Menurut saya tidak semua cerpen harus memiliki semua unsur intrinsik dan ekstrinsik secara lengkap.setiap cerpen bisa menonjolkan unsur tertentu dan mengurangi unsur lainnya sesuai kebutuhan cerita.
1)Unsur intrinsik seperti tema,tokoh,alur,dan latar biasanya ada dalam cerpen, tetapi bisa disajikan dengan cara yang berbeda-beda.misalnya ada cerpen yang lebih fokus pada tokoh,sedangkan alur bisa sederhana atau bahkan kabur.misalnya,dalam cerita absurd atau surealis,alur mungkin dibuat kabur,tetapi tema dan tokoh masih jelas.contohnya cerpen "Metamorphosis"karya Franz Kafka lebih menonjolkan tema ketersaingan dan absurditas kehidupan daripada penjelasan alur yang rinci.
2)Unsur ekstrinsik seperti latar belakang penulis atau kondisi sosial bisa memengaruhi cerita,tetapi tidak harus ditonjolkan.ada cerpen yang lebih fokus pada cerita internal tanpa terikat konteks sosial atau nilai tertentu.sebagian cerpen bisa fokus pada unsur ekstrinsik terutama dengan tujuan kritik sosial atau pesan moral yang kuat.contohnya cerpen "Bumi Manusia"karya Pramodeya Ananta Toer,dimana latar belakang sejarah penjajahan Belanda di Indonesia menjadi unsur ekstrinsik yang sangat dominan.