1. Penghilangan fonem
Penghilangan fonem dapat mengubah arti kata atau bahkan menciptakan kata baru. Contoh:
a) Kata "kura" (pelan) menjadi "kur" (panggilan untuk ayam)
b) "Baru" menjadi "bar" (tempat minum)
c) "Bata" menjadi "bat" (alat pemukul)
2. Penambahan fonem
Penambahan fonem juga dapat mengubah arti kata atau menciptakan kata baru. Contoh:
a) "Ajar" menjadi "lajar" (berlayar)
b) "Atas" menjadi "batas" (limit)
c) "Uji" menjadi "ruji" (bagian roda sepeda)
3. Dampak pada struktur kata:
Penambahan atau penghilangan fonem dapat memengaruhi
a) Jumlah suku kata
b) Pola tekanan dalam kata
c) Kemungkinan pengucapan
Contoh perubahan, penambahan, dan penghilangan fonem:
1. Perubahan fonem:
"Laba" menjadi "lupa" (mengubah /b/ menjadi /p/)
"Kira" menjadi "kura" (mengubah /i/ menjadi /u/)
2. Penambahan fonem:
"Api" menjadi "sapi" (menambah /s/)
"Eja" menjadi "meja" (menambah /m/)
3. Penghilangan fonem:
"Batu" menjadi "atu" (menghilangkan /b/)
"Surat" menjadi "sura" (menghilangkan /t/)