Topic outline

  • MATA KULIAH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN

    Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

    Selamat datang di mata kuliah Teknologi Pengolahan Pangan. Mata kuliah Teknologi Pengolahan Pangan mempelajari prinsip-prinsip dasar dan teknik-teknik yang digunakan dalam pengolahan bahan pangan untuk menjaga kualitas, keamanan, dan nilai gizi produk akhir. Mahasiswa akan mempelajari berbagai metode pengolahan seperti pengawetan, pengeringan, fermentasi, ekstrusi, dan penggunaan teknologi modern seperti iradiasi dan pemrosesan termal. Mata kuliah ini juga mencakup studi tentang perubahan fisik, kimia, dan mikrobiologis yang terjadi selama pengolahan pangan serta dampaknya terhadap kualitas produk. Selain itu, mahasiswa akan dibekali dengan pengetahuan tentang standar dan regulasi yang berkaitan dengan keamanan pangan dan pelabelan produk. Melalui mata kuliah ini, diharapkan mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan untuk merancang proses pengolahan pangan yang efisien, inovatif, dan berkelanjutan, sesuai dengan kebutuhan industri pangan.

  • Pertemuan 1. Konsep Dasar Pangan

    Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

    Selamat bergabung teman-teman mahasiswa di mata kuliah teknologi pengolahan pangan, hari ini kita akan memulai pembelajaran pertama kita mengenai pemahaman konsep dasar pangan. Memahami konsep-konsep dasar ini penting untuk profesional di bidang teknologi pangan, karena mereka harus dapat mengaplikasikan pengetahuan ini untuk memastikan bahwa pangan yang diproduksi, diproses, dan dikonsumsi memenuhi standar kesehatan, kualitas, dan keberlanjutan. 

    Pangan merupakan segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah dan diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia. Termasuk di dalamnya adalah tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam penyiapan, pengolahan, dan pembuatan makanan atau minuman. Berdasarkan cara perolehannya, pangan dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu pangan segar, pangan olahan, dan pangan olahan tertentu.

    Konsep dasar pangan sangat penting untuk dipelajari dalam memahami proses teknologi pengolahan pangan. Pengetahuan tentang konsep dasar pangan akan mampu memberikan pemahaman lebih lanjut terkait dengan penanganan, proses pengolahan, pengemasan dan penyimpanan bahan pangan.

    Capaian pembelajaran pada materi konsep dasar pangan kali ini yaitu mahasiswa mampu menganalisis produk pangan segar, produk pangan olahan dan produk pangan olahan tertentu.

  • Pertemuan 2. Nutrisi Kandungan Bahan Pangan

    Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

    Halo mahasiswa mata kuliah teknologi pengolahan pangan, selamat datang di pembelajaran kali ini. Semoga kalian selalu dalam keadaan yang lebih baik dan lebih bersemangat untuk belajar mengenai teknologi pengolahan pangan. Kali ini kita akan mempelajari mengenai topik kedua yaitu “Nutrisi Kandungan Bahan Pangan”. Pembelajaran mengenai topik ini sangat penting dalam berbagai aspek yang berkaitan dengan kesehatan, kualitas, dan efisiensi produksi pangan.

    Nutrisi yang terkandung pada bahan pangan merupakan sejumlah kandungan zat yang dapat berasal dari berbagai bahan pangan atau makanan yang berfungsi serta penting untuk menjaga, memelihara serta membangun berbagai sel dan jaringan tubuh. Nutrisi umum yang terkandung dalam bahan pangan terdiri dari kadar air, kadar protein, kadar lipida, kadar abu, kadar karbohidrat, kadar vitamin dan mineral, serta kadar flavor dan pigmen.

    Nutrisi merupakan sejumlah kandungan gizi atau zat yang umumnya diperoleh dari berbagai jenis bahan pangan. Seluruh nutrisi tersebut memiliki peran penting dalam menjaga, membangun, serta memelihara sel dan jaringan tubuh manusia. Sehingga dengan mencukupi kebutuhan nutrisi secara seimbang merupakan langkah utama untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit dengan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi.

    Capaian pembelajaran pada materi kali ini yaitu mahasiswa mampu mengidentifikasi kandungan kadar air, kadar protein, kadar lipida, kadar abu, kadar karbohidrat, kadar vitamin dan mineral, serta kadar senyawa flavor dan pigmen pada bahan pangan.

