Diskusi dan Tanya Jawab

NAMA : Futri Regina NPM. 2121026. UNBARA

NAMA : Futri Regina NPM. 2121026. UNBARA

by FUTRI REGINA -
Number of replies: 0

Assallamuallaikum warahmatullahi wabarakatuh

Perkenalkan Bu saya:

Nama   : Futri Regina

NPM   : 2121026

Dari     : Universitas Baturaja

Saya izin menjawab pertanyaan bu yaitu:

1. Bagaimana penghilangan fonem seperti /a/./h/, atau /k/ dapat mengubah arti atau pengucapan sebuah kata?

Jawab :

Penghilangan fonem adalah ketika satu atau lebih dari fonem dalam kata dihilangkan. Meskipun dapat mengubah arti atau pengucapan kata, penghilangan fonem tidak selalu merugikan. Terkadang, penghilangan fonem dapat membuat bahasa lebih efisien dan mudah diucapkan.

Berikut ini penghilangan fonem seperti /a/./h/, atau /k/:

a. Penghilangan fonem /A/ sering terjadi di berbagai kata dalam bahasa sehari-hari.

Contoh pertama dari kata:

1) Kata Makaroni

Dari kata makaroni yang sering diucapkan menjadi makroni, one a di tengah kata dihilangkan menyebabkan perubahan pada struktur kata dan membuat kata menjadi tidak baku.

2) Kata Pena

Kata pena sering diucapkan menjadi pen, penghilangan fonem a di akhir kata membuat kata tersebut lebih pendek.

3) Kata apel

Kata apel diucapkan menjadi pel, nah penghilangan ini sering terjadi pada anak-anak yang sedang belajar berbicara atau pada pembelajar bahasa kedua.

 

b. Penghilangan fonem/H/

Penghilangan fonem /H/  seringkali dihilangkan terutama dalam bahasa lisan contoh:

1) Kata Hilang

Kata hilang yang sering dilafalkan menjadi (ilang) pada kata dihilangkan sehingga kata tersebut berubah.

2) Kata Hitam

Kata hitam sering diucapkan menjadi kata (itam), penghilangan ponem H di awal kata akan mengubah pengucapan kata tersebut.

 

c. Penghilangan Fonem /K/

Penghilangan fonem /k/ sering terjadi pada akhir kata dalam percakapan sehari-hari.

Contoh:

1) Kata Bakso

Kata bakso yang sering diucapkan menjadi (baso), fonem /K/ di tengah kata dihilangkan sehingga kata tersebut terdengar lebih pendek.

2) Kata Bapak

Kata bapak juga sering diucapkan menjadi (bapa) penghilangan fonem /K/ di akhir kata jelas akan membuat bentuk kata menjadi salah.

Jadi dapat disimpulkan bahwa, penghilangan fonem seperti /a/./h/, atau /k/ dapat mengubah arti  pengucapan sebuah kata karena penghilangan fonem dalam bahasa Indonesia salah satu faktornya adalah kemudahan pengucapan seorang pengguna bahasa itu ingin cepat selesai dan ingin mudah dalam proses pengucapan kata sehingga terjadi peningkatan atau penghilangan fonem. Seorang pengguna bahasa dalam kehidupan sehari-hari cenderung akan menghilangkan bunyi yang sulit dan membutuhkan usaha yang lebih dalam pengucapan sehingga terkadang lebih suka atau senang untuk menyingkat dalam proses berbahasa. Penghilangan ini jelas berdampak dapat mengakibatkan bentuk bahasa yang tadinya baku menjadi bentuk bahasa yang tidak baku.

 

2. Apa dampak dari penambahan fonem seperti /a/,/e/, atau/h/ pada struktur kata dalam bahasa Indonesia?

Jawab:

Penambahan fonem terjadi ketika fonem yang tidak seharusnya ada dalam suatu kata ternyata ditambahkan. Penambahan fonem seperti /a/, /e/, atau /h/ pada struktur kata dalam bahasa Indonesia dapat berdampak atau mengakibatkan perubahan dalam arti, kelas kata, bentuk kata, dan pengucapan. Proses ini dipengaruhi oleh aturan gramatikal dan fonetis bahasa Indonesia, dan tidak selalu terjadi secara spontan.

Berikut ini dampak penambahan fonem seperti /a/, /e/, atau /h/:

a. Penambahan fonem /A/

Penambahan fonem/A/ penambahan fonem ini sering terjadi ketika kita berbahasa dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh :

1) Kata Narkotik

Kata narkotik, jadi kata (narkotika) karena fonem /A/ sering ditambahkan di akhir kata penamba-

han ini jelas merupakan salah satu bentuk kesalahan dalam tataran fonologi.

b. Penambahan fonem /E/

Penambahan fonem/E/ juga sering terjadi bentuk kesalahan pelafalan dalam perubahan fonem /E/

Contoh :

1)   Kata Matra

Kata matra ini sering diucapkan menjadi kata mantera fonem /E/ ditambahkan di tengah kata sehingga jelas membuat bentuk kata ini menjadi salah.

