Menurut saya setiap cerpen tidak selalu memiliki seluruh unsur intrinsik atau ekstrinsik, meskipun kehadiran unsur-unsur ini dapat memperkaya cerita.
Unsur Intrinsik mencakup tema, tokoh, alur, latar, sudut pandang, dan gaya bahasa. Misalnya, dalam cerpen "Hujan Bulan Juni" karya Sapardi Djoko Damono, tema cinta yang tidak terbalas diungkapkan melalui alur yang sederhana namun mendalam, dengan tokoh yang kuat dan latar yang mendukung suasana.
Namun, ada cerpen yang mungkin hanya menonjolkan satu atau dua unsur. Contohnya, cerpen minimalis bisa fokus pada suasana dan gaya bahasa, sementara alur dan tokoh mungkin tidak begitu berkembang.
Unsur Ekstrinsik seperti latar belakang pengarang, konteks sosial, atau budaya juga berperan, tetapi tidak semua cerpen mengharuskan adanya unsur-unsur ini. Misalnya, sebuah cerpen yang ditulis tanpa mempertimbangkan konteks sosial mungkin tetap berhasil menarik perhatian pembaca karena kekuatan narasi dan karakter.
Jadi, meskipun unsur-unsur ini penting untuk analisis dan pemahaman, keberadaan seluruh unsur tidak mutlak diperlukan untuk menghasilkan cerpen yang efektif. Yang lebih penting adalah bagaimana penulis mengolah unsur-unsur tersebut untuk menciptakan pengalaman membaca yang berkesan