Sanggahan terhadap pernyataan tersebut dapat berfokus pada beberapa aspek. Pertama, meskipun pemahaman tentang karakteristik bahan memang penting, tidak semua bahan yang keras memerlukan waktu memasak yang jauh lebih lama. Contohnya, kentang yang dipotong kecil dapat matang lebih cepat daripada sayuran lunak utuh. Selain itu, metode memasak tertentu, seperti menggoreng, bisa menghasilkan kematangan yang lebih cepat bahkan untuk bahan yang lebih keras, tergantung pada teknik yang digunakan.
Kedua, meskipun memotong bahan menjadi ukuran yang seragam sangat membantu, tidak selalu menjamin kematangan merata. Bahan dengan kandungan air tinggi, seperti zucchini, mungkin matang lebih cepat di bagian luar sementara bagian dalam masih mentah. Dalam beberapa kasus, teknik seperti blanching bisa lebih efektif untuk menjaga warna dan tekstur sebelum memasak lebih lanjut.
Akhirnya, meskipun slow cooking dapat menjaga kelembutan, ada juga risiko bahwa bahan dengan kandungan lemak rendah atau yang cepat hancur bisa menjadi terlalu lembek jika dimasak terlalu lama. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan karakteristik spesifik dari setiap bahan dan metode memasak yang paling sesuai untuk mencapai hasil terbaik.
Kedua, meskipun memotong bahan menjadi ukuran yang seragam sangat membantu, tidak selalu menjamin kematangan merata. Bahan dengan kandungan air tinggi, seperti zucchini, mungkin matang lebih cepat di bagian luar sementara bagian dalam masih mentah. Dalam beberapa kasus, teknik seperti blanching bisa lebih efektif untuk menjaga warna dan tekstur sebelum memasak lebih lanjut.
Akhirnya, meskipun slow cooking dapat menjaga kelembutan, ada juga risiko bahwa bahan dengan kandungan lemak rendah atau yang cepat hancur bisa menjadi terlalu lembek jika dimasak terlalu lama. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan karakteristik spesifik dari setiap bahan dan metode memasak yang paling sesuai untuk mencapai hasil terbaik.