Bagaimana penghilangan fonem seperti /a/, /h/, atau /k/ dapat mengubah arti atau pengucapan sebuah kata? Apa dampak dari penambahan fonem seperti /a/, /e/, atau /h/ pada struktur kata dalam bahasa Indonesia? Jika ada hal yang membingungkan atau contoh nyata yang kalian ingin bagikan, jangan ragu untuk bertanya atau mengemukakan pendapat. Setiap pertanyaan akan membuka peluang untuk memahami materi ini dengan lebih baik dan mendalam. Mari berdiskusi!