Karakteristik bahan pangan sangat mempengaruhi proses pengolahan pangan. Setiap jenis bahan pangan memiliki sifat fisik, kimia, dan biologis yang unik, seperti tekstur, kandungan air, pH, dan komposisi nutrisi. Faktor-faktor ini harus diperhatikan agar proses pengolahan dapat dilakukan secara efektif dan menghasilkan produk berkualitas tinggi.
-
Kandungan Air
Bahan pangan dengan kandungan air tinggi (seperti buah dan sayuran) memerlukan penanganan khusus untuk mencegah pembusukan dan mikroorganisme.-
Proses seperti pengeringan, pendinginan, atau pengalengan dapat membantu memperpanjang masa simpan.
-
pH dan Keasaman
Bahan pangan dengan tingkat keasaman tinggi (misalnya tomat atau jeruk) lebih tahan terhadap mikroorganisme, sehingga pengolahannya dapat menggunakan teknik yang lebih sederhana seperti pasteurisasi. Sementara itu, bahan pangan dengan pH rendah memerlukan penanganan lebih hati-hati, seperti sterilisasi untuk mencegah kontaminasi. -
-
Kandungan Lemak dan Protein
Bahan pangan yang kaya akan lemak dan protein (daging atau susu) rentan terhadap oksidasi dan pembusukan. Oleh karena itu, metode seperti pembekuan, penggaraman, dan pengasapan digunakan untuk menjaga kualitas produk. -
Tekstur dan Struktur Fisik
Bahan dengan tekstur yang keras seperti kacang atau biji-bijian memerlukan teknik pengolahan seperti penggilingan atau pemasakan yang lebih lama. Sementara bahan yang lunak membutuhkan pengolahan yang lebih singkat agar tidak hancur. -
Proses Penanganan yang Tepat:
- Pendinginan dan Pembekuan untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme.
- Pengeringan untuk mengurangi kadar air dan memperpanjang umur simpan.
- Pasteurisasi dan Sterilisasi untuk membunuh mikroorganisme patogen.
- Fermentasi untuk meningkatkan rasa dan nilai gizi, serta mengawetkan bahan pangan.
Penanganan yang tepat bergantung pada karakteristik spesifik dari bahan pangan tersebut dan tujuan dari pengolahannya.
-
-