Forum Diskusi

Pertanyaan Diskusi

Pertanyaan Diskusi

by AHMAD ADE IRWANDA -
Number of replies: 23

Bagaimana cara Anda mengelola risiko dalam pengelolaan persediaan?

In reply to AHMAD ADE IRWANDA

Re: Pertanyaan Diskusi

by NUR ATHIRAH -
cara saya mengelola resiko dalam pengelolaan persedian itu bisa berupa mengidentifikasi semua jenis risiko yang terkait dengan persediaan, seperti perubahan harga, kerusakan produk, pencurian, atau perubahan dalam permintaan pasar. karena ini sangat penting dalam mengelola resiko persediaan kemudian didukung dengan penggunaan teknologi yang efektif untuk memberikan informasi real-time tentang persediaan dan memungkinkan perusahaan untuk mengambil tindakan yang cepat dan tepat. selain itu juga bisa Membangun hubungan yang kuat dengan pemasok untuk membantu kita dalam mendapatkan harga yang lebih baik, ataupun jaminan kualitas yang konsisten. dan terakhir kita bisa gunakan Metode Mitigasi Risiko (Economic Order Quantity,just In Time,ABC analysis).

atira
In reply to AHMAD ADE IRWANDA

Re: Pertanyaan Diskusi

by AZI ZURIANI -
Menggunakan safety stock untuk mengantisipasi fluktuasi permintaan. Melakukan rotasi stok untuk mencegah barang usang
In reply to AHMAD ADE IRWANDA

Re: Pertanyaan Diskusi

by ZAHWA AFRIZA -
Mengelola risiko dalam pengelolaan persediaan adalah langkah penting untuk memastikan kelancaran operasional dan meminimalkan potensi kerugian. Berikut adalah beberapa cara untuk mengelola risiko tersebut:


1. Perencanaan Permintaan yang Akurat
- Melakukan analisis dan peramalan permintaan secara cermat untuk menghindari kekurangan atau kelebihan stok. Dengan memahami pola permintaan, perusahaan dapat menyesuaikan tingkat persediaan dengan lebih baik.

2. Menggunakan Metode Pengendalian Persediaan
- Menerapkan metode seperti ABC Analysis untuk mengelompokkan barang berdasarkan tingkat pentingnya, sehingga fokus pengendalian dapat diarahkan pada barang-barang yang lebih kritikal.
- Menggunakan Just In Time (JIT) untuk meminimalkan persediaan yang tidak perlu dan biaya penyimpanan.

3. Implementasi Sistem Manajemen Persediaan
- Menggunakan perangkat lunak manajemen persediaan berbasis cloud yang memungkinkan pemantauan real-time dan pengelolaan data secara efisien. Ini membantu dalam mengurangi kesalahan manusia dan meningkatkan akurasi informasi persediaan.

4. Penetapan Reorder Point (ROP)
- Menentukan titik pemesanan ulang (ROP) untuk setiap item dalam persediaan. Ketika stok mencapai ROP, pemesanan baru dilakukan untuk mencegah kekurangan.

5. Kerja Sama dengan Pemasok
- Menjalin hubungan baik dengan pemasok untuk memastikan pasokan barang yang stabil dan tepat waktu. Negosiasi syarat pengiriman dan kualitas barang juga penting untuk mengurangi risiko keterlambatan.

6. Pemantauan dan Analisis Kinerja
- Melakukan evaluasi rutin terhadap kinerja persediaan dan pemantauan stok untuk mengidentifikasi masalah lebih awal. Ini termasuk memeriksa pergerakan barang dan melakukan analisis terhadap tren yang ada.

7. Menggunakan Teknologi Canggih
- Memanfaatkan teknologi seperti RFID atau IoT untuk melacak persediaan secara akurat dan real-time, sehingga meminimalkan kesalahan dalam inventarisasi dan meningkatkan visibilitas persediaan.

8. Kebijakan Pengembalian yang Efektif
- Menyusun kebijakan pengembalian barang yang jelas untuk menangani produk yang tidak terjual atau rusak, sehingga dapat mengurangi kerugian akibat barang kadaluarsa atau tidak terpakai.

