Diskusi Sesi Ke-4

Menjawab pertanyaan sesi 4

Menjawab pertanyaan sesi 4

by NUR HALIZSAH ANDINI -
Number of replies: 2

Dalam hal ini pendekatan-pendekatan dan strategi pembelajaran tersebut saling melengkapi dalam pengembangan keterampilan berbahasa dan karakter siswa di SD/MI:

1. Pendekatan kontekstual, guru dapat menggunakan situasi nyata yang dihadapi siswa sebagai contoh dalam penerapan pembelajaran bahasa dan sastra. Misalnya membahas cerita atau puisi yang berhubungan dengan budaya lokal atau pengalaman siswa sehari-hari. Hal ini dapat mengembangkan karakter seperti: rasa cinta terhadap budaya lokal, kepekaan sosial, kemandirian, keterbukaan, toleransi, kreativitas, dan kejujuran.

2. Pendekatan komunikatif, guru dapat mendorong siswa untuk berdialog, berdiskusi, dan melakukan presentasi di depan kelas, dialog berpasangan, dan diskusi kelompok. Dalam hal ini pendekatan komunikatif menekankan pembentukan karakter seperti: kepercayaan diri, kemampuan berkomunikasi, kerja sama, tanggung jawab dan empati.

3. Pendekatan humanistik, guru memperhatikan kebutuhan, minat, dan perasaan siswa dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini pendekatan humanistik menekankan pembentukan karakter seperti: empati, toleransi dan rasa percaya diri.

4. Pendekatan integratif, dalam hal ini pembelajaran tidak hanya fokus pada satu keterampilan berbahasa saja, tetapi mencakup menyimak, berbicara, membaca, dan menulis secara terpadu. Pendekatan integratif menekankan pembentukan karakter seperti: kesabaran, ketekunan, kedisiplinan, kreativitas, rasa tanggung jawab, berfikir kritis, dan kerja sama. Contoh: setelah membaca teks, siswa dapat berdiskusi, menulis ringkasan dan mempresentasikan hasilnya.

5. Strategi Project based learning, dalam hal ini siswa dapat diberi tugas untuk membuat serita atau antologi puisi. Hal ini dapat mengembangkan keterampilan berbahasa serta nilai-nilai karakter seperti: kerja sama, kriativitas, dan tanggung jawab.

6. Strategi kooperatif membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial dan nilai-nilai karakter seperti kerja sama, saling menghargai dan tanggung jawab. Kegiatan yang dilakukan seperti diskusi kelompok, permainan peran, dan kerja kelompok dapat diterapkan.

7. Strategi problem based learning, mendorong siswa untuk berpikir kritis dan kretaif dalam menyeesaikan masalah yang dihadapi. Siswa diberi masalah atau situasi yang membutuhkan pemecahan dan mereka harus mencari solusi yang tepat. Misalnya, siswa bisa diminta rencana kampanye literasi di sekolah atau menyelesaikan masalah yang diangkat dalam cerita. Hal ini dapat mengembangkan karakter seperti: kreativitas, kritis, kerja sama, tanggung jawab, kepercayaan diri, ketangguhan, dan empati.

8. Strategi reflektif, melibatkan siswa dalam proses refleksi diri tentang apa yang mereka pelajari dan bagaimana penerapan nilai-nilai karakter dalam kehidupan sehari-hari. Guru dapat mengajak siswa melakukan reflektif tentang pengalaman belajar mereka. Hal ini dapat mengembangkan karakter seperti: kesadaran diri, tanggung jawab, kedisiplinan, empati, ketekunan, keterbukaan, emosional yang baik.

9. Strategi berbasis cerita, dalam hal ini guru bisa menggunakan cerita sebagai media pembelajaran untuk menyampaikan nilai-nilai karakter. siswa dapat membaca, mendengarkan, atau membuat cerita yang mengandung pesan moral. Dalam hal ini siswa tidak hanya belajar bahasa tetapi juga memahami dan menginternalisasi nilai-nilai positif. Hal ini dapat mengembangkan karakter seperti: empati, integritas, kerja keras, keberanian, keadilan, kreativitas, kerja sama, dan kepedulian.

 

Semoga membantu, jika salah mohon dikoreksi dan diperbaiki. Terima kasih.

