Diskusi dan Tanya Jawab

Deo Cahyo Eko Laksono (UMPRI)

Deo Cahyo Eko Laksono (UMPRI)

by DEO CAHYO EKO LAKSONO -
Number of replies: 0

Ketika kita menghilangkan satu atau lebih fonem dalam sebuah kata, perubahan yang terjadi bisa sangat signifikan. Ini bisa mengakibatkan kata baru yang terbentuk bisa memiliki arti yang sama sekali berbeda.Kata bisa berubah dari satu kelas kata ke kelas kata lainnya. Misalnya, kata kerja "lari" jika dihilangkan fonem /a/-nya menjadi "lri" yang mungkin tidak lagi berfungsi sebagai kata kerja.Banyak bahasa gaul yang menghilangkan atau menambahkan fonem untuk menciptakan gaya bahasa yang unik. Contoh: "nggak" menjadi "gak".

Penambahan fonem seperti /a/, /e/, atau /h/ dalam sebuah kata bahasa Indonesia dapat menimbulkan berbagai dampak pada struktur kata dan maknanya. Berikut beberapa di antaranya:  Makna: Penambahan fonem "be-". Misalnya, kata "kerja" jika ditambahkan awalan "be-" menjadi "bekerja" yang memiliki makna yang berbeda.

Kata bisa berubah kelasnya setelah penambahan fonem. Contohnya, kata benda "rumah" jika ditambahkan akhiran "-an" menjadi "rumah-rumahan" yang menjadi kata sifat.

Fonem merupakan unit bunyi terkecil yang membedakan makna dalam bahasa.Secara singkat, perubahan pada tingkat fonem sangat memengaruhi bahasa kita. Proses ini penting untuk memahami bagaimana bahasa berkembang dan berubah. Perubahan pada fonem, baik itu penambahan maupun pengurangan, memiliki dampak yang sangat besar terhadap struktur dan makna sebuah kata. Proses ini sangat dinamis dan terus berlangsung dalam perkembangan bahasa.