Om Swastyastu, Shalom, assalamu'alaikum..
Baik disini saya akan memberikan pendapat saya tentang pertanyaan di atas :
Istilah "ganti menteri, ganti kurikulum" mencerminkan seringnya perubahan kurikulum dalam sistem pendidikan, tergantung pada kebijakan menteri pendidikan yang baru.
1. Rasaan saat kurikulum berubah :
Ketika saya menjadi siswa dan kurikulum berubah di pertengahan jenjang sekolah, saya merasa kebingungan dan tidak nyaman. Perubahan tersebut dapat mengganggu proses belajar saya dan teman2 yang lain, terutama jika siswa harus menyesuaikan dengan metode pengajaran atau materi yang berbeda. Adaptasi bisa menjadi tantangan, dan siswa mungkin merasa kehilangan kesinambungan dalam pembelajaran.
2. Bagus atau tidaknya pergantian kurikulum :
Menurut saya Pergantian kurikulum bisa baik jika dilakukan dengan pertimbangan yang matang dan berdasarkan kebutuhan siswa serta perkembangan zaman. Namun, jika perubahan terlalu sering dan tidak konsisten, hal ini bisa mengganggu pembelajaran dan membuat siswa merasa tidak stabil dalam proses pendidikan mereka. Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan antara inovasi dan kontinuitas.
3. Perbaikan untuk sinkronisasi berikutnya :
Jika kurikulum berubah lagi, perlu adanya proses yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk guru, siswa, dan orang tua, dalam merancang kurikulum baru. Hal ini penting agar perubahan tersebut relevan dan sesuai dengan kebutuhan nyata di lapangan. Selain itu, sosialisasi dan pelatihan bagi guru mengenai kurikulum baru sangat penting agar mereka bisa menyampaikannya dengan efektif kepada siswa. Akhirnya, mempertahankan elemen-elemen yang sudah terbukti efektif dari kurikulum sebelumnya juga penting untuk menjaga kesinambungan dalam pembelajaran.
Sekian pendapat saya semoga bisa bermaanfaat untuk teman2 sekalian🙏
Om Shanti Shanti Shanti om saheyy..