Dengan menerapkan langkah-langkah ini, perusahaan dapat lebih efektif dalam mengelola risiko di bidang persediaan, meningkatkan efisiensi operasional, dan menjaga kepuasan pelanggan.
In reply to AHMAD ADE IRWANDA

Re: Pertanyaan Diskusi

by HANA LAURA PASARIBU -
Mengelola risiko dalam pengelolaan persediaan melibatkan beberapa langkah strategis:
Identifikasi Risiko: Kenali risiko yang mungkin muncul dari manajemen vendor, proses pengadaan, dan pemrosesan faktur1.
Analisis Risiko: Pecah risiko menjadi komponen untuk memahami penyebab dan dampaknya1.
Prioritaskan Risiko: Urutkan risiko berdasarkan tingkat bahaya yang ditimbulkan untuk fokus pada yang paling kritis
Mengelola risiko dalam pengelolaan persediaan melibatkan beberapa langkah strategis:

Identifikasi Risiko:
Kenali risiko yang mungkin muncul dari manajemen vendor, proses pengadaan, dan pemrosesan faktur.

Analisis Risiko:
Pecah risiko menjadi komponen untuk memahami penyebab dan dampaknya.

Prioritaskan Risiko: Urutkan risiko berdasarkan tingkat bahaya yang ditimbulkan untuk fokus pada yang paling kritis.

Mitigasi Risiko:
Ambil langkah-langkah untuk mengurangi dampak risiko, seperti otomatisasi proses dan memperbaiki prosedur.

Audit dan Pengecekan Rutin:
Lakukan audit inventaris secara berkala untuk mendeteksi masalah sebelum berkembang.
Mitigasi Risiko: Ambil langkah-langkah untuk mengurangi dampak risiko, seperti otomatisasi proses dan memperbaiki prosedur13.
Audit dan Pengecekan Rutin: Lakukan audit inventaris secara berkala untuk mendeteksi masalah sebelum berkembang23.
In reply to AHMAD ADE IRWANDA

Re: Pertanyaan Diskusi

by AULIA AZ-ZAHRA -
cara saya dalam mengelola resiko persediaan berupa pengidentifikasian resiko, yaitu berupa proses pengadaan, pemrosesan faktur dan pembayaran
memiliki stok pengaman agar dapat mengantisipasi perubahan permintaan yang tak terduga
membuat jadwal /schedule itu penting agar kita tau pengeluaran dan penerimaan produk yang disalurkan
In reply to AHMAD ADE IRWANDA

Re: Pertanyaan Diskusi

by SYIFA LAILA -
Untuk mengelola risiko dalam pengelolaan persediaan, lakukan diversifikasi pemasok, analisis permintaan, simpan stok pengaman, pantau persediaan secara rutin, dan siapkan rencana darurat untuk situasi tak terduga. Ini membantu menjaga kelancaran operasional dan meminimalkan kerugian.
In reply to AHMAD ADE IRWANDA

Re: Pertanyaan Diskusi

by MAULANA RIZKI PADHIL -
Berikut adalah cara mengelola risiko dalam pengelolaan persediaan secara singkat:

1. Analisis Risiko: Identifikasi potensi risiko seperti fluktuasi permintaan atau keterlambatan pemasok.
2. Diversifikasi Pemasok: Gunakan beberapa pemasok untuk mengurangi ketergantungan.
3. Teknologi: Gunakan perangkat lunak manajemen persediaan untuk analisis data real-time.
4. Just-in-Time (JIT): Kurangi persediaan untuk mengurangi biaya dan risiko kerusakan.
5. Penyimpanan yang Baik: Pastikan penyimpanan sesuai untuk mencegah kerusakan.
6. Pelatihan Karyawan: Latih karyawan dalam praktik pengelolaan persediaan.
7. Pencadangan Persediaan: Simpan cadangan untuk barang penting.
8. Monitoring: Evaluasi sistem secara berkala dan sesuaikan strategi.

