan adanya media sosial dan platform seperti LinkedIn, Millennials memiliki akses mudah ke informasi tentang peluang pekerjaan baru
3.Tuntutan untuk Pengakuan dan Pujian, Banyak Millennials menginginkan pengakuan yang lebih atas pekerjaan yang mereka lakukan. Jika mereka merasa kurang dihargai atau diberi apresiasi di tempat kerja, mereka mungkin memilih untuk mencari perusahaan yang lebih menghargai kontribusi mereka.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Fenomena Job Hopping Kaum Millennials, Masih Ada Stigma?

oleh MARIA LETISIA -
Menurut saya, fenomena job hopping atau sering berpindah pekerjaan dalam waktu singkat disebabkan oleh berbagai faktor yang terkait dengan perubahan dalam dinamika pasar kerja dan kebutuhan individu. Beberapa faktor utama yang mempengaruhi fenomena ini antara lain:

1. Peluang Karier dan Pengembangan Diri: Banyak karyawan berpindah pekerjaan untuk mendapatkan peluang karier yang lebih baik, seperti promosi atau pengembangan keterampilan baru yang mungkin tidak tersedia di pekerjaan mereka yang sekarang. Dalam beberapa industri, berpindah pekerjaan lebih sering dianggap sebagai cara untuk mempercepat kemajuan karier.

2. Gaji dan Kompensasi yang Lebih Baik: Salah satu alasan paling umum di balik job hopping adalah pencarian gaji atau paket kompensasi yang lebih tinggi. Perusahaan cenderung memberikan kenaikan gaji yang lebih signifikan kepada karyawan baru dibandingkan dengan karyawan lama, yang membuat pindah pekerjaan menjadi cara untuk mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi.

3. Ketidakpuasan terhadap Lingkungan Kerja: Banyak orang yang memutuskan untuk berpindah pekerjaan karena tidak puas dengan budaya perusahaan, manajemen yang buruk, atau lingkungan kerja yang toksik. Ketidaknyamanan ini bisa membuat karyawan mencari tempat yang lebih mendukung dan sesuai dengan nilai-nilai pribadi mereka.

4. Kurangnya Kesempatan untuk Berkembang: Jika seseorang merasa bahwa kariernya terhambat di perusahaan lama, misalnya tidak ada peluang untuk promosi atau perkembangan keterampilan, mereka mungkin memilih untuk mencari peluang baru yang menawarkan prospek pertumbuhan yang lebih baik.

5. Keinginan untuk Fleksibilitas dan Keseimbangan Kehidupan: Dengan semakin banyak perusahaan yang menawarkan fleksibilitas, seperti kerja jarak jauh atau jadwal kerja yang lebih fleksibel, banyak karyawan yang berpindah pekerjaan untuk mencari keseimbangan kehidupan kerja yang lebih baik.

6. Krisis Ekonomi atau Ketidakpastian Pekerjaan: Dalam situasi ekonomi yang tidak stabil atau ketika ada risiko pemutusan hubungan kerja (PHK), individu mungkin berpindah pekerjaan untuk mencari kestabilan pekerjaan atau posisi yang lebih aman.

7. Perubahan Industri atau Teknologi: Beberapa sektor mengalami perubahan cepat karena inovasi teknologi. Pekerjaan tertentu bisa menjadi kurang relevan atau terancam otomatisasi, sehingga karyawan berpindah pekerjaan untuk mengikuti tren baru atau meningkatkan keterampilan yang lebih sesuai dengan kebutuhan pasar.

