Proses pembangunan Candi Borobudur memakan waktu yang sangat panjang selama ratusan tahun hingga akhirnya selesai pada masa kekuasaan Raja Samaratungga, 825 Masehi. Candi Borobudur dibangun dalam lima tahapan. Sesuai dengan catatan sejarah yang ada, Candi Borobudur menjadi lambang sebuah alam semesta.
Bentuk arsitektur Candi Borobudur yang berbentuk setengah bola merepresentasikan ajaran agama Buddha, yakni tiga tingkatan dalam semesta, yaitu Kamadhatu yang dipenuhi relief manusia dengan hawa nafsu (dunia keinginan) dan Rupadhatu yang menggambarkan manusia memerangi hawa nafsunya (dunia berbentuk). Arupadhatu (dunia tak terbentuk). Sementara itu, pada tingkat ketiga, Arupadhatu (dunia tidak terbentuk) tidak lagi memiliki hiasan atau relief-relief sebagai wujud terikat dengan unsur dunia.
Tiga tingkat tersebut dapat dilihat pada Candi Borobudur berdasarkan beberapa relief yang ada. Relief yang ada memiliki panjang sampai 3 meter. Selain itu, ada 1.460 pigura yang diselingi dengan beberapa bidang pemisah sekitar 1.212 buah.