  • Pertemuan 3. Karakteristik Bahan Pangan

    Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

    Halo teman-teman mahasiswa mata kuliah teknologi pengolahan pangan. Kita berjumpa lagi tentunya dalam suasana hati yang lebih bersemangat, karena saat ini kita akan belajar mengenai karakteristik bahan pangan. Perlu kita ketahui bahwa karakteristik bahan pangan mencakup pemahaman mendalam tentang sifat-sifat fisik, kimia, dan biologis bahan pangan yang memengaruhi proses pengolahan, kualitas, dan keamanan pangan.

    Bahan pangan adalah segala bentuk bahan makanan yang dapat dikonsumsi serta dimanfaatkan untuk menjadi sebuah produk yang mempunyai nilai jual dan dapat dimakan langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, setiap bahan pangan pasti memiliki karakteristik dan ciri yang berbeda-beda, maka perlu untuk diketahui setiap perbedaan karakteristik itu untuk mempermudah penanganan dan pengolahan bahan pangan tersebut.

    Bahan pangan memiliki karakteristik yang sangat beraneka ragam seperti mudah rusak, tebal dan bervolume. Sehingga diperlukan proses penanganan atau pengolahan untuk menghindari kerusakan yang drastis. Oleh karena itu, untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam proses penanganan atau pengolahan bahan pangan maka perlu diketahui karakteristik yang ada pada bahan pangan tersebut.

    Capaian pembelajaran yang diharapkan dari materi kali ini yakni mahasiswa mampu mengidentifikasi karakteristik kelompok bahan pangan nabati dan kelompok bahan pangan hewani.

  • Pertemuan 4. Faktor-Faktor Penyebab Kerusakan Bahan Pangan

    Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

    Halo teman-teman mahasiswa semua, selamat datang pada pembelajaran kali ini. hari ini kita akan membahas mengenai materi keempat yakni tentang faktor-faktor penyebab kerusakan bahan pangan. Pentingnya mempelajari faktor-faktor penyebab kerusakan pada bahan pangan bertujuan untuk dapat meminimalisir atau mencegah bahan pangan agar tetap berkualitas dan tidak mudah rusak sehingga dapat memperpanjang umur simpannya.

    Bahan pangan yang telah mengalami perubahan tidak normal dan perubahan dari kondisi biasanya berarti bahan pangan tersebut telah mengalami kerusakan dan akan terus mengalami penurunan kualitas serta kesegarannya. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya kerusakan bahan pangan diantaranya: aktivitas mikroba, enzim, serangga dan parasit, suhu, kadar air, oksigen, cahaya serta waktu penyimpanan.

    Kerusakan pada bahan pangan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat terjadi pada saat panen dan pasca panen. Sehingga untuk dapat mengurangi dan mencegah proses kerusakan bahan pangan kita perlu memahami karakteristik bahan pangan tersebut dan faktor-faktor apa saja yang dapat mempercepat kerusakan bahan pangan. 

    Capaian pembelajaran yang diharapkan pada materi ini mahasiswa mampu untuk mengidentifikasi pengaruh faktor-faktor penyebab kerusakan pada bahan pangan seperti aktivitas mikroba, enzim, serangga dan parasit, suhu, kadar air, oksigen, cahaya serta waktu penyimpanan.

  • Pertemuan 5. Pencegahan dan Teknik Terapan Proses-Proses Pengolahan dalam Industri Pangan (1)

    Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

    Selamat bergabung kembali teman-teman mahasiswa di mata kuliah teknologi pengolahan pangan, hari ini kita akan memulai pembelajaran kelima kita mengenai pencegahan dan teknis terapan proses-proses pengolahan dalam industri pangan. Pemahaman mengenai materi ini sangat penting untuk profesional di bidang teknologi pangan, dikarenakan karakteristik bahan pangan yang memiliki sifat mudah rusak, sehingga diperlukan proses pencegahan dan perlakuan proses pengolahan terhadap bahan pangan untuk memperpanjang umur simpannya. 

    Proses penanganan dan pengolahan dalam industri pangan memiliki karakteristik dan tujuan pemanfaatan yang berbeda, sehingga membutuhkan pemahaman lebih lanjut agar dapat menghasilkan produk pangan yang bermutu dan bernilai jual tinggi. Pengetahuan tentang pencegahan dan teknis terapan proses-proses pengolahan dalam industri pangan akan mampu memberikan pemahaman lebih lanjut terkait dengan penanganan dan peningkatan kualitas dari bahan pangan.