Jadi, lebih singkatnya fenomena job hopping seringkali mencerminkan perubahan nilai dan harapan di kalangan tenaga kerja modern, di mana fokus lebih pada pengembangan pribadi, kesejahteraan, dan adaptasi terhadap perubahan yang lebih cepat.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Fenomena Job Hopping Kaum Millennials, Masih Ada Stigma?

oleh DHEA MASYAH ANGGRAINI -
menurut saya, jopb hopping in terjadi karena adanya beberapa faktor, seperti:
1.perubahan nilai dan prioritas, generasi milenial dan z cenderung mengutamakan pengalaman kerja dan
kepuasan pribadi dibandingkan dengan loyalitas terhadap satu perusahaan.
2.ketersediaan peluang kerja, adanya peluang kerja yg lebih menarik,baik dari segi gaji maupun lain nya.
3.kompensasi dan keuntungan, gaji yg tdk memadai menjadi alasan uatama untuk berpindsh pekerjaan.
4.lingkungan kerja, lingkungan yg tdk nyaman atau berhubungan buruk dengan rekan kerja dapat mendorong
seseorang mencari tempat kerja yg lebih baik.
5.kurangnya kesempatan promosi, ketidakpuasan terhadap jalur karir di perusahaan tersebut, jg mendorong
seseorng mencarinpeluar ditempat lain.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Fenomena Job Hopping Kaum Millennials, Masih Ada Stigma?

oleh SISKA RAHMAWATI -
Menurut saya, penyebab terjadinya Job Hopping adalah: mudahnya akses informasi dan banyaknya kesempatan kerja, terbukanya kesempatan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik; Menawarkan gaji yang lebih tinggi atau tunjangan yang lebih menarik dari perusahaan lain sering kali menjadi daya tarik orang untuk berganti pekerjaan; Kondisi kerja yang tidak nyaman, kurangnya kesempatan pengembangan diri, atau budaya perusahaan yang tidak sejalan dengan nilai-nilai pribadi juga dapat mendorong seseorang untuk mencari pekerjaan baru; dan generasi muda, khususnya Milenial dan Generasi Z, cenderung mencari peluang pengembangan karir. Jika mereka merasa tidak ada peluang untuk berkembang di tempat kerja mereka saat ini, mereka mungkin akan mencari pekerjaan baru.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Fenomena Job Hopping Kaum Millennials, Masih Ada Stigma?

oleh SITI NURVAZILA -
Menurut saya, Fenomena job hopping pada generasi milenial didorong oleh beberapa faktor utama:

1. Mencari pengembangan karier : Generasi milenial sering kali mencari peluang yang lebih bermanfaat yang tidak dapat mereka temukan di tempat kerja mereka saat ini Saya mencari peluang karier, pertumbuhan yang cepat, dan pribadi perkembangan.
2. Kompensasi dan Tunjangan : Mereka lebih cenderung pindah ke perusahaan yang menawarkan gaji, tunjangan, dan tunjangan lebih baik.
3. Ketidakpuasan terhadap budaya kerja : Lingkungan kerja yang tidak mendukung keseimbangan kehidupan kerja atau kurangnya pengakuan atas kontribusi karyawan membuat karyawan mencari tempat kerja yang lebih baik.
4. Akses terhadap informasi dan peluang : Teknologi dan platform perekrutan yang mudah diakses membantu Anda menemukan peluang kerja baru dengan lebih cepat.
5. Mengutamakan fleksibilitas : Generasi milenial lebih cenderung mengutamakan fleksibilitas dalam pekerjaannya, antara lain, Pilihan kerja jarak jauh atau jam kerja fleksibel yang mungkin tidak ditawarkan di tempat kerja Anda sebelumnya.

Kesimpulannya job hopping mencerminkan keinginan untuk mencapai tujuan karier lebih cepat dan mencari pekerjaan yang selaras dengan nilai-nilai pribadi.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Fenomena Job Hopping Kaum Millennials, Masih Ada Stigma?