Dengan langkah-langkah ini, risiko dalam pengelolaan persediaan dapat diminimalkan.
In reply to AHMAD ADE IRWANDA

Re: Pertanyaan Diskusi

by ASTRI NATASYA MANURUNG -
Pengelolaan risiko dalam manajemen persediaan adalah kunci untuk memastikan efisiensi operasional dan mengurangi potensi kerugian. Berikut beberapa langkah untuk mengelola risiko dalam pengelolaan persediaan:
1. Analisis Permintaan
2. Penerapan Sistem Just-in-Time (JIT)
3. Penerapan Teknologi Otomasi dan Manajemen Persediaan
In reply to AHMAD ADE IRWANDA

Re: Pertanyaan Diskusi

by IRFAN ERI PRATAMA -
Mengelola risiko dalam pengelolaan persediaan melibatkan beberapa strategi yang dapat membantu meminimalkan potensi kerugian dan memastikan kelancaran operasional. Pertama, penting untuk melakukan analisis risiko secara menyeluruh untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi ketersediaan persediaan, seperti fluktuasi permintaan, gangguan pasokan, dan perubahan harga. Setelah itu, penerapan metode manajemen persediaan yang efektif, seperti Just-in-Time (JIT) atau Economic Order Quantity (EOQ), dapat membantu menjaga tingkat persediaan yang optimal. Selain itu, diversifikasi pemasok juga menjadi kunci untuk mengurangi ketergantungan pada satu sumber pasokan, sehingga jika terjadi gangguan, perusahaan masih memiliki alternatif lain. Pemantauan secara real-time terhadap level persediaan dan penggunaan teknologi seperti sistem manajemen persediaan berbasis perangkat lunak juga sangat membantu dalam mengantisipasi masalah sebelum menjadi kritis. Terakhir, pelatihan dan pengembangan karyawan dalam manajemen risiko juga sangat penting untuk memastikan tim memiliki keterampilan yang diperlukan untuk mengatasi tantangan yang muncul dalam pengelolaan persediaan.
In reply to AHMAD ADE IRWANDA

Re: Pertanyaan Diskusi

by ANWAR MAULANA SIREGAR -
Cara mengelola risiko dalam pengelolaan persediaan:

1. Diversifikasi Pemasok: Mengurangi ketergantungan pada satu pemasok.


2. Stok Pengaman: Menyimpan stok cadangan untuk antisipasi gangguan.


3. Pemantauan Real-Time: Menggunakan teknologi untuk memantau stok secara langsung.


4. Just-in-Time dengan Cadangan: Menerapkan JIT sambil tetap menjaga stok minimal sebagai cadangan darurat.
In reply to AHMAD ADE IRWANDA

Re: Pertanyaan Diskusi

by M. QOLBY AZIZUL JABBAR -
Untuk mengelola risiko dalam pengelolaan persediaan, penting untuk melakukan analisis permintaan dan pasokan, serta menerapkan teknik seperti Just-In-Time (JIT) dan Safety Stock. Anda juga bisa mempertimbangkan diversifikasi pemasok, menggunakan teknologi untuk pelacakan dan prediksi, serta melakukan audit rutin untuk memastikan akurasi persediaan. Apakah ada aspek khusus dari pengelolaan risiko yang ingin Anda dalami lebih lanjut?
In reply to AHMAD ADE IRWANDA

Re: Pertanyaan Diskusi

by SENIA MEDLYN SIMANJUNTAK -
Mengelola risiko dalam pengelolaan persediaan melibatkan beberapa strategi penting:
1. Perencanaan Persediaan yang Cermat: Menganalisis tren permintaan dan merencanakan kebutuhan persediaan untuk menghindari kekurangan atau kelebihan stok.
2. Penggunaan Safety Stock: Menyimpan cadangan persediaan untuk mengantisipasi fluktuasi permintaan atau keterlambatan pengiriman, sehingga dapat menjaga kontinuitas operasional
3. Penerapan Metode JIT dan EOQ: Menggunakan Just-in-Time untuk meminimalkan biaya penyimpanan dan Economic Order Quantity untuk menentukan jumlah pemesanan optimal, membantu mengurangi risiko kelebihan atau kekurangan stok
4. Analisis ABC: Mengelompokkan barang berdasarkan tingkat kepentingannya untuk fokus pada pengelolaan barang yang paling kritis
5 .Pemantauan dan Pengendalian: Melakukan pengawasan rutin terhadap tingkat persediaan dan kondisi barang untuk mengidentifikasi masalah lebih awal