    Capaian pembelajaran pada materi kali ini yaitu mahasiswa mampu menerapkan pencegahan dan teknik terapan proses-proses pengolahan dalam industri pangan khususnya pada proses pengawetan suhu rendah. pengawetan kimia, pengeringan dan pengasapan pada bahan pangan.

  • Pertemuan 6. Pencegahan dan Teknik Terapan Proses-Proses Pengolahan dalam Industri Pangan (2)

    Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

    Halo mahasiswa mata kuliah teknologi pengolahan pangan, selamat datang di pembelajaran kali ini. Semoga kalian selalu dalam keadaan yang lebih baik dan lebih bersemangat untuk belajar mengenai teknologi pengolahan pangan. Kali ini kita akan mempelajari materi keenam yang masih akan membahas mengenai pencegahan dan teknik terapan proses-proses pengolahan dalam industri pangan dan akan lebih berfokus pada proses pasteurisasi, blanching, fermentasi, kristalisasi, dan iradiasi pada bahan pangan. Pembelajaran mengenai topik ini sangat penting dalam berbagai aspek yang berkaitan dengan kualitas, rasa, kesehatan dan efisiensi pada produksi pangan.

    Bahan pangan yang dihasilkan dari proses budidaya pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan umumnya diusahakan manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Bahan pangan sangat beragam jenis dan sifatnya, beberapa jenis bahan pangan tersedia sepanjang waktu, sedang beberapa hanya tersedia pada waktu-waktu tertentu (musiman). Demikian juga sifat bahan pangan, ada yang sangat mudah rusak ada pula yang awet. Kondisi alam sangat berpengaruh terhadap ketersediaan bahan pangan. Ketersediaan bahan pangan yang sangat terbatas akan sangat mempengaruhi harga bahkan dalam waktu tertentu akan mengakibatkan bencana kelaparan. Permasalahan lain yang muncul dari melimpahnya bahan pangan adalah terjadinya kerusakan dari bahan pangan yang berasal dari tumbuhan dan hewan. 

    Ada banyak metode dan cara untuk mencegah terjadinya kerusakan bahan pangan tersebut, salah satunya dengan proses termal yaitu pemberian suhu tinggi, baik dalam mengawetkan maupun dalam pengolahan pangan. Merebus, menggoreng, memanggang, dan kegiatan pemanasan lain adalah cara-cara pengolahan yang menggunakan suhu tinggi. Proses-proses tersebut membuat makanan memiliki masa simpan yang lebih lama. Mencegah atau memperlambat laju proses dekomposisi (autolisis) bahan pangan dapat dilakukan dengan cara destruksi atau inaktivasi enzim pangan, misalnya dengan proses blansing dan atau dengan memperlambat reaksi kimia seperti proses kristalisasi, dan iradiasi pada bahan pangan.

    Capaian pembelajaran pada materi kali ini yaitu mahasiswa mampu menerapkan pencegahan dan teknik terapan proses-proses pengolahan dalam industri pangan khususnya pada proses pasteurisasi, blansing, fermentasi, kristalisasi, dan iradiasi pada bahan pangan.

  • Pertemuan 7. Ilmu Sensoris dan Aplikasinya

    Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

    Hai teman-teman, yuk kita belajar lagi tentang teknologi pengolahan pangan. Pada mata kuliah ini kita juga akan mempelajari tentang ilmu sensoris loh. Teman-teman tentu sudah tidak asing kan dengan istilah sensoris. Pada bidang pangan, ilmu sensoris merupakan kunci dalam memahami bagaimana konsumen berinteraksi dengan produk secara sensorik baik secara rasa, aroma, tekstur, maupun visualnya. Dengan pemahaman yang mendalam tentang preferensi sensoris, suatu perusahaan dapat meningkatkan kepuasan konsumen, mengoptimalkan kualitas produk, dan tentunya bisa lebih kompetitif lagi.

    Ilmu sensoris merupakan pemahaman mengenai evaluasi sensoris atau organoleptik yang digunakan untuk membangkitkan, mengukur, menganalisis dan menafsirkan tanggapan terhadap suatu produk yang dirasakan oleh indera manusia. Oleh karena itu, dalam menganalisis ilmu sensoris akan dipelajari tentang indra sensoris manusia dalam mendeteksi atribut sensoris, metode analisis sensoris, panelis dalam uji sensoris, laboratorium sensoris dan aplikasi ilmu sensoris dalam pengembangan produk pangan

    Ilmu sensoris atau organoleptik merupakan ilmu pengetahuan yang menggunakan indra manusia untuk mengukur sifat-sifat sensoris, seperti rasa, tekstur, kenampakan, aroma, dan flavor produk pangan. Hal ini karena penerimaan suatu produk pangan ditentukan oleh penerimaan dan penilaian konsumen. Oleh karena itu, untuk mengetahui tingkat penerimaan dan penilaian suatu produk olahan pangan, penting untuk memahami tentang ilmu sensoris dan penerapannya dalam teknologi pengolahan pangan.

