Diskusi dan Tanya Jawab

Deka Liyona Agustin (2023406403005)_UMPRI

Deka Liyona Agustin (2023406403005)_UMPRI

oleh DEKA LIYONA AGUSTIN -
Jumlah balasan: 0

Penghilangan Fonem

1. Contoh Penghilangan Fonem /a/:

   - Kata "satu" bisa diucapkan sebagai "stu" dalam pengucapan cepat atau tidak formal. Namun, ini bisa mengaburkan arti jika tidak dalam konteks yang jelas.

 2. Contoh Penghilangan Fonem /h/:

   - Kata "hati" jika diucapkan tanpa /h/ menjadi "ati", yang dapat merujuk pada "ati" dalam bahasa lain tetapi kehilangan arti asli dalam konteks bahasa Indonesia.

   3. Contoh Penghilangan Fonem /k/:

   - Kata "kuda" jika diucapkan tanpa /k/ menjadi "uda," yang tidak memiliki makna dalam bahasa Indonesia.

 

Dampak Penambahan Fonem

1. Penambahan Fonem /a/:

   - Penambahan /a/ pada kata "ka" (sebagai bentuk singkat dari "kamu") menjadi "kaa" dapat menunjukkan penekanan atau ekspresi yang lebih kuat, tetapi dalam konteks tertentu bisa juga mengubah makna atau nada.

2. Penambahan Fonem /e/:

   - Penambahan /e/ pada kata "kot"menjadi "kote"bisa merujuk pada kata lain seperti "kote" (tergantung konteks) atau memberikan nuansa yang berbeda dalam pengucapan.

3. Penambahan Fonem /h/:

   - Penambahan /h/ pada kata "ayo"menjadi "hayu"dapat memberikan makna ajakan yang lebih kuat dan bersifat kolokial.