Dengan pendekatan ini, perusahaan dapat meminimalkan risiko yang terkait dengan manajemen persediaan.
In reply to AHMAD ADE IRWANDA

Re: Pertanyaan Diskusi

by AXL YEKHO SIMANJUNTAK -
Mengelola risiko dalam pengelolaan persediaan dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti:
1.Menggunakan sistem manajemen persediaan yang efisien dan efektif.
2.Melakukan analisis risiko secara berkala.
3.Menggunakan metode pengendalian persediaan seperti metode FIFO (First In, First Out) atau LIFO (Last In, First Out).
4.Membuat rencana cadangan untuk menghadapi situasi darurat atau bencana.
5.Melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala terhadap kondisi persediaan.
In reply to AHMAD ADE IRWANDA

Re: Pertanyaan Diskusi

by ZULISFELLY ZULISFELLY -
Mengelola risiko dalam pengelolaan persediaan sangat penting untuk menjaga kelancaran operasional dan meminimalkan kerugian. Berikut beberapa cara untuk mengelola risiko dalam pengelolaan persediaan:

1. Analisis Permintaan: Gunakan data historis dan tren pasar untuk memprediksi permintaan. Analisis musiman dan perubahan perilaku konsumen dapat membantu mengurangi risiko kekurangan atau kelebihan stok.


2. Pengelolaan Rantai Pasokan: Bangun hubungan yang kuat dengan pemasok dan pertimbangkan diversifikasi pemasok untuk mengurangi risiko gangguan pasokan. Evaluasi keandalan pemasok secara berkala.


3. Penggunaan Teknologi: Implementasikan perangkat lunak manajemen persediaan yang dapat membantu melacak stok secara real-time, mengotomatiskan pesanan ulang, dan memberikan analisis risiko.


4. Kebijakan Keamanan Persediaan: Tetapkan tingkat minimum persediaan untuk produk penting (safety stock) guna mengantisipasi fluktuasi permintaan dan keterlambatan pengiriman.


5. Evaluasi dan Audit Reguler: Lakukan audit persediaan secara berkala untuk mengidentifikasi masalah seperti pemborosan, kerusakan, atau produk yang sudah kadaluarsa. Evaluasi kinerja pengelolaan persediaan untuk perbaikan berkelanjutan.


6. Pelatihan Karyawan: Berikan pelatihan kepada karyawan tentang manajemen persediaan dan risiko terkait. Karyawan yang terampil dapat membantu mengurangi kesalahan dan meningkatkan efisiensi.


7. Diversifikasi Produk: Hindari ketergantungan pada satu produk atau kategori. Diversifikasi dapat membantu mengurangi dampak risiko yang muncul dari perubahan permintaan di pasar tertentu.


8. Perencanaan Kontinjensi: Siapkan rencana darurat untuk menghadapi situasi tak terduga, seperti bencana alam atau perubahan mendadak dalam pasar. Rencana ini harus mencakup strategi pemulihan dan pengelolaan risiko.



Dengan menerapkan langkah-langkah ini, Anda dapat meminimalkan risiko dalam pengelolaan persediaan dan meningkatkan efisiensi operasional bisnis Anda.
In reply to AHMAD ADE IRWANDA

Re: Pertanyaan Diskusi

by EDISON MANURUNG -
Mengelola risiko dalam pengelolaan persediaan memerlukan pendekatan yang sistematis. Berikut adalah beberapa cara untuk mengelola risiko tersebut:

1. Analisis Risiko

Identifikasi: Lakukan analisis untuk mengidentifikasi risiko potensial, seperti fluktuasi permintaan, keterlambatan pasokan, dan perubahan regulasi.

Penilaian: Nilai dampak dan kemungkinan terjadinya risiko tersebut untuk menentukan prioritas.


