Diskusi dan Tanya Jawab

Lidia Saputri

Lidia Saputri

by LIDIA SAPUTRI -
Number of replies: 0

Penghilangan Fonem

1. Penghilangan Fonem /a/:

   - Contoh: Kata "bisa" (yang berarti mampu) bisa berubah menjadi "bis" (yang merujuk pada kendaraan). 

   - Dampak: Menghilangkan fonem dapat mengubah makna secara drastis, menyebabkan kebingungan dalam komunikasi.

 

2. Penghilangan Fonem /h/: 

   - Contoh: Kata "hati" dapat menjadi "ati" (yang tidak memiliki makna tertentu dalam bahasa Indonesia). 

   - Dampak: Penghilangan /h/ dapat membuat kata kehilangan identitas dan makna aslinya.

 

3. Penghilangan Fonem /k/: 

   - Contoh: Kata "kuda" tanpa /k/ menjadi "uda" (yang tidak berarti). 

   - Dampak: Hal ini juga menyebabkan hilangnya makna, dan dapat mengubah pengucapan kata.

 

Penambahan Fonem

1. Penambahan Fonem /a/: 

   - Contoh: Kata "kotak" menjadi "kotaka," yang mungkin dianggap tidak baku. 

   - Dampak: Penambahan fonem dapat menciptakan kata baru atau variasi yang tidak lazim, dan dapat membingungkan pendengar.

 

2. Penambahan Fonem /e/: 

   - Contoh: Kata "hitam" bisa menjadi "hitem" (dalam bahasa gaul). 

   - Dampak: Ini menciptakan variasi dalam bahasa yang sering dipakai dalam percakapan sehari-hari, tetapi mungkin tidak sesuai dengan tata bahasa baku.

 

3. Penambahan Fonem /h/: 

   - Contoh: Kata "salam" ditambahkan /h/ menjadi "sahalum," yang tidak memiliki makna. 

   - Dampak: Penambahan fonem ini dapat menyebabkan kata menjadi sulit dipahami dan kehilangan arti yang jelas.