1. Mengintegrasikan Bahasa dan Sastra dalam Aktivitas Sehari-hari. Contohnya: a. Kita dapat menggunakan cerita rakyat, dongeng, atau cerita pendek sebagai bahan pendukung dalam aktivitas menyimak. Ajak siswa mendengarkan cerita dan kemudian diskusikan bersama isi cerita tersebut. Dengan demikian, keterampilan menyimak siswa akan tumbuh. b. Minta siswa untuk membaca ulang kemudian menceritakan kembali cerita atau puisi yang telah dibaca. Hal ini melatih kemampuan berbicara sekaligus meningkatkan pemahaman mereka terhadap teks sastra. c. Memperkenalkan berbagai jenis teks sastra yang sesuai dengan usia mereka, seperti cerita bergambar, fabel, atau puisi anak. Buat kegiatan membaca yang melibatkan diskusi tentang karakter, plot, dan pesan dalam teks. Hal ini dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa. d. Mendorong siswa untuk menulis cerita pendek, puisi, atau bahkan melanjutkan cerita yang sudah ada. Latihan ini tidak hanya memperbaiki keterampilan menulis mereka tetapi juga merangsang kreativitas.
Dalam upaya menumbuhkan apresiasi terhadap karya sastra sejak dini kita dapat memberikan pembelajaran kontekstual dan budaya, contoh pengintegrasiannya: a. Ajak siswa untuk membaca dan mendengarkan karya sastra yang menggambarkan budaya lokal dan nasional. Diskusikan nilai-nilai dan tradisi yang ada dalam karya tersebut. Hal ini dapat membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan membaca, berbicara, dan menyimak. b. Diskusikan dengan siswa tentang berbagai budaya dan tradisi melalui cerita atau puisi yang berasal dari berbagai daerah. Ini membantu mereka memahami dan menghargai keragaman budaya. c. Minta siswa untuk menulis tentang pengalaman pribadi atau kisah keluarga mereka dalam konteks budaya mereka sendiri. Ini mendorong siswa untuk menghubungkan pembelajaran dengan kehidupan mereka dan meningkatkan memampuan siswa dalam hal menulis.