2. Diversifikasi Pemasok

Strategi: Jangan bergantung pada satu pemasok. Diversifikasi pemasok untuk mengurangi risiko keterlambatan atau gangguan pasokan.


3. Pengendalian Stok

Metode Just-In-Time (JIT): Terapkan JIT untuk mengurangi persediaan berlebih dan meminimalkan risiko kedaluwarsa.

Penggunaan Teknologi: Gunakan perangkat lunak manajemen persediaan untuk memantau stok secara real-time dan mendapatkan peringatan ketika tingkat stok rendah.


4. Peramalan yang Akurat

Analitik Data: Gunakan alat analisis untuk meramalkan permintaan dengan lebih baik, berdasarkan data historis dan tren pasar.

Feedback Pelanggan: Kumpulkan umpan balik dari pelanggan untuk menyesuaikan strategi peramalan.


5. Penyimpanan dan Pengelolaan Kualitas

Kondisi Penyimpanan: Pastikan kondisi penyimpanan yang tepat untuk mencegah kerusakan atau kehilangan kualitas.

Rotasi Persediaan: Terapkan sistem First-In-First-Out (FIFO) untuk mengurangi risiko kadaluarsa.


6. Kebijakan Keamanan Cadangan

Buffer Stock: Simpan stok cadangan untuk mengatasi fluktuasi permintaan mendadak atau gangguan pasokan.

Rencana Darurat: Siapkan rencana darurat untuk menangani krisis, termasuk alternatif sumber bahan baku dan metode distribusi.


7. Pelatihan dan Kesadaran Tim
In reply to AHMAD ADE IRWANDA

Re: Pertanyaan Diskusi

by JOSUA LUBIS -
Mengelola risiko dalam pengelolaan persediaan adalah langkah penting untuk memastikan kelancaran operasi bisnis. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan:

1. Analisis Risiko
Identifikasi Risiko: Kenali berbagai jenis risiko, seperti fluktuasi permintaan, keterlambatan pasokan, dan perubahan tren pasar.
Penilaian Dampak: Tentukan potensi dampak dari setiap risiko terhadap operasi dan keuangan perusahaan.
2. Diversifikasi Pemasok
Memiliki beberapa pemasok untuk barang yang sama dapat mengurangi ketergantungan pada satu sumber. Jika satu pemasok mengalami masalah, yang lain dapat mengisi kekosongan.
3. Safety Stock
Menyimpan persediaan cadangan untuk mengatasi fluktuasi permintaan mendadak atau keterlambatan pengiriman. Penentuan jumlah safety stock yang tepat penting agar tidak mengakibatkan overstock.
4. Perencanaan Permintaan
Gunakan data historis dan analisis tren untuk memprediksi permintaan di masa depan. Perencanaan yang baik membantu dalam pengadaan barang yang tepat waktu.
5. Sistem Manajemen Persediaan yang Canggih
Implementasi perangkat lunak manajemen persediaan yang dapat memantau stok secara real-time, mengelola pesanan, dan memperkirakan kebutuhan di masa depan.
6. Monitoring Kinerja
Pantau metrik kinerja seperti inventory turnover ratio dan tingkat pemenuhan pesanan untuk mengidentifikasi masalah lebih awal.
7. Collaboration with Stakeholders
Bekerja sama dengan pemasok, distributor, dan bahkan pelanggan untuk mendapatkan informasi yang lebih baik mengenai permintaan dan pasokan.
8. Pelatihan Karyawan
Melatih karyawan tentang prosedur manajemen persediaan dan risiko yang terkait dapat membantu mereka lebih proaktif dalam menangani masalah.
9. Skenario dan Rencana Darurat
Siapkan rencana darurat untuk berbagai skenario, seperti gangguan pasokan atau lonjakan permintaan. Rencana ini harus mencakup langkah-langkah spesifik yang harus diambil dalam situasi tertentu.
10. Review dan Evaluasi Berkala
Lakukan evaluasi rutin terhadap kebijakan dan prosedur manajemen persediaan untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dan menyesuaikan strategi sesuai dengan perubahan pasar.
In reply to AHMAD ADE IRWANDA