    Capaian pembelajaran yang diharapkan setelah teman-teman mahasiswa mempelajari materi ini yaitu mampu menganalisis indra sensoris manusia dalam mendeteksi atribut sensoris, mampu menerapkan metode analisis sensoris, mampu menganalisis panelis dalam uji sensoris, mampu menganalisis laboratorium sensoris dan mampu menerapkan aplikasi ilmu sensoris dalam pengembangan produk pangan.

  • Pertemuan 8. Ujian Tengah Semester

    Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

    Kepada seluruh mahasiswa Mata Kuliah Teknologi Pengolahan Pangan,

    Selamat datang dalam Ujian Tengah Semester (UTS) Mata Kuliah Teknologi Pengolahan Pangan! Ujian ini merupakan salah satu tahap penting dalam penilaian kemajuan Anda dalam mata kuliah ini. Melalui ujian ini, kami akan mengevaluasi pemahaman Anda tentang materi-materi dari beberapa pertemuan yang telah kita pelajari bersama.

    Ujian ini terdiri dari beberapa jenis pertanyaan, Kami mengharapkan usaha keras Anda dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dan menunjukkan kemampuan terbaik Anda dalam menganalisis materi kuliah teknologi pengolahan pangan.

    Silahkan mengikuti petunjuk dengan cermat dan menjawab setiap pertanyaan dengan teliti. Jangan ragu untuk bertanya jika Anda memiliki pertanyaan atau memerlukan klarifikasi tentang materi ujian ini. Kami yakin Anda telah mempersiapkan diri dengan baik dalam menghadapi ujian ini.

    Semangat dan sukses untuk Ujian Tengah Semester ini! Kami berharap Anda dapat menunjukkan kemampuan dan pengetahuan Anda dengan baik. Terima kasih atas partisipasi Anda dalam mengikuti mata kuliah ini, dan selamat mengerjakan Ujian Tengah Semester!

  • Pertemuan 9. Bahan Tambahan Pangan

    Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

    Halo semuanya! Sebelum kita mulai, mari kita lihat kembali perkembangan industri pangan dalam beberapa dekade terakhir. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan makanan yang praktis, terjangkau, dan tahan lama, kita juga melihat semakin banyak produk di pasaran yang mengandung berbagai bahan tambahan pangan, atau yang sering kita sebut sebagai BTP.

    Sekarang, cobalah bayangkan makanan-makanan yang biasa kalian konsumsi. Misalnya, makanan ringan, minuman dalam kemasan, atau bahkan roti yang kita beli dari toko. Apakah kalian pernah memperhatikan bahwa banyak dari produk-produk ini memiliki daftar bahan yang panjang, yang sering kali termasuk nama-nama yang sulit dipahami? Di sinilah bahan tambahan pangan berperan.

    Bahan tambahan pangan ini memainkan peran penting dalam menjaga mutu produk pangan yang kita konsumsi, mulai dari meningkatkan rasa, warna, hingga memperpanjang masa simpannya. Namun, muncul juga pertanyaan: apakah bahan tambahan pangan ini aman? Bagaimana regulasi dan pengawasannya? Dan bagaimana pengaruhnya terhadap kesehatan?

    Pada sesi hari ini, kita akan membahas semua itu. Kita akan memahami apa itu bahan tambahan pangan, mengapa digunakan dalam industri pangan, jenis-jenisnya, serta regulasi yang mengatur penggunaannya. Melalui pemahaman ini, kita bisa lebih kritis dalam memilih produk pangan yang kita konsumsi, sekaligus memahami dampaknya pada industri dan masyarakat.

    Capaian pembelajaran yang diharapkan setelah teman-teman mahasiswa mempelajari materi bahan tambahan pangan ini yaitu mampu menganalisis pengertian bahan tambahan pangan, menganalisis jenis bahan tambahan pangan dan penggunaannya serta menganalisis kajian keamanan bahan tambahan pangan. 

