Kerusakan bahan pangan dapat mempengaruhi proses pengolahan dengan menurunkan kualitas produk, seperti rasa, tekstur, dan nilai gizi. Bahan yang rusak juga lebih rentan terhadap kontaminasi mikroba yang dapat membahayakan keamanan pangan. Proses pengolahan mungkin menjadi kurang efisien karena bahan rusak memerlukan perlakuan tambahan, meningkatkan biaya dan waktu produksi. Peggunaan bahan yang rusak dapat berpengaruh menghasilkan produk tidak menarik secara visual dan ataupun mengurangi tingkat daya konsumen.
Penanganan yang tepat untuk mencegah kerusakan bahan pangan melibatkan penyimpanan dalam kondisi yang sesuai, seperti mengatur suhu, pengendalian kelembaban, pengaturan oksigen, dan metode pengolahan yang sesuai yang tepat untuk menghindari pembusukan/pertumbuhan mikroorganisme. Pengemasan yang rapat dan kedap udara juga penting untuk menjaga kualitas bahan pangan, dan penerapan metode pengawetan, seperti pendinginan, pembekuan, atau pengeringan, dapat memperpanjang umur simpan bahan pangan.