Penggunaan media pembelajaran yang beragam dalam mendukung pembelajaran bahasa dan sastra berbasis karakter di SD/MI memiliki beberapa manfaat utama. Pertama, media pembelajaran yang berbeda dapat membantu meningkatkan daya tarik dan minat siswa terhadap materi yang disampaikan. Ketika siswa lebih tertarik, mereka cenderung lebih aktif dan termotivasi untuk belajar. Misalnya, penggunaan video, gambar, dan alat multimedia interaktif dapat memudahkan pemahaman siswa tentang konsep bahasa dan sastra yang abstrak. Selain itu, media yang bervariasi dapat mengakomodasi berbagai gaya belajar siswa, baik itu visual, auditori, maupun kinestetik.
Kedua, media pembelajaran yang beragam mendukung pengembangan karakter siswa. Misalnya, melalui cerita atau teks sastra yang disampaikan melalui audio atau video, siswa dapat belajar tentang nilai-nilai seperti empati, tanggung jawab, dan kejujuran. Cerita-cerita tersebut dapat menggugah emosi dan pemikiran siswa, yang pada gilirannya dapat membentuk sikap dan perilaku positif.
Agar media pembelajaran tersebut dapat diintegrasikan secara efektif, guru perlu mempertimbangkan beberapa langkah. Pertama, media yang dipilih harus relevan dengan tujuan pembelajaran dan sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. Kedua, guru perlu merancang pembelajaran yang interaktif, di mana siswa tidak hanya menjadi penerima pasif, tetapi juga terlibat dalam proses pembelajaran melalui diskusi, tanya jawab, atau aktivitas berbasis proyek yang memanfaatkan media tersebut. Misalnya, setelah menonton sebuah video cerita, siswa bisa diajak berdiskusi tentang nilai moral yang terkandung dalam cerita tersebut.
Selain itu, integrasi media juga dapat dilakukan secara bertahap, mulai dari yang paling sederhana seperti penggunaan gambar dan cerita cetak, hingga media yang lebih kompleks seperti video atau alat pembelajaran berbasis digital. Penggunaan yang terencana dan terstruktur akan membantu siswa mendapatkan manfaat maksimal dari berbagai media pembelajaran, sehingga tidak hanya memahami materi bahasa dan sastra, tetapi juga menginternalisasi nilai-nilai karakter yang ingin dibentuk.