  • Pertemuan 10. Teknologi Pengemasan dan Penyimpanan Bahan Pangan (1)

    Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

    Selamat datang kembali di kuliah Teknologi Pengolahan Pangan. Saat ini, kita akan membahas salah satu aspek penting dalam industri pangan, yaitu teknologi pengemasan bahan pangan. Coba bayangkan produk-produk yang sering kita temui di supermarket, seperti susu, makanan ringan, atau buah-buahan yang dikemas rapi. Pernahkah terpikir, bagaimana produk tersebut tetap terjaga kualitasnya hingga tiba di tangan konsumen?

    Pengemasan bahan pangan lebih dari sekadar pelindung fisik. Namun juga berperan dalam memperpanjang masa simpan, menjaga keamanan pangan, melindungi produk dari kontaminasi, dan memudahkan distribusi. Selain itu, pengemasan juga menjadi media informasi bagi konsumen, seperti kandungan gizi, instruksi penggunaan, dan tanggal kedaluwarsa.

    Seiring dengan perkembangan teknologi, inovasi dalam pengemasan terus berlanjut. Misalnya, kemasan aktif yang bisa membantu memperpanjang kesegaran produk, atau kemasan ramah lingkungan yang mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

    Capaian pembelajaran yang diharapkan setelah teman-teman mahasiswa mempelajari materi ini yaitu mampu menganalisis teknologi pengemasan pada bahan pangan.

     

  • Pertemuan 11. Teknologi Pengemasan dan Penyimpanan Bahan Pangan (2)

    Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

    Hari ini berjumpa kembali dalam kuliah Teknologi Pengolahan Pangan. Baiklah, sebelum kita masuk lebih dalam pada materi teknologi penyimpanan bahan pangan, saya ingin mengajak kita semua untuk memahami betapa pentingnya aspek ini dalam industri pangan. Penyimpanan bahan pangan merupakan salah satu tahapan kunci setelah produksi yang sangat menentukan kualitas akhir produk sampai ke tangan konsumen. Bahan pangan yang diproduksi dengan standar tinggi bisa mengalami penurunan kualitas atau bahkan menjadi tidak layak konsumsi jika proses penyimpanannya tidak dilakukan dengan benar.

    Bayangkan, setelah proses produksi selesai, bahan pangan tidak langsung didistribusikan ke konsumen. Ada jeda waktu mulai dari penyimpanan di gudang produsen, pengangkutan, penyimpanan di distributor, hingga akhirnya tiba di pasar atau supermarket. Setiap fase ini menghadirkan tantangan tersendiri yang dapat memengaruhi kualitas produk. Oleh karena itu, penanganan dan penyimpanan yang baik sangat diperlukan.

    Secara umum, ada beberapa faktor utama yang mempengaruhi penyimpanan bahan pangan. Pertama, suhu. Suhu penyimpanan yang tidak sesuai bisa mempercepat reaksi kimia dan biokimia pada bahan pangan, yang akhirnya mempercepat kerusakan. Misalnya, produk seperti daging, susu, buah, dan sayuran segar membutuhkan suhu rendah untuk memperlambat aktivitas enzim dan mikroorganisme yang dapat menyebabkan pembusukan. Ini mengapa produk segar umumnya disimpan di lemari pendingin atau freezer.

    Faktor kedua adalah kelembapan. Banyak bahan pangan kering seperti tepung, biji-bijian, dan kacang-kacangan sangat sensitif terhadap kelembapan. Jika disimpan di tempat yang lembap, produk ini dapat menyerap air dari lingkungan, menyebabkan pertumbuhan jamur, dan akhirnya rusak. Karena itu, untuk bahan pangan kering, kondisi tempat penyimpanan harus kering dan memiliki ventilasi yang baik untuk mencegah kelembapan berlebih.

    Ketiga, cahaya juga menjadi faktor penting, terutama untuk produk yang mengandung lemak atau minyak. Produk seperti minyak zaitun, kacang-kacangan, atau produk-produk lain yang kaya akan lemak dapat mengalami proses oksidasi jika terpapar cahaya dalam waktu lama. Oksidasi ini menyebabkan produk menjadi tengik dan merusak rasa serta kualitas nutrisinya. Oleh karena itu, bahan pangan ini harus disimpan pada tempat yang gelap atau menggunakan kemasan yang tidak tembus cahaya.

    Selain itu, udara dan oksigen di lingkungan juga berpengaruh besar, terutama pada bahan yang mudah teroksidasi atau mengalami perubahan kimia saat terpapar udara. Itulah sebabnya beberapa produk dikemas secara kedap udara untuk mencegah interaksi dengan oksigen.

