Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu
Izin menjawab pertanyaan. Dari pertanyaan tersebut jawabannya yaitu, penghilangan fonem seperti /a/, /h/, atau /k/ dapat mengubah arti atau pengucapan sebuah kata. Penghilangan fonem ini dapat menyebabkan kesalahan dalam pemahaman dan pengucapan kata.
Penghilangan fonem adalah hilangnya bunyi atau fonem pada awal, tengah, atau akhir sebuah kata tanpa mengubah makna. Penghilangan ini biasanya berupa pemendekan kata.
Penambahan fonem yang tidak diperlukan, seperti /a/, /e/, dan /h/, juga dapat mengakibatkan kesalahan fonologi. Penambahan fonem terjadi sebagai akibat pertemuan suatu morfem dengan morfem yang lain.
Contoh perubahan fonem dalam bahasa Indonesia adalah:
1. Metatesis
Perubahan urutan bunyi fonem dalam kata sehingga menjadi dua bentuk kata yang bersaing. Contohnya, kata "kerikil" menjadi "kelikir".
2. Disimilasi
Perubahan bunyi fonem. Contohnya, disimilasi bunyi /r/ ke bunyi /gh/ pada kata "mes.ra" menjadi "mə+gh.ə+b.aw".
3. Zeroisasi
Penghilangan fonem. Contohnya, zeroisasi fonem /r/ dan/atau /gh/ di penutur yang berbeda.
4. Diftongisasi
Perubahan bunyi fonem. Contohnya, diftongisasi /ɛr/ ke /əy/ pada silabel tertutup.
5. Anaptiksis
Perubahan bunyi fonem. Contohnya, anaptiksis /ə/ yang dalam Bahasa Indonesia tidak ada.
Perubahan fonem /n/ menjadi fonem /ɳ/. Perubahan ini terjadi apabila bertemu dengan kata dasar yang diawali dengan fonem /g/, /h/, /k/,/x/ dan vokal.
Perubahan fonem /e/ dan /i/ luluh. Contohnya, fonem /e/ dan /i/ luluh pada kata "/sedikit/" sehingga membentuk kata "/sikit/".