LMS-SPADA INDONESIA
Ketika suatu materi berubah fase dari padat ke cair, atau dari cair ke gas, sejumlah tertentu energi terlibat pada perubahan fase ini. Kalor yang dibutuhkan untuk merubah zat dari padat menjadi cair disebut kalor lebur; dinyatakan dengan LF. Dan kalor yang dibutuhkan untuk merubah suatu zat dari fase cair ke uap disebut kalor penguapan; dinyatakan dengan LV. Nilai-nilai untuk kalor lebur dan penguapan disebut juga kalor laten.
Tabel Kalor Laten (1 atm)
|
Zat |
Titik Lebur (0C) |
Kalor Lebur |
Titik Didih (0C)
|
Kalor Penguapan |
||
|
Kkal/kg |
J/kg |
Kkal/kg |
J/kg |
|||
|
Oksigen Nitrogen Ethyl Alkohol Ammonia Air Timah Hitam Perak Besi Tungsten |
-218,8 -210,0 -114 -77,8 0 327 961 1808 3410 |
3,3 6,1 25 8,0 79,7 5,9 21 69,1 44 |
0,14x105 0,26 x105 1,04 x105 0,33 x105 3,33 x105 0,25 x105 0,88 x105 2,89 x105 1,84 x105 |
-183 -195,8 78 -33,4 100 1750 2193 3023 5900 |
51 48 204 33 539 208 558 1520 1150 |
2,1 x105 2,00 x105 8,5 x105 1,37 x105 22,6 x105 8,7 x105 23 x105 63,4 x105 48 x105 |
Kalor penguapan dan lebur juga mengacu pada jumlah kalor yang dilepaskan oleh zat ketika berubah dari gas ke cair, atau dari cair ke padat. Tentu saja kalor yang terlibat dalam perubahan fase tidak hanya bergantung pada kalor laten, tetapi juga pada massa total zat tersebut.
Q = mL
Dimana L adalah kalor laten proses dari zat tertentu, m adalah massa zat, dan Q adalah kalor yang dibutuhkan atau dikeluarkan selama perubahan fase.