Untuk menerapkan konsep pembelajaran bahasa sebagai alat komunikasi dan sastra sebagai media ekspresi budaya di SD/MI, dapat dilakukan dengan melakukan beberapa pendekatan, diantaranya sebagai berikut:
1. Integrasi dalam Kurikulum: Gabungkan pelajaran bahasa dengan sastra budaya dalam kurikulum. Gunakan teks-teks sastra lokal atau nasional untuk mengajarkan bahasa dan kosakata baru. Hal ini tentu dapat membantu mengembangkan keterampilan berbahasa siswa.
2. Aktivitas Komunikasi: Terapkan teknik komunikasi seperti diskusi kelompok, presentasi, dan debat tentang tema-tema budaya dari karya sastra. Ini membantu siswa menggunakan bahasa dalam konteks budaya.
3. Pengenalan Sastra Budaya: Kenalkan siswa pada teks sastra yang mencerminkan budaya lokal atau nasional seperti cerita rakyat, fabel, dan puisi tradisional. Hal ini dapat membantu siswa memahami sastra.
4. Kreativitas dan Ekspresi: Ajak siswa menulis karya sastra seperti cerita, puisi, atau drama.
5. Pembelajaran Kontekstual: Gunakan teks sastra untuk menjelaskan konteks budaya, seperti kebiasaan, tradisi, dan nilai-nilai masyarakat. Diskusikan bagaimana bahasa digunakan untuk menyampaikan makna dalam teks sastra.
6. Kegiatan Praktis: Implementasikan kegiatan praktis seperti mendongeng, role-playing, atau pembuatan drama berdasarkan cerita sastra. Ini mengasah keterampilan komunikasi sambil mendalami sastra.
Dengan beberapa pendekatan di atas, siswa tidak hanya belajar bahasa sebagai alat komunikasi tetapi juga dapat membantu mengembangkan keterampilan berbahasa yang melingkupi keterampilan menyimak, berbicara, membaca, serta menulis. Selain itu dengan pendekatan tersebut siswa dapat memahami dan mengapresiasi karya sastra sejak dini, bahkan dapat pula memahami dan menghargai budaya melalui sastra.