    Tidak hanya faktor lingkungan seperti suhu, kelembapan, dan cahaya, penyimpanan bahan pangan juga harus memperhatikan faktor biologis. Misalnya, adanya kontaminasi mikroorganisme seperti bakteri, jamur, atau ragi yang dapat mempercepat pembusukan atau menyebabkan timbulnya toksin berbahaya. Kontaminasi biologis ini sering kali terjadi karena penanganan yang tidak higienis atau penyimpanan yang tidak memadai, sehingga bahan pangan terpapar mikroorganisme patogen.

    Dengan memahami semua faktor ini, kita bisa menyadari bahwa penyimpanan yang tepat bukan hanya soal menempatkan produk di tempat yang aman, tapi juga tentang bagaimana menciptakan kondisi optimal agar bahan pangan tetap awet dan aman dikonsumsi. Penyimpanan yang tidak tepat bisa berdampak buruk, seperti pemborosan bahan pangan, kerugian ekonomi, hingga risiko kesehatan bagi konsumen.

    Mari kita juga ingat bahwa dalam skala industri, kesalahan dalam penyimpanan bisa menimbulkan kerugian besar. Bayangkan jika satu gudang penyimpanan besar tidak memenuhi standar suhu atau kelembapan yang tepat, ribuan produk bisa rusak hanya dalam hitungan hari. Ini tidak hanya merugikan produsen secara finansial, tapi juga menurunkan kepercayaan konsumen terhadap produk tersebut.

    Jadi, penting sekali bagi kita semua, terutama yang terlibat dalam industri pangan, untuk memahami dan menerapkan teknik penyimpanan yang baik dan sesuai standar. Ini bukan hanya tentang menjaga kualitas produk, tapi juga tentang menjamin keamanan pangan dan meminimalkan risiko kerugian dalam rantai distribusi.

    Dengan demikian, kita bisa melihat bahwa penyimpanan bahan pangan merupakan salah satu pilar penting dalam memastikan bahwa pangan yang sampai ke tangan konsumen tetap dalam kondisi prima, aman, dan bernilai gizi tinggi. Capaian pembelajaran yang diharapkan setelah teman-teman mahasiswa mempelajari materi ini yaitu mampu menganalisis teknologi penyimpanan pada bahan pangan.

     

  • Pertemuan 12. Sistem Jaminan Mutu Industri Pangan (1)

    Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

    Selamat bergabung kembali teman-teman mahasiswa di mata kuliah teknologi pengolahan pangan, hari ini kita akan memulai pertemuan kedua belas kita yang akan membahas materi tentang “Sistem Jaminan Mutu Industri Pangan”. Memahami sistem jaminan mutu pada industri pangan sangat penting untuk mahasiswa dan para profesional di bidang teknologi pangan. Mutu dalam aplikasinya bukan hanya karakteristik produk, tetapi merupakan suatu sistem yang bersifat mengikat seluruh tingkatan manajemen dalam perusahaan dalam setiap kegiatannya dan berorientasi pada penciptaan produk dengan kualitas tinggi sebagai upaya penerapan sistem jaminan mutu yang merujuk pada perencanaan, rekayasa mutu, serta pengendalian mutu pangan. Industri pangan dalam penjaminan mutu produknya selalu mengikuti perkembangan sistem standar jaminan mutu terbaru, mengingat semakin kompleksnya tuntutan pasar, kompetisi perdagangan produk pangan baik nasional maupun internasional dan permasalahan yang berkembang dalam aplikasi industri pangan. 

    Capaian pembelajaran pada materi kali ini yaitu mahasiswa mampu menganalisis sistem jaminan mutu pada industri pangan.

  • Pertemuan 13. Sistem Jaminan Mutu Industri Pangan (2)

    Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

    Halo mahasiswa mata kuliah teknologi pengolahan pangan, selamat datang di pembelajaran kali ini. Semoga kalian selalu dalam keadaan yang lebih baik dan lebih bersemangat untuk belajar mengenai teknologi pengolahan pangan. Kali ini kita akan mempelajari mengenai topik ketiga belas yaitu “Sistem Jaminan Mutu Industri Pangan 2”. Materi ini merupakan materi lanjutan dari pembelajaran kedua belas mengenai pemahaman Sistem Jaminan Mutu Industri Pangan 1. Pembelajaran mengenai topik ini sangat penting dalam berbagai aspek yang berkaitan dengan sistem jaminan mutu dan keamanan pangan untuk menghasilkan produk hasil pertanian yang aman dan berkualitas.