Re: Pertanyaan Diskusi

by MEISYA MEISYA -
Mengelola risiko dalam pengelolaan persediaan melibatkan analisis permintaan untuk memprediksi kebutuhan, diversifikasi pemasok untuk menghindari ketergantungan, serta pengendalian stok dengan sistem seperti Just-In-Time. Selain itu, evaluasi kinerja secara rutin, penggunaan teknologi untuk otomatisasi, dan pelatihan tim juga penting untuk meminimalkan risiko dan memastikan operasi yang efisien.
In reply to AHMAD ADE IRWANDA

Re: Pertanyaan Diskusi

by HAMZAH HAMZAH -
cara saya mengelola resiko dalam pengelolaan persediaan itu ada beberapa startegi kunci, Pertama, perencanaan yang matang dan peramalan permintaan yang akurat membantu menghindari kekurangan atau kelebihan stok. Selain itu, pemantauan secara berkala terhadap level persediaan dan analisis data historis memungkinkan identifikasi perubahan pola permintaan. Penggunaan teknologi, seperti sistem manajemen persediaan berbasis cloud, dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi dengan menyediakan informasi real-time. Diversifikasi pemasok juga menjadi strategi penting untuk mengurangi ketergantungan dan meminimalkan risiko terkait pengiriman. Terakhir, penerapan asuransi untuk melindungi nilai persediaan dari kerusakan atau kehilangan dapat membantu menjaga stabilitas finansial bisnis.
In reply to AHMAD ADE IRWANDA

Re: Pertanyaan Diskusi

by MUHAMMAD YUDHA PRATAMA -
Menerapkan Sistem Just-in-Time (JIT)
Sistem JIT meminimalkan kebutuhan untuk menyimpan persediaan berlebih dengan memastikan bahwa barang hanya tiba tepat saat diperlukan. Ini mengurangi biaya penyimpanan dan risiko kadaluarsa atau kerusakan. Namun, hal ini harus dipadukan dengan manajemen risiko pasokan yang ketat, karena keterlambatan pasokan bisa berakibat fatal.

Menganalisis Data dan Permintaan
Menggunakan data historis dan alat prediksi untuk menganalisis tren permintaan. Dengan memprediksi permintaan secara akurat, perusahaan dapat menjaga tingkat persediaan yang optimal, mengurangi risiko kekurangan stok atau penumpukan persediaan berlebih.

Diversifikasi Pemasok
Menghindari ketergantungan pada satu pemasok. Dengan memiliki beberapa pemasok, risiko keterlambatan atau gangguan dari satu pemasok dapat diminimalkan. Hal ini juga memungkinkan perusahaan untuk bernegosiasi lebih baik dalam hal harga dan kondisi pengiriman.

Stok Pengaman (Safety Stock)
Menyimpan stok pengaman sebagai cadangan untuk menanggulangi fluktuasi permintaan atau gangguan pasokan. Ini adalah buffer yang penting jika terjadi penundaan tak terduga dari pemasok atau permintaan yang lebih tinggi dari perkiraan.

Manajemen Siklus Hidup Produk
Mengelola persediaan berdasarkan siklus hidup produk. Barang-barang yang berada dalam tahap akhir siklus hidupnya biasanya memerlukan pengurangan persediaan untuk menghindari kelebihan stok. Sebaliknya, barang baru mungkin memerlukan stok yang lebih besar untuk memenuhi permintaan awal yang tinggi.

Menggunakan Teknologi dan Otomatisasi
Sistem manajemen persediaan modern menggunakan teknologi seperti RFID, sensor IoT, atau software ERP untuk memantau stok secara real-time. Ini memungkinkan perusahaan mengambil tindakan cepat terhadap perubahan dalam rantai pasokan atau permintaan.