oleh WENNY ANIWANDARI -
Menurut saya terjadinya fenomena tersebut dikarenakan:
1. Keinginan mendapatkan pengalaman baru, generasi milenial merasa bahwa jika mereka berpindah-pindah tempat kerja akan mendapatkan banyak pengalaman yang bisa didapatkan.
2. Ambisi untuk mendapatkan gaji yang jauh lebih besar. Dengan ada tawaran gaji yang besar mereka akan tergiur.
3. Kurang nyaman dengan lingkungan kerjanya. Hal ini terlihat sepele namun berpengaruh sangat besar ketika orang merasa tidak nyaman meskipun kerjaan bagus dan gaji besar sekalipun mereka akan memilih kerjaan lain.
4. Kerjaan yang banyak tekanan dan target tidak semua orang bisa dengan kerjaan dengan target.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Fenomena Job Hopping Kaum Millennials, Masih Ada Stigma?

oleh ERLINA ERLINA -
Menurut saya, penyebab terjadinya fenomena job hopping karena ada beberapa fenomena.l,disini saya akan menjelaskan 2 saja:
1.Lingkungan Kerja Yang Tidak Mendukung.Nah budaya kerja yang tidak sehat ,konflik antara rekam kerja atau atasan,dan kurangnya pengakuan bisa mendorong seseorang untuk keluar.
2.Tidak Ada Rasa Kepemilikan.nah jika sebuah perusahaan tidak memberikan ruang kepada karyawan untuk merasa dihargai ,mereka akan cenderung untuk mencari tempat yang lain.
Nh ,dengan kata lain jop hopping sering terjadi akibat kombinasi antara keinginan pribadi untuk berkembang, ketidakpuasan terhadap tempat kerja saat ini.Untuk mengurangi fenomena ini perusahaan tersebut lebih dapat menciptakan lingkungan kerja yang mendukung, memberikan peluang pengembangan karier dan menjaga komunikasi yang baik dengan karyawannya .
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Fenomena Job Hopping Kaum Millennials, Masih Ada Stigma?

oleh ZUMMY ZUMMY -
menurut saya Job Hopping itu terjadi karena banyak orang melakukan job hopping untuk mendapatkan posisi yang lebih tinggi atau tanggung jawab yang lebih besar juga upah yang lebih kompetitif sering menjadi daya tarik utama untuk berpindah pekerjaan, kemudian juga lingkungan kerja yang baru dapat menawarkan peluang untuk mempelajari keterampilan baru dan memperluas jaringan. Beban kerja yang terlalu berat atau terlalu ringan juga bisa menjadi alasan untuk pindah.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Fenomena Job Hopping Kaum Millennials, Masih Ada Stigma?

oleh FARIDHA DWI ANDINI -
Menurut saya, Fenomena job hopping atau perpindahan kerja yang sering terjadi di kalangan generasi milenial dan Gen Z dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berkaitan dengan kebutuhan pribadi dan kondisi lingkungan kerja.
1. Pengembangan diri: banyak pekerja, terutama milenial, mencari kesempatan untuk belajar dan berkembang. Jika mereka merasa tidak mendapatkan peluang tersebut di perusahaan saat ini, mereka cenderung untuk berpindah.
2. Kepuasan gaji: gaji yang tidak memadai sering menjadi alasan utama bagi karyawan untuk mencari pekerjaan baru.
3. Keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi yang buruk dapat mendorong karyawan untuk mencari tempat kerja yang lebih sesuai dengan kebutuhan mereka.
4. Rasa ketidakpuasaan: ketidaknyamanan dengan rekan kerja atau atasan juga menjadi faktor penting, lingkungan kerja yang negatif dapat membuat karyawan merasa tidak betah
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Fenomena Job Hopping Kaum Millennials, Masih Ada Stigma?

oleh KHALISNA WILDANI -
Menurut saya, orang memilih untuk sering berpindah pekerjaan karena mereka mencari sesuatu yang lebih baik. Ini bisa berupa:

Gaji yang lebih tinggi: Keinginan untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar untuk memenuhi kebutuhan hidup atau mencapai tujuan finansial.

Peluang pengembangan diri: Ingin terus belajar dan mengembangkan keterampilan baru untuk meningkatkan karier.