    Hal yang menjadi perhatian bagi industri pangan adalah bagaimana menghasilkan produk pangan yang memenuhi kriteria keamanan dan mutu pangan. Selain harga, dalam memilih dan membeli suatu produk konsumen juga mempertimbangkan keunggulan mutunya. Mutu pangan tidak dapat terlepas dari keamanan pangan, sehingga dalam hal ini dapat dikaitkan mengenai sistem mutu dan keamanan pangan.

    Mutu menjadikan suatu produk memenuhi standar agar dapat memenuhi harapan konsumen. Industri mendefinisikan mutu produknya berdasarkan kemurnian, tektur, rasa, warna, ukuran bentuk, tingkat kematangan, kandungan gizi, fungsionalitas dan sebagainya. Keamanan pangan merupakan kondisi dan upaya untuk meminimalkan pangan dari mengandung sesuatu yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan baik oleh adanya cemaran biologis, kimia maupun benda fisik, atau sesuatu yang bertentangan dengan agama, keyakinan dan budaya masyarakat. Mutu dan keamanan pangan berkaitan sangat erat karena keamanan pangan adalah persyaratan untuk pangan yang bermutu.

    Penerapan sistem jaminan mutu dan keamanan pangan pada pelaku usaha pertanian bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk pertanian melalui mekanisme penjaminan (sertifikasi/registrasi) yang dilakukan oleh Otoritas Kompeten Keamanan Pangan/Lembaga Penilai Kesesuaian. Pelaku usaha yang sudah menerapkan sistem jaminan mutu dan keamanan pangan dan mendapatkan sertifikasi/registrasi berhak mencantumkan logo sistem jaminan mutu dan keamanan pangan dan atau nomor register Produk Dalam (PD) atau Produk Luar (PL) pada produk yang dihasilkan. Mengingat sertifikasi/registrasi produk hasil pertanian tidak hanya didasarkan pada penilaian produk akhir saja, melainkan dimulai dari proses produksi sampai distribusi yang terdokumentasi, diperlukan pendampingan oleh pihak terkait baik pusat, daerah maupun instansi lainnya.

    Sejak diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN sejak tanggal 31 Desember 2015, tuntutan konsumen terhadap standar mutu dan keamanan pangan produk hasil pertanian sudah tidak bisa dihindarkan lagi. Produk hasil pertanian yang memenuhi standar mutu dan keamanan pangan akan mampu bersaing di pasar domestik maupun internasional.

    Capaian pembelajaran pada materi kali ini hampir mirip dengan pembelajaran kedua belas yaitu mahasiswa diharapkan mampu menganalisis sistem jaminan mutu dan industri pangan khususnya dalam mengidentifikasi dan menerapkan perencanaan dan rekayasa mutu, pengendalian mutu produk pangan, membangun sistem mutu, sistem jaminan mutu dan keamanan pangan.

  • Pertemuan 14. Peraturan, Legislasi Pangan dan Codex Alimentarius Commision (1)

    Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

    Halo teman-teman, kita kembali lagi untuk belajar seputar materi teknologi pengolahan pangan ya. Pada mata kuliah ini kita juga akan belajar tentang peraturan legislasi  pangan. Peraturan atau regulasi pangan bertujuan untuk memberikan perlindungan konsumen, yaitu memastikan bahwa produk pangan yang diperdagangkan dalam kondisi murni dan bersih dari cemaran, aman dikonsumsi, dan diproduksi dengan cara yang higienis. Regulasi pangan juga dimaksudkan untuk mencegah impor dan distribusi pangan yang mengandung unsur pemalsuan, penulisan label yang menyesatkan atau bahkan tidak benar, dan mendukung terciptanya perdagangan yang adil. Peraturan di bidang pangan umumnya difokuskan untuk mengatur hal-hal seperti identitas produk pangan, penggunaan bahan tambahan pangan, penjaminan keamanan pangan, pelabelan pangan secara umum, pencantuman klaim, informasi nilai gizi, dan penjaminan kehalalan produk pangan. Suatu negara perlu mempunyai sistem hukum nasional sebagai pilar utama dalam sistem pengendalian dan pengawasan pangan yang efektif, sehingga tujuan peraturan pangan yang ada dapat dicapai.

