Refleksi dalam transformasi geometri merupakan suatu pemetaan yang memindahkan setiap titik pada bangun ke titik lain yang berjarak sama terhadap suatu garis tertentu yang disebut sumbu refleksi. Proses ini menghasilkan bayangan yang memiliki bentuk dan ukuran sama persis dengan bangun asal, namun dengan orientasi yang berlawanan sebagaimana bayangan pada cermin. Oleh karena itu, refleksi digolongkan sebagai transformasi isometri, yakni transformasi yang mempertahankan jarak, sudut, panjang sisi, serta luas bangun.
Keberadaan refleksi sangat penting dalam pembelajaran geometri karena membantu peserta didik memahami konsep simetri dan kekongruenan secara lebih mendalam. Melalui refleksi, siswa dapat melihat bahwa suatu bangun dapat dipindahkan posisinya tanpa mengubah sifat-sifat fundamentalnya. Selain itu, refleksi juga mengembangkan keterampilan berpikir spasial dan logis, sebab siswa harus mampu menghubungkan posisi titik atau bangun dengan aturan refleksi, misalnya terhadap sumbu-X, sumbu-Y, garis y = x, maupun garis y = -x.
Dalam kehidupan sehari-hari, konsep refleksi dapat ditemukan pada berbagai fenomena, seperti bayangan pada cermin, pola simetris dalam seni dan arsitektur, hingga rancangan motif batik atau ukiran tradisional. Dengan demikian, refleksi bukan sekadar prosedur matematis, tetapi juga menjadi jembatan antara konsep abstrak matematika dengan realitas konkret di sekitar kita.
