LMS-SPADA INDONESIA
Ringkasan Mingguan
-
-
Hi Glorian!
Sebelum memulai saya ingin menyampaikan Selamat kepada kalian semua! Saya bangga melihat semangat dan dedikasi kalian yang membawa kita sampai pada pertemuan ini. Mari kita jadikan waktu bersama ini sebagai kesempatan untuk belajar, tumbuh, dan meraih prestasi bersama. Semoga kita dapat menjalani sesi ini dengan semangat dan keceriaan. Keep smiling, stay cool, keep your energy levels up, dan mari kita mulai!
Di pertemuan sebelumnya, Glorian sudah mempelajari semua struktur program. Dari mulai Runtutan, Pemilihan, dan Perulangan. Glorian juga sudah mempelajari berbagai tipe data baik primitive (bawaan bahasa C), maupun non-primitif (seperti Array, String dan Struct). Nah, sekarang saatnya kita belajar mengemas suatu program menjadi lebih terstruktur lagi!
Tapi, bagaimana caranya??
Yap, benar sekali! Kita bisa menggunakan Sub-Program yang terdiri atas Fungsi dan Prosedur!
Apa itu Fungsi dan Prosedur dalam pemrograman? Untuk mengawali pemahaman dasar, silakan dibaca infografis berikut yaa. Semangat!
-
Kenapa kita perlu Sub-Program?
Kalian menyadari tidak bahwa kebanyakan program komputer yang memecahkan permasalahan dunia nyata itu sangat kompleks dengan fitur dan kebutuhan yang banyak? Misalnya seperti program SIKAD di kampus, Point of Sale di supermarket, atau program Kasir di warung kopi. Misalnya pada program Kasir, ternyata program tersebut tidak hanya menampilkan barang, tapi harus mampu menginputkan kode barang, menghitung jumlahnya, hitung harga sampai keluar besar biaya yang harus dibayar oleh pembeli, bahkan total penjualan setiap bulan dan tahun juga sebagai laporan untuk para pemilik perusahaan juga umumnya tersedia pada program. Hmm, kompleks bukan??
Jika kita membuat program seperti itu, tentu program akan menjadi besar bahkan bisa sampai ratus-ribuan baris kode! Coba bayangkan jika terdapat kesalahan, atau ingin menambahkan dan memperbaiki kode program, pasti akan sulit dengan baris kode yang banyak itu
Nah, menurut para Coder berpengalaman, cara terbaik untuk mengembangkan dan memelihara program yang besar adalah dengan menyusun program yang besar menjadi sub/bagian atau modul program yang lebih kecil, agar lebih mudah dikelola dibandingkan program aslinya. Modul ini disebut juga sub-program atau di dalam bahasa C dikenal dengan istilah Function !
Secara definisi, modul/sub-program/function adalah
"sebuah blok kode program yang terpisah dari program utama, yang dirancang untuk menyelesaikan tugas tertentu. Blok kode ini dapat dipanggil dan dieksekusi dari bagian lain dalam program utama atau dari sub-program lainnya. "
Sub-program sendiri dibedakan menjadi 2, yaitu Fungsi dan Prosedur. Namun di dalam bahasa C, keduanya disebut dengan istilah function. Yang membedakan adalah kemampuan mengembalikan nilai. Bahasa C memiliki fungsi yang mengembalikan (return) nilai, dan fungsi yang tidak mengembalikan nilai (prosedur atau void). Untuk mengenal lebih lagi silakan dibaca slide Fungsi dan Prosedur berikut ini yaa...
-
Mengenal Fungsi dalam Bahasa C
Sub-program dalam bahasa C dikenal dengan istilah Fungsi. Umumnya program C berisi kode baru yang ditulis sendiri dan fungsi() yang sudah tersedia seperti
strlen(); strcmp();dari library <string.h>,printf();scanf();dari library <stdio.h>, atauabs();sqrt();dari library <math.h>, dll. Fungsi-fungsi ini sangat membantu kita dalam memecahkan masalah tertentu karena fungsi-fungsi ini menyediakan banyak kemampuan yang kita perlukan. Tapi apakah kalian tau seperti apa sih isi dari fungsi tersebut?Lalu apakah bisa kita membuat fungsi sendiri yang sesuai dengan kebutuhan?
