Tidak semua cerpen (cerita pendek) harus memiliki seluruh unsur intrinsik maupun ekstrinsik secara lengkap. Unsur-unsur ini biasanya bervariasi tergantung pada tujuan dan gaya penulisan penulis, serta tema yang ingin disampaikan dalam cerpen tersebut.
Contoh, dalam cerpen “Robohnya Surau Kami” karya A.A. Navis, ada tema yang kuat tentang nilai-nilai agama yang mulai memudar dalam masyarakat. Unsur alur, tokoh, dan latar sangat dominan, sementara amanatnya jelas, yaitu tentang introspeksi diri dalam beragama.