I.3. Klasifikasi Strategi Belajar Mengajar
Silahkan akses materi bahan ajar tentang Klasifikasi Strategi Belajar Mengajar
I. 3. Bagian 1
Ada beberapaa dasar yang dapat digunakan
untuk mengklasifikasikan strategi belajar mengajar. Pengklasifikasian
dimaksudkan untuk dapat digunakan sebagai kerangka acuan guna memahami dan
memilih secara lebih tepat serta menggunakannya secara efektif dalam penciptaan
sistem lingkungan belajar mengajar. Di antaranya. adalah:
1. Ditinjau dari segi pengaturan guru dan siswa
Ditinjau dari segi pengaturan guru dan siswa dapat dibedakan menjadi:
a. Dari segi peraturan guru, ada dua macam yaitu pengajaran oleh
seorang guru dan pengajaran yang dilakukan oleh suatu tim.
b. Dari segi hubungan antara guru dengan siswa, ada dua macam, yaitu :
- Pengajaran dengan tatap muka guru dan siswa
- Pengajaran dengan perantara media baik media cetak atau media visual.
c. Dari segi siswa dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: - Pengajaran
klasikal atau dalam kelompok besar. - Pengajaran dalam kelompok kecil (antara
5-7 siswa) - Pengajaran perorangan.
2. Ditinjau dari segi struktur peristiwa belajar mengajar
Ditinjau dari segi struktur peristiwa belajar mengajar dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Struktur belajar mengajar yang bersifat tertutup, artinya segala sesuatu sudah ditentukan secara ketat sebelum kegiatan belajar mengajar berlangsung.
b. Struktur belajar mengajar yang bersifat terbuka, dalam arti tujuan
khusus; materi, prosedur yang ditempuh ditentukan sementara pada saat kegiatan
belajar mengajar berlangsung.
3. Ditinjau dari segi peranan guru dan siswa dalam mengolah pesan
Ditinjau dari segi peranan guru dan siswa dalam mengolah pesan dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Strategi belajar mengajar ekspositorik, yaitu pengajaran yang
menyampaikan pesan dalam keadaan “telah siap” dalam arti telah diolah secara
tuntas oleh guru sebelum disampaikan.
b. Strategi belajar
mengajar heuristik, yakni pengajaran yang mengharuskan siswa untuk mengolah
pesan. Strategi heuristik yang akhir-akhir ini dikembangkan dan sering
dikemukakan orang adalah penemuan (discovery)
dan inkuiri (inquiry), atau dengan
kata lain dalam pengolahan pesan mengharuskan siswa untuk menemukan dan mencari
sendiri melalui pendekatan pemecahan masalah.