 

c. Penambahan fonem /H/

Penambahan fonem /H/ juga sering terjadi dalam pengucapan sehari-hari.

Contoh:

1) Kata Utang

Kata utang yang sering diucapkan menjadi (hutang) penambahan fonem /H/ di awal kata menyebabkan terjadinya bentuk tidak baku dari kata utang.

2) Kata Sepeda

Kata sepeda juga sering diucapkan menjadi (sepeda), ini terjadi kapan karena penambahan fonem /H/ di akhir kata. Jelas bentuk kata ini merupakan bentuk tidak baku.

Jadi dapat disimpulkan bahwa dampak dari penambahan fonem seperti /a/,/e/, atau/h/ pada struktur kata dalam bahasa Indonesia, ternyata dampak terjadinya penambahan fonem dalam bahasa Indonesia salah satunya adalah kebiasaan kita dalam pengucapan beberapa kata yang diucapkan dengan penambahan fonem tertentu untuk mempermudah atau memperjelas pengucapan, hal ini sering dilakukan oleh seorang pengguna bahasa yang terkadang merasa bahwa bentuk itu adalah bentuk yang benar. Kita sebagai pengguna bahasa harus antisipasi, cek kembali dampak dari penambahan fonem karena dapat membuat kata menjadi tidak baku dan menjadi bentuk kata yang salah.

3. Perubahan fonem dan contohnya

Perubahan fonem terjadi ketika suatu fonem digantikan oleh fonem lain. Perubahan fonem merujuk pada perubahan bunyi dalam suatu bahasa, baik dalam pengucapan maupun penulisan, yang dipengaruhi oleh faktor fonetis, gramatikal, dan historis. Perubahan ini dapat mengakibatkan perubahan arti kata, kelas kata, dan bentuk kata, serta merupakan bagian alami dari evolusi bahasa yang menunjukkan bagaimana bahasa terus berkembang dan beradaptasi seiring waktu.

Contoh:

a. Kata kucing

Kata kucing diucapkan menjadi pusing, perubahan ini dapat disebabkan oleh kesulitan dalam

mengucapkan format tertentu atau bisa jadi dari pengaruh bahasa ibu.

 

4. Penambahan fonem dan contohnya

Penambahan fonem terjadi ketika fonem yang tidak seharusnya ada dalam suatu kata ternyata ditambahkan. Fenomena ini sering terjadi karena kebiasaan berbicara, kesulitan mengucapkan kata dengan benar, atau pengaruh dialek.

Contoh penambahan fonem:

a. Kata Meja

Kata meja terkadang diucapkan sebagai (memeja). Penambahan fonem /m/ di awal kata terjadi karena kebiasaan berbicara atau kesulitan mengucapkan konsonan /j/ di awal kata.

b. Kata makan

Kata makan terkadang diucapkan sebagai (memakan). Penambahan fonem /m/ di awal kata terjadi karena kebiasaan berbicara atau kesulitan mengucapkan konsonan /k/ di awal kata.

c. Kata buku

Kata buku terkadang diucapkan sebagai bukuku. Penambahan fonem /u/ di akhir kata terjadi karena kebiasaan berbicara atau pengaruh dialek tertentu. Penambahan fonem dapat  menghasilkan kata baru atau mengubah arti kata yang sudah ada.  Perubahan ini merupakan bagian dari proses evolusi bahasa dan menunjukkan bagaimana bahasa terus berkembang dan beradaptasi seiring waktu.

 

5. Penghilangan fonem dan contohnya

Penghilangan fonem adalah ketika satu atau lebih dari fonem dalam kata dihilangkan.  Fenomena ini sering terjadi karena kebiasaan berbicara, kesulitan mengucapkan kata dengan benar, atau pengaruh dialek.

Contoh penghilangan fonem:

a. Kata apel

Kata apel terkadang diucapkan sebagai pel. Penghilangan fonem /a/ di awal kata terjadi karena kebiasaan berbicara atau kesulitan mengucapkan vokal /a/ di awal kata.

b. Kata rumah

Kata rumah terkadang diucapkan sebagai umah. Penghilangan fonem /r/ di awal kata terjadi karena kebiasaan berbicara atau pengaruh dialek tertentu.

c. Kata jalan

Kata jalan terkadang diucapkan sebagai jlan. Penghilangan fonem /a/ di tengah kata terjadi karena kebiasaan berbicara atau kesulitan mengucapkan vokal /a/ di tengah kata.

Penghilangan fonem dapat  menghasilkan kata baru atau mengubah arti kata yang sudah ada.  Perubahan ini merupakan bagian dari proses evolusi bahasa dan menunjukkan bagaimana bahasa terus berkembang dan beradaptasi seiring waktu.

Terima Kasih.

Wassallamuallaikum Warahmatullahi Wabarokatuh