    Pangan yang dikonsumsi oleh masyarakat harus bermutu dan aman. Pangan juga merupakan komoditas ekonomi yang diperdagangkan secara luas, bahkan secara internasional (impor atau ekspor), yang harus memenuhi persyaratan negara tujuan. Karena alasan tersebut, maka diperlukan adanya peraturan atau regulasi pangan. Peraturan atau regulasi pada dasarnya merupakan suatu ketetapan dari pemerintah, yang ditujukan secara khusus untuk mempengaruhi perilaku (baik individu, organisasi, dan/atau perusahaan) untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Tujuan tertentu tersebut biasanya adalah dalam rangka memaksimalkan kepentingan bersama. Aspek perlindungan konsumen tidak hanya mencakup perlindungan kesehatan, tetapi juga perlindungan dari penipuan, pemalsuan serta ketidaksesuaian terhadap mutu dan gizi pangan yang berlaku. Untuk dapat menjamin terjadinya perdagangan pangan yang adil, maka peraturan pangan berperan sebagai acuan, dan pelaku usaha pangan berkewajiban untuk mematuhinya. Oleh karena itu, peraturan pangan ini perlu disusun secara transparan dan terbuka dengan melibatkan semua pemangku kepentingan pangan, termasuk para pelaku usaha pangan.

    Capaian pembelajaran yang diharapkan setelah teman-teman mempelajari materi ini yaitu mahasiswa mampu menganalisis peraturan pangan dan mampu menganalisis legislasi pangan.

  • Pertemuan 15. Peraturan, Legislasi Pangan dan Codex Alimentarius Commision (2)

    Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

    Hai teman-teman, kita kembali pada bab yang akan membahas tentang peraturan tentang pangan ya. Pangan merupakan produk yang diperdagangkan secara internasional. Dalam hal perdagangan internasional, Organisasi Perdagangan Dunia (WTO; World Trade Organization) menekankan perlunya peraturan pangan yang berkaitan dengan perdagangan internasional pangan harus berbasis ilmiah (berdasarkan ilmu pengetahuan) dan analisis risiko. Codex Alimentarius Commission (CAC) adalah badan internasional yang bertanggung jawab untuk mengembangkan standar, pedoman, dan rekomendasi terkait pangan. Fungsi utama Codex Alimentarius adalah memastikan keamanan pangan, kesehatan konsumen, dan memperlancar perdagangan internasional di bidang pangan.

    Standar dan pedoman Codex sangat penting dalam memastikan bahwa makanan yang dikonsumsi aman dan berkualitas baik. Selain itu, Dalam bidang perdagangan dan ekonomi pangan, Codex berperan penting dalam menciptakan standar yang mendukung perdagangan pangan internasional. Pengetahuan tentang Codex membantu pelaku bisnis mematuhi persyaratan keamanan dan kualitas produk dalam rantai pasokan global.

    Capaian pembelajaran dari materi ini yaitu Mahasiswa mampu menganalisis codex alimentarius commission.

     

  • Pertemuan 16. Ujian Akhir Semester

    Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

    Kepada seluruh mahasiswa yang mengikuti Mata Kuliah Teknologi Pengolahan Pangan,

    Selamat datang dalam Ujian Akhir Semester (UAS) Mata Kuliah Teknologi Pengolahan Pangan! Ujian ini adalah tahap akhir penilaian terhadap kemampuan Anda dalam mata kuliah ini. Melalui ujian ini, kami akan mengevaluasi pemahaman Anda terkait materi mata kuliah teknologi pengolahan pangan yang telah kita pelajari bersama.

    Ujian ini terdiri dari berbagai jenis pertanyaan. Kami mengharapkan Anda untuk menjawab dengan cermat setiap pertanyaan dan menunjukkan kemampuan Anda dalam menganalisis materi kuliah teknologi pengolahan pangan.

    Selama menjalani ujian ini, kami mendorong Anda untuk tetap tenang dan fokus dalam menyelesaikan Ujian Akhir Semester ini. Jika Anda memiliki pertanyaan atau memerlukan bantuan tambahan, jangan ragu untuk menghubungi kami.

    Kami berharap Anda dapat menghadapi Ujian Akhir Semester ini dengan baik, dan kami yakin Anda akan menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam pemahaman dan keterampilan dalam Teknologi Pengolahan Pangan. Ujian ini adalah kesempatan bagi Anda untuk mengukur sejauh mana Anda telah berkembang dalam mata kuliah ini.

    Terima kasih atas kerja keras dan partisipasi Anda selama satu semester ini. Semoga Anda sukses dalam menyelesaikan ujian ini dan terus berkembang dalam pengaplikasian teknologi pengolahan pangan.