Struktur dan Peranan Mitokondria

Struktur Mitokondria

         Mitokondria dapat dilihat menggunakan mikroskop elektron yang memberikan informasi yang lebih jelas dengan adanya mikrograf mitokondria. Ukuran mitkondria memiliki ukuran panjang sekitar 7 mikrometer dan diameter antara 0,5 – 1 mikrometer yang berbentuk seperti sosis dengan panjang sekitar 3 mikrometer. Mitokondria dibatasi oleh membran ganda, yaitu membran dalam dan membran luar. Setiap membran memiliki ciri khas sebagai unit membran. Membran dalam tidak berhubungan dengan membran luar. Membran dalam membagi organel menjadi dua bagian yaitu matriks dan ruang antar membran.

            Matriks berisi cairan menyerupai gel, sedangkan ruang antar membran berisi cairan yang encer. Membran dalam memiliki permukaan yang lebih luas dibandingkan dengan membran luar, karena membran dalam terlipat-lipat dan masuk ke dalam matriks membentuk tonjolan-tonjolan yang dinamakan krista. Dengan demikian, secara struktural terdapat perbedaan antara membran dalam dengan membran luar. Selain itu, membran dalam berbeda dengan membran luar dari segi permiabilitasnya. Membran luar permiabel terhadap berbagai substansi yang mempunyai berat molekul berkisar 5.000 dalton. Sebaliknya permiabilitas membran dalam terbatas, khususnya terhadap substansi-substansi dengan berat molekul berkisar 100-150 dalton (Sheeler & Bianchi, 1983).

Pada umumnya, semakin sedikit jumlah mitokondria dalam suatu sel, maka semakin besar ukuran organel mitokondria. Di antara membran luar dengan membran dalam terdapat ruangan sempit yang disebut ruang antar membran. Bagian dalam dari membran dalam berisi cairan yang disebut matriks mitokondria. Membran dalam terlipat-lipat membentuk lekukan ke arah matriks. Lekukan-lekukan ini disebut krista. Matriks, ruang antar selaput, membran luar dan membran dalam mengandung bermacam-macam enzim. Matriks mengandung sejumlah enzim yang diperlukan dalam siklus Krebs, garam dan air. Di dalam matriks juga terdapat DNA sirkuler dan ribosom (Bray et al., 2009).


Gambar 1. Struktur Mitokondria

          Di dalam sel mitokondria terletak secara acak seperti pada hati atau tersusun teratur dengan pola-pola tertentu seperti pada sel sperma. Contoh yang paling umum adalah susunan yang teratur dari mitokondria diantara serabut-serabut di dalam otot lurik.  Mitokondria umumnya ditemukan pada tempat-tempat di dalam sel yang membutuhkan energi dalam jumlah yang besar, misalnya pada otot lurik dan flagel sperma. Untuk melaksanakan fungsinya, sangat tergantung pada persediaan ATP yang dihasilkan oleh mitokondria.

          Struktur morfologi mitokondria yang paling bervariasi adalah krista. Dalam satu tipe sel, mereka pada umumnya uniform dan khas pada sel. Akan tetapi, susunan dari bentuk-bentuk yang berbeda terdapat dalam tipe-tipe sel yang berbeda. Umumnya mitokondria memiliki krista yang berbentuk lamella atau tubuler. Pada bentuk lamella, krista relatif sejajar dan teratur, sedang pada krista yang berbentuk tubular memperlihatkan tubulus-tubulus yang terorientasi pada matriks. Pada beberapa mitokondria, susunan tubulusnya teratur, misalnya pada Amoeba Chaos chaos.

            Menurut Sheeler & Bianchi (1983), struktur mitokondria dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu (i) krista susunannya menyerupai lembaran misalnya krista pada mitokondria sel hati, (ii) krista dengan susunan yang sangat rapat menyerupai tumpukan uang logam misalnya pada mitokondria sel ginjal, dan (iii) krista dengan susunan seperti jala yang dibentuk oleh saluran-saluran yang saling beranastomosis.