Lingkungan kerja yang lebih baik: Mencari suasana kerja yang lebih nyaman, positif, dan mendukung pertumbuhan pribadi.

Kesempatan yang lebih besar: Melihat ada peluang yang lebih baik di tempat lain, seperti posisi yang lebih strategis atau proyek yang lebih menarik.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Fenomena Job Hopping Kaum Millennials, Masih Ada Stigma?

oleh WAHYU GITHA SAFITRI -
Menurut saya yang menyebabkan terjadinya Fenomena job hopping di kalangan generasi Millennials dipicu oleh berbagai faktor. Banyak dari mereka mencari lingkungan kerja yang sejalan dengan nilai dan tujuan pribadi, sehingga jika merasa tidak puas atau tidak terhubung dengan budaya perusahaan, mereka cenderung mencari peluang lain. Selain itu, mereka sangat menghargai pengembangan diri dan karier jika tidak ada kesempatan untuk belajar atau berkembang di tempat kerja saat ini, mereka akan mencari posisi yang menawarkan lebih banyak peluang pertumbuhan. Keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi juga menjadi prioritas, dan jika pekerjaan yang ada tidak mendukung hal ini, mereka lebih suka berpindah ke perusahaan yang lebih memperhatikan aspek tersebut.
Dalam beberapa kasus, job hopping dapat memberikan keuntungan finansial yang signifikan, sehingga banyak Millennials memilih cara ini untuk meningkatkan penghasilan mereka dengan cepat. Keterhubungan digital yang kuat melalui teknologi dan platform profesional seperti LinkedIn juga memudahkan mereka untuk menemukan peluang kerja baru, membuat mereka lebih nyaman untuk berpindah pekerjaan. Selain itu, generasi ini memiliki nilai dan harapan yang fleksibel, sehingga mereka lebih menghargai pengalaman kerja yang beragam ketimbang menetap di satu perusahaan dalam waktu yang lama. Dengan demikian, job hopping bagi Millennials bisa dianggap sebagai cara untuk mencari pengalaman yang lebih memuaskan dan sesuai dengan aspirasi hidup mereka.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Fenomena Job Hopping Kaum Millennials, Masih Ada Stigma?

oleh SELPI TIARA -
Menurut saya, fenomena job hopping ini bisa terjadi karena banyak hal seperti mereka asal aja menerima tawaran pekerjaan, mereka tidak mengenali dulu hal-hal apa aja yang bisa mereka toleransi atas sebuah pekerjaan yang mereka jalani. ALasan lainnya juga disebabkan karena kekecewaan terhadap gaji yang diberikan oleh perusahaan, tidak cocok dengan suasana kerja di perusahaan, jam kerja yang tidak sesuai, benefit yang sedikit dan tidak cocok dengan tim kerja.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Fenomena Job Hopping Kaum Millennials, Masih Ada Stigma?

oleh NAZILATUL HUSNA -
Menurut saya, fenomena Job Hooping dikalangan generasi milenial disebabkan oleh berbagai faktor yang berkaitan dengan perubahan nilai- nilai kerja, harapan karier, serta dinamika dunia kerja, harapan karier, serta dinamika dunia kerja modern. Beberapa penyebab utamanya:
1.pencarian pengembangan karir yang lebih cepat
2.kebutuhan fleksibilitas kerja
3.rasa tidak puas terhadap lingkungan kerja
4.mencari kompensasi yang lebih baik
5.Adanya peluang kerja yang lebih luas
6.Keinginan mencari makna dalam pekerjaan
7.perubahn paradigma tentang loyalitas kerja
8.Adanyq tantangan dan kebosanan dalam pekerjaan.
Fenomena JOB HOPPING ini terjadi karena generasi milenial memiliki pendekatan yang lebih dinamis tehadap karier. Mereka mencari keseimbangan antara fleksibilitas, pertumbuhan profesional, kompensasi, dan kepuasan pribadi. Dengan berkembang nya teknologi dan dunia kerja yang lebih kompetitif, fenomena ini tampaknya akan terus meningkat seiring dengan perubahan pola pikir generasi muda.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Fenomena Job Hopping Kaum Millennials, Masih Ada Stigma?

