Refleksi didefinisikan secara matematis sebagai fungsi yang memetakan titik terhadap suatu garis, dengan sifat-sifat khas seperti isometri dan involusi. Selain menjelaskan definisi dan persamaan refleksi pada garis-garis istimewa, materi ini menariknya menghubungkan konsep matematika ini dengan kearifan lokal budaya Sunda. Prinsip refleksi atau keseimbangan tercermin dalam berbagai elemen budaya, mulai dari arsitektur rumah adat yang simetris, motif seni ukir pada alat musik tradisional, hingga nilai-nilai filosofis yang terkandung dalam siloka (peribahasa).
Materi ini menekankan bahwa konservasi lingkungan adalah refleksi dari perilaku manusia. Konsep tatakrama (etika) dalam budaya Sunda mengajarkan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem, yang tercermin dalam tradisi menjaga sumber mata air (Leuweung Larangan/Sirah Cai).
Kesimpulannya, refleksi bukan sekadar konsep matematika, melainkan juga cerminan nilai-nilai budaya dan etika lingkungan. Dengan memahami dan mengaplikasikan prinsip refleksi, kita dapat lebih menghargai warisan budaya dan menjaga kelestarian lingkungan, menyadari bahwa tindakan kita terhadap alam akan "direfleksikan" kembali kepada kita.