In reply to NUR HALIZSAH ANDINI

Re: Menjawab pertanyaan sesi 4

by AFIFAH AFRA AMATULLAH -
Hallo kak, jawabannya sangat membantu. Izin bertanya kak
Bagaimana ketiga pendekatan tersebut—kontekstual, komunikatif, dan integratif—dapat diimplementasikan secara bersamaan dalam suatu model pembelajaran yang inovatif, dan apa saja indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk menilai efektivitasnya?
In reply to AFIFAH AFRA AMATULLAH

Re: Menjawab pertanyaan sesi 4

by NUR HALIZSAH ANDINI -
Izin ya untuk menjawab pertanyaannya

Untuk mengimplementasikan pendekatan kontekstual, komunikatif, dan integratif secara bersamaan, Anda bisa menggunakan model pembelajaran berbasis proyek (Project-Based Learning, PBL). Model ini secara efektif menggabungkan ketiga pendekatan dalam satu kerangka pembelajaran. Berikut adalah cara penerapannya:
Model Pembelajaran Berbasis Proyek
1. Pendekatan Kontekstual:
-Desain Proyek Relevan: Pilih topik proyek yang relevan dengan pengalaman dan minat siswa. Misalnya, proyek tentang pembuatan kampanye lingkungan yang berkaitan dengan isu lokal.
-Konteks Nyata: Siswa melakukan penelitian dan menyelesaikan proyek dalam konteks yang nyata, seperti mengembangkan rencana aksi atau solusi yang dapat diterapkan di komunitas mereka.
2. Pendekatan Komunikatif:
-Kolaborasi: Siswa bekerja dalam kelompok, berkolaborasi untuk menyelesaikan tugas proyek, berbagi ide, dan mendiskusikan hasil.
-Presentasi: Pada akhir proyek, siswa mempresentasikan hasil kerja mereka kepada audiens, yang dapat melibatkan teman sekelas, guru, atau bahkan anggota komunitas. Ini mendorong penggunaan bahasa lisan yang efektif dan keterampilan berbicara di depan umum.
3. Pendekatan Integratif:
-Penggunaan Berbagai Keterampilan: Selama proyek, siswa akan menggunakan keterampilan membaca (misalnya, membaca artikel penelitian), menulis (misalnya, menulis laporan atau proposal), berbicara (misalnya, presentasi kelompok), dan menyimak (misalnya, mendengarkan umpan balik dari teman dan guru).
-Integrasi Mata Pelajaran: Proyek sering melibatkan berbagai mata pelajaran, seperti bahasa, matematika, dan sains, memungkinkan siswa untuk menerapkan keterampilan yang mereka pelajari di berbagai area.

Langkah-Langkah Implementasi
-Penentuan Topik Proyek: Pilih topik yang relevan dan menarik bagi siswa, yang memungkinkan penerapan berbagai keterampilan bahasa dan mata pelajaran.
-Perencanaan dan Penelitian: Arahkan siswa untuk merencanakan langkah-langkah proyek, melakukan penelitian, dan mengumpulkan informasi yang diperlukan.
-Pengembangan Proyek: Biarkan siswa bekerja dalam kelompok untuk mengembangkan proyek mereka, menerapkan berbagai keterampilan bahasa dalam prosesnya.
-Presentasi dan Evaluasi: Siswa mempresentasikan hasil proyek mereka dan menerima umpan balik. Evaluasi dilakukan berdasarkan keterampilan yang diterapkan, kolaborasi, dan hasil akhir proyek.

Indikator Keberhasilan
-Keterlibatan dan Motivasi Siswa: Siswa aktif berpartisipasi dan menunjukkan minat dalam proyek.
-Kemampuan Berbahasa: Peningkatan dalam penggunaan bahasa lisan dan tulisan yang efektif.
-Keterampilan Kolaborasi: Kemampuan siswa untuk bekerja sama dalam kelompok dan berkomunikasi secara produktif.
-Hasil Proyek: Kualitas hasil akhir proyek yang menunjukkan pemahaman mendalam dan penerapan keterampilan yang relevan.

Model pembelajaran berbasis proyek ini memungkinkan siswa untuk belajar secara kontekstual dan komunikatif, sambil mengintegrasikan berbagai keterampilan dalam satu proyek yang bermakna.

Terima kasih. Semoga membantu, jika salah mohon dikoreksi dan diperbaiki.