oleh NISFU SYAKBANIAH -

Menurut saya,  fenomenal job hopping di kalangan milenial adalah bentuk adaptasi terhadap dunia kerja yang dinamis. Selama perpindahan dilakukan dengan alasan yang jelas, seperti pengembangan karier atau kesejahteraan itu bukan hal yang negatif.yang penting adalah konsistensi dalam menunjukkan nilai tambah di setiap pekerjaan.stigma hanya muncul jika perpindahan terkesan impulsif tanpa arah.

Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Fenomena Job Hopping Kaum Millennials, Masih Ada Stigma?

oleh ILVIA NANDA -
Menurut analisa saya, Fenomena job hopping di kalangan generasi milenial disebabkan oleh berbagai faktor. Pertama, penghasilan yang tidak mencukupi dan keinginan untuk mendapatkan gaji lebih tinggi menjadi pendorong utama. Kedua, kondisi lingkungan kerja , termasuk ketidaknyamanan dengan rekan kerja dan atasan, juga berkontribusi. Selain itu, kurangnya loyalitas terhadap perusahaan dan keinginan untuk mengelola karir secara mandiri, termasuk mencari pengalaman baru dan kesempatan pengembangan, semakin memperkuat kecenderungan ini
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Fenomena Job Hopping Kaum Millennials, Masih Ada Stigma?

oleh DINI FADHLAINA -
menurut saya terjadinya job hopping karena banyak karyawan muda terutama milenial dan gen z meninggalkan pekerjaan untuk memperoleh pengalaman yang lebih beragam. mereka sering merasa bahwa perpindahan pekerjaan memberi mereka kesempatan untuk berkembang lebih cepat dibandingkan jika merekabertahan di satu tampat.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Fenomena Job Hopping Kaum Millennials, Masih Ada Stigma?

oleh FEBRIWIDY YULIUS -
Menurut saya Job Hopping ini sering terjadi dikalangan Millennials karna mereka merasa besaran gaji yang mereka dapatkan tidak sesuai dengan apa yang dikerjakan lalu lingkungan kerja yang toxic yang mebuat mereka tidak nyaman serta mereka merasa ditempat kerja tersebut tidak ada peluang berkembang bagi mereka. Sehingga mereka terus menerus berpindah tempat kerja sampai mereka menemukan tempat yang sesaui dengan mereka dan bisa memberikan pengalaman yang baik
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Fenomena Job Hopping Kaum Millennials, Masih Ada Stigma?

oleh NOLA SRIYATI -
Menurut saya, fenomena Job Hopping yang terjadi pada generasi gen z ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti kurangnya motivasi kerja, penghasilan yang kurang, lokasi tempat kerja, lingkungan pekerjaan, tekanan dalam pekerjaan. Faktor-faktor ini yang mungkin menjadi penyebab terjadinya fenomena Job Hopping ini sendiri dan dalam konteks ini memungkinkan masih adanya stigma di beberapa tempat, dimana stigma bisa berarti pandangan negatif bahwa seseorang yang sering berganti pekerjaan dianggap tidak setia, tidak memiliki komitmen, atau tidak cukup kompeten untuk bertahan di satu pekerjaan dalam jangka panjang. Padahal dalam kenyataannya, fenomena ini bisa jadi hanya mencerminkan kebutuhan untuk perkembangan karir atau perbaikan kualitas hidup.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Fenomena Job Hopping Kaum Millennials, Masih Ada Stigma?

