Penghilangan atau penambahan fonem dalam bahasa Indonesia dapat sangat mempengaruhi arti dan pengucapan kata. Mari kita lihat beberapa contoh dan dampaknya: 1. Penghilangan Fonem /a/: Penghilangan fonem ini dapat menyebabkan perbedaan besar dalam makna kata. Misalnya: Kata : sakit → skt (tidak berarti) - Contoh: "Saya merasa sakit " vs. "skt" tidak lagi berarti. - Fonem /h/: Fonem /h/ sering ditemukan di akhir kata dalam bahasa Indonesia. Penghilangan /h/ biasanya tidak selalu mengubah makna secara drastis, tetapi bisa mengubah pengucapan dan kesan formalitas.