Penghilangan Fonem:
Perubahan Arti:
Contoh: Kata "makan" jika kehilangan fonem /k/ menjadi "mana". Artinya berubah secara drastis.
Penjelasan: Setiap fonem memiliki kontribusi terhadap makna suatu kata. Penghilangan satu fonem saja dapat mengubah seluruh struktur kata dan menghasilkan kata baru dengan arti yang berbeda.
Perubahan Pengucapan:
Contoh: Kata "kata" jika kehilangan fonem /a/ di akhir menjadi "kat". Pengucapannya menjadi lebih singkat dan terkesan kurang lengkap.
Penjelasan: Fonem berperan dalam membentuk pola bunyi suatu kata. Penghilangan fonem akan mengubah pola bunyi tersebut dan berdampak pada cara kita mengucapkan kata itu
Penambahan Fonem:
Perubahan Arti:
Contoh: Kata "tulis" jika ditambah fonem /a/ di awal menjadi "atulis". Kata ini menjadi tidak bermakna dalam bahasa Indonesia.
Penjelasan: Penambahan fonem yang tidak sesuai dengan aturan fonologi bahasa Indonesia akan menghasilkan kata yang tidak dikenal atau tidak bermakna.
Perubahan Struktur Kata:
Contoh: Kata "beli" jika ditambah fonem /e/ di akhir menjadi "belie". Struktur kata menjadi lebih panjang dan mungkin terdengar asing.
Penjelasan: Penambahan fonem akan mengubah jumlah suku kata dan struktur fonologis suatu kata. Hal ini dapat mempengaruhi ritme dan intonasi dalam pengucapan.
Dampak Umum:
Kesulitan Komunikasi: Perubahan fonem dapat menyebabkan miskomunikasi karena lawan bicara mungkin tidak memahami maksud yang ingin disampaikan.
Perubahan Dialek: Penghilangan atau penambahan fonem sering terjadi dalam dialek-dialek tertentu. Hal ini dapat menjadi ciri khas penutur dari daerah tertentu.
Perubahan Makna Konotatif: Selain mengubah arti secara literal, perubahan fonem juga dapat mengubah nuansa atau konotasi suatu kata.