oleh EKA DESI DEVIANA -
menurut saya, kecendurungan individu sering berpindah-pindah pekerjaan dalam waktu singkat, dipengaruhi oleh berbagai faktor baik dari sisi individu maupun dari lingkungan luar .
1. Motivasi pribadi : Generasi muda terutama milenial dan Gen Z, sering mencari pekerjaan yang lebih sesuai dengan nilai pribadi, minta, atau tujuan hidup mereka.
2. Kurangnya pengakuan : Ketika kontribusi karyawan tidak dihargai atau tidak mendapatkan penghargaan atas kerja keras, mereka cenderung kehilangan loyalitas.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Fenomena Job Hopping Kaum Millennials, Masih Ada Stigma?

oleh MUTIA MUTIA -
fenomena job hopping ini lumayan relate banget sama gaya hidup dan pola pikir generasi Millennials yang emang beda dari generasi sebelumnya. Menurut saya, fenomena job hopping terjadi karena generasi millennials cenderung mencari pekerjaan yang tidak hanya memberikan penghasilan, tetapi juga kepuasan secara personal, kesempatan berkembang, dan work-life balance yang baik. Jika pekerjaan tidak sesuai dengan passion mereka atau tidak memberikan ruang untuk pertumbuhan karier, mereka cenderung memilih untuk berpindah ke tempat lain yang dianggap lebih sesuai dengan kebutuhan dan ekspektasi mereka. Selain itu, kemudahan akses informasi tentang peluang kerja melalui teknologi juga menjadi salah satu faktor pendorong.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Fenomena Job Hopping Kaum Millennials, Masih Ada Stigma?

oleh CUT MAWAR -
Menurut saya Fenomena job hopping biasanya terjadi karena beberapa alasan, seperti kurangnya peluang berkembang di pekerjaan yang sekarang, gaji yang nggak sesuai ekspektasi, atau lingkungan kerja yang nggak nyaman. Ada juga yang pindah karena pengen nyari tantangan baru atau pekerjaan yang lebih sesuai sama minat. Kadang juga, orang-orang pengen kerja yang lebih fleksibel atau yang bisa ngasih work-life balance yang lebih baik. Intinya sih, orang-orang jadi lebih terbuka untuk cari pekerjaan yang bikin mereka lebih puas, baik dari segi karir atau kualitas hidup.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Fenomena Job Hopping Kaum Millennials, Masih Ada Stigma?

oleh ELVINA ELVINA -
Fenomena job hopping di kalangan generasi millennial memang sudah menjadi tren yang cukup umum. Namun, stigma terkait perilaku ini masih ada, meskipun perlahan mulai berubah. beberapa tentang stigma yang masih melekat dan bagaimana pandangan terhadapnya:
1. Stigma Negatif
Kurang Loyalitas: Beberapa perusahaan atau manajer senior masih melihat job hopping sebagai tanda kurangnya loyalitas dan komitmen. Mereka khawatir karyawan yang sering berpindah-pindah pekerjaan tidak dapat diandalkan untuk jangka panjang.
Kurang Fokus: Job hoppers sering dianggap kurang memiliki arah karier yang jelas atau tidak sabar untuk berkembang di satu tempat.
Meningkatkan Biaya Rekrutmen: Dari sudut pandang perusahaan, seringnya pergantian karyawan bisa menambah biaya rekrutmen dan pelatihan.
2. Perubahan Persepsi
Namun, di era modern, stigma ini mulai memudar, terutama di industri yang dinamis. Ada beberapa alasan mengapa job hopping lebih diterima:
Peningkatan Kompetensi: Banyak millennial menggunakan job hopping untuk memperluas keterampilan dan mempercepat karier mereka. Hal ini dilihat sebagai strategi proaktif dalam pengembangan diri.
Fleksibilitas dan Mobilitas Karier: Dunia kerja saat ini lebih menerima konsep kerja fleksibel, sehingga berpindah pekerjaan dianggap wajar untuk mencari lingkungan kerja yang lebih baik atau sesuai nilai pribadi.
Kultur Perusahaan yang Berubah: Banyak perusahaan sekarang memahami bahwa karyawan muda mencari makna, penghargaan, dan pertumbuhan, bukan hanya stabilitas jangka panjang.
Untuk Mengurangi Stigma:
1. Komunikasi yang Jelas: Saat wawancara, job hoppers sebaiknya menjelaskan alasan pindah kerja dengan fokus pada pengembangan karier, bukan masalah pribadi atau konflik.
2. Tunjukkan Prestasi: Menonjolkan kontribusi nyata di tempat kerja sebelumnya bisa membangun citra positif meski durasi kerja singkat.
3. Pilih Industri yang Tepat: Beberapa sektor, seperti teknologi atau startup, cenderung lebih terbuka terhadap job hopping dibandingkan industri tradisional.
Kesimpulan
Stigma terhadap job hopping memang belum sepenuhnya hilang, tetapi sudah berkurang seiring dengan perubahan pola pikir dunia kerja. Penting bagi kaum millennial untuk bijak dalam memutuskan berpindah pekerjaan, memastikan setiap langkah membawa dampak positif bagi karier jangka panjang.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Fenomena Job Hopping Kaum Millennials, Masih Ada Stigma?

