Refleksi atau pencerminan adalah salah satu transformasi geometri yang memindahkan suatu titik ke posisi bayangannya terhadap garis tertentu yang disebut sumbu pencerminan. Sifat utama refleksi adalah jarak titik ke garis sama dengan jarak bayangannya, dan garis yang menghubungkan keduanya tegak lurus terhadap sumbu. Karena tidak mengubah bentuk maupun ukuran bangun, refleksi termasuk isometri. Selain itu, refleksi juga merupakan transformasi involusi, yaitu transformasi yang bila dilakukan dua kali akan mengembalikan titik ke posisi semula.
Contoh refleksi dapat ditemui sehari-hari pada bayangan di cermin, dalam matematika pada pencerminan titik atau bangun datar, serta pada seni tradisional seperti motif batik dan tenun Sunda yang menggunakan pola simetri.
Refleksi juga memiliki makna filosofis dan ekologis dalam budaya Sunda. Prinsip silih asah, silih asih, silih asuh mengajarkan bahwa segala tindakan manusia akan kembali tercermin dalam kehidupan sosial. Begitu pula dalam konservasi lingkungan, kearifan lokal leuweung hejo, masyarakat ngejo menegaskan bahwa kelestarian hutan dan alam merupakan bayangan dari perilaku manusia terhadap lingkungannya. Dengan demikian, refleksi tidak hanya dipahami dalam ranah matematika, tetapi juga sebagai cermin harmoni antara manusia, budaya, dan alam.