Evaluasi dan Pengujian Rantai Pasokan
Melakukan audit rutin terhadap pemasok dan rantai pasokan untuk mengidentifikasi potensi risiko lebih awal. Pengujian stres pada rantai pasokan, seperti simulasi krisis, dapat membantu mempersiapkan perusahaan menghadapi gangguan yang mungkin terjadi.
In reply to AHMAD ADE IRWANDA

Re: Pertanyaan Diskusi

by RAHEL AGNECIA HIA -
Pertama, pantau stok secara rutin. Jangan tunggu sampai barang hampir habis baru diurus, mending selalu cek stok biar tahu kapan harus pesan lagi. Dengan cara ini, risiko kehabisan stok atau malah kelebihan stok bisa dikurangi.

Kedua, kerjasama yang baik dengan supplier. Kalau punya hubungan baik sama supplier, bisa jadi backup kalau ada kebutuhan mendadak. Jadi, misalnya stok hampir habis, bisa langsung dapet suplai tanpa nunggu lama.

Ketiga, gunakan teknologi. Ada banyak sistem inventory yang bisa bantu kita lacak barang secara real-time. Ini bikin kita selalu tahu berapa banyak barang yang ada dan kapan waktunya restock, jadi nggak ada ceritanya overstock atau understock.

Terakhir, buat stok cadangan alias safety stock. Ini penting buat antisipasi hal-hal tak terduga kayak permintaan melonjak atau ada kendala di supply chain.
In reply to AHMAD ADE IRWANDA

Re: Pertanyaan Diskusi

by CHITRA ULIARMITA HASIBUAN -
Cara saya mengelola risiko pengelolaan persediaan mencakup beberapa strategi penting untuk memastikan efisiensi dan meminimalkan potensi kerugian, yaitu:

1. Analisis Permintaan yang Tepat
Menggunakan data historis dan tren pasar untuk membuat perkiraan yang akurat terkait kebutuhan persediaan.
2. Safety Stock (Persediaan Pengaman)
Menyimpan persediaan pengaman untuk barang-barang yang penting, guna mengantisipasi perubahan permintaan mendadak atau masalah rantai pasok, tanpa menyebabkan kelebihan stok yang berlebihan.
3. Diversifikasi Pemasok
Memiliki lebih dari satu pemasok untuk item-item penting, sehingga jika terjadi gangguan pada satu pemasok, operasi tetap berjalan dengan lancar.
In reply to AHMAD ADE IRWANDA

Re: Pertanyaan Diskusi

by AHMAD RANDI -
ini adalah beberapa cara mengelola resiko dalam pengelolaan persedian menurut saya :

1. Analisis Permintaan: Lakukan analisis tren permintaan untuk memprediksi fluktuasi dan menghindari kelebihan atau kekurangan persediaan.

2.Diversifikasi Pemasok: Hindari ketergantungan pada satu pemasok dengan menjalin hubungan dengan beberapa pemasok untuk memastikan pasokan yang stabil.

3.Penggunaan Teknologi: Manfaatkan perangkat lunak manajemen persediaan yang dapat memantau level stok secara real-time dan memberikan peringatan jika persediaan rendah.

4.Keamanan Persediaan: Pastikan pengamanan fisik yang baik untuk mencegah kehilangan atau kerusakan, seperti penggunaan sistem alarm dan pengawasan.

5.Review dan Audit Berkala: Lakukan audit persediaan secara rutin untuk mengidentifikasi masalah dan menyesuaikan strategi sesuai kebutuhan.

6.Kebijakan Pengembalian: Implementasikan kebijakan yang jelas untuk pengembalian barang agar dapat mengurangi kerugian dari produk yang tidak terjual.

7.Pelatihan Karyawan: Berikan pelatihan kepada karyawan tentang pengelolaan persediaan dan prosedur yang tepat untuk mengurangi kesalahan manusia.

Dengan pendekatan ini menurut saya dapat mengurangi risiko dan meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan persediaan.
In reply to AHMAD ADE IRWANDA

Re: Pertanyaan Diskusi

by SRI DEWI ARIMBI -
Untuk mengelola risiko dalam pengelolaan persediaan, saya akan memantau tingkat stok secara rutin, menggunakan sistem pemesanan otomatis untuk mencegah kekurangan atau kelebihan stok, serta memperkirakan permintaan dengan akurat agar persediaan tetap seimbang dan biaya dapat diminimalkan