oleh ANNISA MAULIZA VONNA -
Menurut saya, Generasi Millennial cenderung melakukan job hopping karena beberapa faktor, seperti keinginan untuk berkembang, ketidakpuasan dengan pekerjaan, kemudahan akses teknologi dalam mencari pekerjaan, dan keinginan untuk menjaga keseimbangan hidup.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Fenomena Job Hopping Kaum Millennials, Masih Ada Stigma?

oleh CUT IRHAMA -
Menurut saya, beberapa penyebab terjadinya JOB HOPPING antara lain:
1. Lebih banyak Opsi dan sumber informasi
2. Ketidaksesuaian dengan nilai dan misi perusahaan
3. Perubahan prioritas hidup
4. Lingkungan kerja yang negatif
5. Budaya perusahaan yang tidak cocok
6. Keinginan untuk meningkatkan gaji
7. Kurangnya kepuasan kerja
8. Mencari berbagai pengalaman
9. Pengaruh media sosial dan cerita karier orang lain
10. Pergeseran nilai terhadap karier dan identitas
11. Krisis makna dan transisi karier
12. Perubahan dalam persepsi terhadap kesetiaan terhadap perusahaan
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Fenomena Job Hopping Kaum Millennials, Masih Ada Stigma?

oleh NURUL AZILLA -
Menurut saya Job hopping terjadi karena:

1. Gaji: Mencari kompensasi lebih baik.


2. Karier: Kurangnya pengembangan diri dan jenjang karier.


3. Lingkungan: Budaya kerja tidak sehat.


4. Kesempatan: Ingin eksplorasi peluang baru.
Sebagai balasan Kiriman pertama

Re: Fenomena Job Hopping Kaum Millennials, Masih Ada Stigma?

oleh RAHMATINA RAHMATINA -
Menurut saya, Fenomena job hopping , yaitu kecenderungan seseorang berpindah-pindah pekerjaan
dalam waktu singkat (biasanya kurang dari dua tahun), sering disebabkan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Berikut adalah beberapa penyebab utama:

1. Pencarian Pengembangan Karier
Banyak individu, terutama generasi muda seperti milenial dan Gen Z, mencari pengalaman baru, pengembangan keterampilan, atau peluang karir yang lebih baik. Mereka memandang job hopping sebagai cara untuk mempercepat peningkatan kompetensi.
2. Gaji dan Tunjangan yang Lebih Baik
Gaji sering menjadi alasan utama. Dalam beberapa industri, perpindahan pekerjaan memungkinkan peningkatan pendapatan yang lebih signifikan dibandingkan menunggu kenaikan dari perusahaan lama.
3. Ketidakpuasan di Tempat Kerja
Lingkungan kerja yang buruk, kurang apresiasi, atau manajemen yang tidak efektif dapat mendorong karyawan untuk mencari tempat yang lebih sesuai dengan ekspektasi mereka.