Tentu saja bisa! Glorian dapat menulis fungsi untuk menentukan tugas spesifik yang dapat digunakan berkali-kali dalam suatu program. Fungsi dipanggil melalui pemanggilan fungsi, dengan cara memanggil nama fungsi yang dibutuhkan fungsi untuk melakukan tugas yang ditentukan. Analogi umum fungsi pada pemrograman seperti bentuk manajemen hierarki. Seorang atasan (fungsi pemanggil) meminta pekerja (fungsi yang dipanggil) untuk melakukan suatu tugas dan melaporkan kembali ketika tugas tersebut telah selesai. Fungsi atasan tidak mengetahui bagaimana fungsi pekerja melakukan tugas yang ditugaskan, akan tetapi cukup memanggil nama pekerja untuk menyelesaikannya. Fungsi pekerja tersebut juga mungkin memanggil fungsi pekerja lainnya.
Gambar di atas menunjukkan analogi cara kerja fungsi. Fungsi atasan dapat memanggil beberapa fungsi pekerja secara hierarki, salah satunya fungsi Worker 1. Perhatikan bahwa Worker 1 juga bertindak sebagai fungsi atasan bagi Worker 4 dan Worker 5. Artinya, setiap fungsi dapat memanggil fungsi lainnya bahkan memanggil dirinya sendiri (rekursif) dengan cara memanggil nama fungsinya.
Deklarasi Fungsi
Untuk membuat suatu fungsi, pertama kita harus mendeklarasikannya. Cara mendeklarasikan fungsi dituliskan di atas program utama (fungsi main) dengan aturan format header:
Deklarasi Fungsi Tidak mengembalikan nilai:
void <spasi> nama_fungsi();
void hello();Artinya: terdapat void dengan nama hello, void tidak memiliki parameter karena tidak terdapat deklarasi variabel di dalam urung tanda kurung ()
Deklarasi Fungsi mengembalikan nilai:
tipe_data <spasi> nama_prosedur();
int tambah();Artinya: terdapat fungsi dengan nama tambah yang akan mengembalikan/return suatu nilai dengan tipe data int. Fungsi tambah tidak memiliki parameter karena tidak terdapat deklarasi variabel di dalam urung tanda kurung ()
Implementasi Fungsi
Saat kita deklarasikan suatu header fungsi, fungsi masih belum bisa digunakna karena kita belum mengisi instruksi apa yang akan ada di dalamnya. Untuk mengisi instruksinya, kita harus mengimplementasikan fungsi. Implementasi fungsi dituliskan setelah program utama (fungsi main).
Implementasi Fungsi hello():
void <spasi> nama_fungsi();
void hello(){
// badan fungsi berisi cetak "Selamat datang"
printf("Selamat datang");
};Artinya: saat void hello dipanggil di program pemanggil, maka akan dicetak output Selamat datang.
Implementasi Fungsi tambah:
tipe_data <spasi> nama_prosedur(){ // badan fungsi }
int tambah(){
// badan fungsi
return a + b;
}Artinya: saat fungsi tambah dipanggil, maka akan dilakukan proses penambahan variabel global a dan b dan mengembalikan hasil dari a + b menggunakan kata kunci return .
Memanggil Fungsi
Meskipun fungsi sudah dideklarasikan dan diimplementasikan, fungsi belum bisa bekerja jika tidak pernah dipanggil di program pemanggil. Untuk menjalankan fungsi caranya dengan menuliskan nama fungsinya. Berikut contoh memanggil fungsi di program utama namun pastikan fungsi sudah tersedia di file program yang sama.
// memanggil fungsi hallo
hello();
// memanggil fungsi tambah
hasil = tambah();
}Perhatikan: saat memanggil fungsi tambah, terdapat variabel hasil yang disimpan di depan. Kenapa harus begitu?? ini karena sifat fungsi yang mengembalikan nilai (return), maka saat fungsi tambah dipanggil, dia akan memberikan suatu nilai, dan nilai ini harus disimpan di dalam variabel atau dicetak langsung.
Untuk lebih jelas, mari kita pahami berbagai jenis yang ada pada fungsi.
-
Instruksi:
Lanjutkan Modul Latihan Fungsi & Prosedur di Topik ke-13.Jawaban setiap kasus (screenshot output progran dan penjelasan sesuai instruksi soal) diketik di Ms. Word kemudian Submit dalam format pdf.Latihan ini dikerjakan secara mandiri.Deliverable:
Jawaban diketik di Ms Word dalam format NRP_WeeklyActicity13.pdf
Penting:
- Submit minimal sebelum due date, jika koneksi internet sedang tidak stabil.
- Perhatikan Due Date, Submission ditutup setelah waktu deadline berakhir (Mahasiswa tidak bisa sumit tugasnya jika sudah melebihi batas waktu).
- Kecurangan sekecil apa pun tidak diterima, jika ditemukan maka nilai otomatis nol.
- Keterlambatan sehingga tidak bisa submit tugas menjadi tanggung jawab mahasiswa.
-
LMS-SPADA INDONESIA